Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prabowo Subianto menilai kritik sebagai hal yang baik dan pemerintah yang dipimpinnya tidak anti kritik.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidato dalam agenda Sarasehan Ekonomi di Jakarta, Selasa (8/4). Dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan pihaknya terbuka dengan aspirasi masyarakat dalam kaitannya dengan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin mengundang beberapa tokoh dalam pengelolaan ekonomi untuk menyampaikan kondisi ekonomi kita apa adanya. Mereka akan memaparkan dan kami buka untuk tanggapan, sanggahan, dan pertanyaan. Kami terbuka," kata Prabowo.
Prabowo berpendapat seorang pemimpin negara harus terbuka dengan suara publik yang menyasar kepada pemerintah. Menurutnya, aspirasi akan membuka pemahaman pemerintah dalam menentukan kebijakan.
"Kritik itu bagus menurut saya. Tapi kalau suatu program kemudian menciptakan kondisi yang tidak rasional harus ada klarifikasi dan penjelasan. Umpamanya, ada yang bersikeras yakin matahari terbit tidak dari timur tapi dari barat. Karena dia ngomong 500 kali, 1.000 kali matahari terbit dari barat jangan-jangan ada sebagian rakyat kita yang percaya," ujarnya.
"Itu adalah propaganda. Itu ada di buku semua. Itu keahlian [Adolf] Hitler dan Joseph Goebbels. Kalau kebohongan diulang berkali-kali dan terus-menerus lama-lama orang percaya dengan kebohongan itu," ia menambahkan.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut berbagai narasi yang berkeliaran membuat berita palsu menyebar begitu cepat dan masif. Karena itu, ia menjadikan keterbukaan informasi pemerintah sebagai antisipasi hoaks.
"Oh ya, jangan-jangan benar ya. Jadi sekarang muda ada fake news, hoaks, itu mudah. Tapi kami tidak boleh grundel [mengeluh]. Ini realitas, karena itu kami terbuka karena serangan kebohongan hanya bisa dihadapi dengan membuka diri dan memberi penjelasan apa adanya berdasarkan fakta, kenyataan, ilmu, dan matematika," ucapnya.
Di satu sisi, Prabowo merasa heran terhadap anggapan 'Indonesia Gelap' yang belakangan populer di media sosial. Ia berkelakar Indonesia tak sedang dalam situasi gelap lantaran masih melihat sinar mentari di pagi hari.
"Saya juga heran, ada orang yang mengatakan Indonesia gelap, ya kalau dia merasa memang gelap ya itu hak dia. Tapi saya bangun pagi, saya lihat Indonesia cerah," kata Prabowo.
(tfq/wis)
