Pengawal Kapolri yang Pukul Jurnalis Akhirnya Minta Maaf

9 hours ago 3

CNN Indonesia

Selasa, 08 Apr 2025 06:35 WIB

Anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, Ipda Endry Purwa Sefa, menyampaikan permintaan maaf kepada wartawan LKBN Antara, Makna Zaesar. Ilustrasi. Anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, Ipda Endry Purwa Sefa, menyampaikan permintaan maaf kepada wartawan Antara, Makna Zaesar. (Istockphoto/deepblue4you)

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, Ipda Endry Purwa Sefa, menyampaikan permintaan maaf kepada wartawan LKBN Antara, Makna Zaesar.

Hal ini menyusul dugaan tindakan kekerasan saat kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Semarang Tawang. Permintaan maaf itu disampaikan seusai pertemuan yang digelar di kantor Perum LKBN Antara Biro Jawa Tengah di Semarang, Minggu (6/4) malam.

Hadir dalam pertemuan tersebut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto yang mewakili Polri, Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, pewarta foto Antara Makna Zaesar, dan Ipda Endry.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang," kata Endry dikutip dari Antara, Selasa (8/4).

Ia berharap bisa semakin humanis, profesional, dan lebih dewasa dalam bertugas.

Makna Zaesar sudah menerima permintaan maaf tersebut. Namun, dia ingin tetap ada tindak lanjut secara institusi kepolisian atas insiden tersebut.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan Polri menyesalkan insiden tersebut. "Situasi saat kejadian sangat ramai dan penuh sesak," katanya.

Menurut dia, prosedur standar operasional dalam protokoler pengamanan seharusnya tidak perlu secara emosional. Kepolisian akan menyelidiki insiden tersebut.

"Kalau ditemukan pelanggaran akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku," ucap Artanto.

Artanto menegaskan pers merupakan mitra Polri yang bekerja sama untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Ia berharap insiden serupa tidak akan terulang dan kemitraan dengan pers tetap terjaga.

Direktur Pemberitaan Antara Irfan Junaidi juga menyesalkan insiden tersebut karena Polri dan pers bersama-sama bertugas untuk melayani masyarakat.

Menurut dia, peristiwa tersebut dapat menjadi bahan koreksi sehingga profesionalisme benar-benar terlaksana. Irfan pun mengapresiasi Ipda Endry yang meminta maaf.

"Antara akan terus menjalankan tugas jurnalisme secara profesional dan objektif, bermitra dengan Polri sebagai unsur yang menjadi pemangku kepentingan, sehingga dapat menjalankan tugas dengan nyaman dan objektif," katanya.

(antara/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |