Warga Palestina melintas di jalan yang dikelilingi bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Jumat (12/4/2024). Antara/Xinhua - Rizek Abdeljawad
Harianjogja.com, JAKARTA—Ratusan mantan pejabat badan intelijen Israel Mossad menerbitkan petisi baru pada Minggu (13/4/2025) malam. Mereka menyerukan segara diakhirinya perang di Gaza serta memfasilitasi pembebasan para sandera.
Menurut media Israel, Harian Yedioth Ahronoth, surat yang diinisiasi mantan anggota Mossad Gail Shorsh tersebut, memiliki tanda tangan tiga mantan pemimpin Mossad yaitu Danny Yatom, Ephraim Halevy dan Tamir Pardo.
Selain mereka, ada juga puluhan kepala departemen dan wakil kepala departemen lembaga itu. ini petisi kedua dalam 24 jam yang ditandatangani mantan dan anggota aktif pasukan keamanan Israel. Total lebih dari 250 mantan pejabat Mossad yang ikut menandatangani petisi itu.
Petisi tersebut menambah gelombang penolakan publik yang terus berkembang di kalangan lembaga keamanan Israel. Sejak Kamis, sedikitnya enam petisi telah ditandatangani oleh pasukan cadangan, perwira militer yang telah pensiun, serta para veteran dari berbagai cabang militer Israel.
Sebelumnya pada Minggu (13/4/2025) sekitar 200 dokter cadangan militer aktif juga menandatangani petisi yang menuntut diakhirinya perang dan pengembalian para sandera yang ditawan di Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara