Perpanjangan Pendaftaran SPMB di Kulonprogo Jadi Sorotan, Hari Terakhir Sepi Pendaftar

4 hours ago 2

Perpanjangan Pendaftaran SPMB di Kulonprogo Jadi Sorotan, Hari Terakhir Sepi Pendaftar SMPN 2 Galur mulai lengang dari pendaftar pada hari terakhir SPMB, Rabu (25/6/2025). Meski pun sudah sepi pendaftaran tetap dibuka sampai sore hari. -Harian Jogja - Khairul Ma'arif.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pendaftaran seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025 di Kabupaten Kulonprogo baik tingkat SD maupun SMPN berakhir pada Rabu (25/6/2025). Sejumlah sekolah sudah mulai sepi pendaftar dan tampak lengang dari antrean orang tua atau wali murid. Namun, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kulonprogo menerbitkan keputusan mendadak dengan memperpanjang waktu pendaftaran jalur domisili wilayah.

Dalam surat edaran (SE) yang ditandatangani Kepala Dikpora Kulonprogo tercantum, jalur afirmasi yang semula ditutup Rabu pukul 14.00 WIB diubah menjadi pukul 13.00 WIB. Sementara itu jalur domisili wilayah yang semula ditutup hari Rabu pukul 14.00 WIB diubah menjadi pukul 16.00 WIB. Alasan perubahan tersebut lantaran ketika jalur afirmasi dan domisili wilayah ditutup secara bersamaan ada potensi daya tampung tidak terpenuhi. Sedangkan ketika jalur afirmasi tidak terpenuhi nanti kuotanya bisa diberikan ke jalur domisili wilayah.

BACA JUGA: Penyebab Instagram Masjid Jogokariyan Diblokir, Diduga Karena Gunakan Nama Hamas

Deputi Bidang Pengaduan Masyarakat Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba mengatakan, perpanjangan tersebut rawan disalahgunakan tindakan curang. Seharusnya Dikpora Kulonprogo sudah mempunyai data pasti calon murid baik yang daftar jenjang SD dan SMP.

"Khusus afirmasi kan ada data dari Dinsos soal jumlah calon siswa keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial atau KSJPS sehingga bisa dipetakan kuota jalur afirmasi sehingga otomatis kuotanya bisa dialihkan ke domisili wilayah tanpa perlu memperpanjang," katanya, Rabu (25/6/2025).

Rawan Protes

Pasalnya, perpanjangan waktu pendaftaran rentan menimbulkan protes di kalangan orang tua siswa pendaftar. Lantaran kecewa akan tergeser dengan siswa lainnya. Ditambah pilihannya hanya dua sekolah saja. "Potensi terjadinya penyalahgunaan dalam penambahan waktu itu sangat mungkin terjadi," kata pria yang biasa disapa Kamba ini.

Dia menilai, ketika terpaksa diperpanjang seharusnya dikhususkan bagi sekolah yang tersedia daya tampungnya. Sedangkan untuk sekolah yang kuotanya sudah terpenuhi sebaiknya tidak ikut memperpanjang waktu pendaftarannya. Ia mencontohkan di SMPN 2 Galur yang jumlah pendaftarnya sudah melebihi daya tampung.

Dari lima rombongan belajar (rombel) yang tersisa memiliki daya tampung 160 siswa. Sedangkan pendaftar yang sudah masuk angkanya mencapai sekitar 200 siswa. "Walaupun sudah penuh daya tampungnya pendaftarannya tetap ditutup pukul 16.00 WIB," ujar Kordinator SPMB SMPN 2 Galur, Engganiasih.

Dari pantauan Harianjogja.com di SMPN 2 Galur, Rabu (25/6/2025) siang, suasananya sudah tampak sepi. Jumlah pendaftar hanya tinggal hitungan jari. Tidak ada antrean panjang orang tua atau wali murid di sudut-sudut sekolah.

Sejumlah petugas masih bersiaga di ruang pendaftaran dan verifikasi yang sudah begitu lengang. "Kemarin sempat ada gangguan server pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB," kata Engganiasih.

Namun setelahnya sudah dapat tertangani sampai hari terakhir pendaftaran. Gangguan tersebut cukup menghambat lantaran pendaftar masih begitu banyak mengantre. Menurutnya, SE terkait perubahan waktu pendaftaran SPMB 2025 ini diterima SMPN 2 Galur pada Selasa (24/6/2025) sore.

Sesuai Prosedur

Kepala Bidang Kelembagaan, Kurikulum, dan Peserta Didik PAUD, SD, dan SMP Dikpora Kulonprogo, Taryono saat dimintai konfirmasi menegaskan perpanjangan waktu SPMB ini tetap dilakukan sesuai aturan. Untuk SMP pendaftarannya tetap online melalui aplikasi SPMB yang sudah disediakan.

BACA JUGA: Kuota SPMB Terbatas, 23.900 Lulusan SMP DIY Dipastikan Tidak Tertampung di SMA/SMK Negeri

Menurutnya, sudah melakukan monitoring ke SMPN 1 Wates. "Tidak ada yang titip pendaftaran semua dilayani sesuai prosedur dan aturan yang berlaku melalui SPMB online," ucapnya.

Taryono membeberkan, ada penyebab lain perpanjangan SPMB 2025 dilakukan. Di antaranya sempat mengalami kendala teknis di aplikasinya sehingga harus diselesaikan. Kendala teknis itu berupa kode wilayah atau rayon belum terupdate semua sehingga pendaftar yang seharusnya masih dalam wilayah rayon sekolah. Tetapi malah masuk dalam di luar rayon sekolah.

"Karena itu untuk menyelesaikan entri pendaftaran dan verifikasi dokumen diperlukan waktu tambahan agar semua pendaftar baik jalur afirmasi dan domisili wilayah selesai," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |