Optimalkan TPS3R dan Insinerator, Pemkot Jogja Optimistis Mampu Olah 235 Ton Sampah per Hari

1 week ago 14

Optimalkan TPS3R dan Insinerator, Pemkot Jogja Optimistis Mampu Olah 235 Ton Sampah per Hari Suasana Depo Mandala Krida yang diramaikan oleh para penggerobak yang mengangkut sampah dari wilayah, Kamis (10/4/2025) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Harianjogja.com, JOGJA - Optimalisasi pengelolaan sampah di tingkat hilir menjadi upaya Pemkot Jogja dalam menuntaskan persoalan sampah.

Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyebut pihaknya akan mengoptimalkan mesin pembakar sampah atau insinerator yang selama ini dimiliki oleh Pemkot Jogja. Hasto mengatakan dia akan menghidupkan seluruh insinerator yang ada. Sebab, saat dia memulai pekerjaannya sebagai Wali Kota Jogja terdapat insinerator dalam keadaan tidak hidup.

"Hari ini insenerator saya usahakan untuk dihidupkan semua. Termasuk masang baru insenerator yang sudah dibeli sebelum saya datang, yang semula belum hidup saya hidupkan," ujar Hasto, Kamis (10/4/2025).

Dia menambahkan saat ini setidaknya ada 5 unit insinerator yang ada di Bawuran. Sebelumnya, baru dua unit yang menyala dan akan diupayakan pada akhir April untuk bisa beroperasional seluruhnya. Selain itu, ada pula insinerator yang diletakkan di Giwangan dan TPA Piyungan. Di samping memaksimalkan insinerator, Hasto memastikan TPS3R yang sudah ada juga akan tetap berjalan. Kerja sama dengan Bawuran dan Panggungharjo pun tetap dilaksanakan.

"Jadi total kami mampu 235 ton per hari. Tapi kan sampah kita 300 ton, kalau malam Minggu atau Sabtu, Minggu lebih. Makanya kami masih membutuhkan tadi (kerja sama). Ada Bawuran, ada Panggungharjo," imbuhnya.

BACA JUGA: Pemkot Jogja Siap Sajikan Wisata dengan Kemasan Baru

Hasto mengatakan puluhan depo besar ataupun tempat pembuangan sampah (TPS) kecil saat ini sudah terkondisi. Tinggal tersisa belasan TPS lagi yang kini dalam proses pembersihan. Bahkan Hasto berencana akan menutup TPS kecil yang mengganggu pemandangan. Dengan demikian, dalam waktu dekat pihaknya akan mulai mengolah sampah secara real time, bukan lagi mengolah sampah yang menumpuk. Di sisi lain, pengangkutan sampah dengan sistem penggerobak sudah mulai tertata di setiap wilayah. Jumlahnya juga terus bertambah.

Mantan Kepala BKKBN ini memastikan dalam waktu dekat akan ada pengadaan gerobak sampah baru. Mengingat sebagian kondisi gerobak sampah sudah usang. Dia juga mencermati kreativitas warga dalam hal pelaksanaan pengangkutan sampah.

"Misalnya, ada yang agak malas bayar penggerobak ini sehingga bersama-sama aja, gantian itu bawa pakai gerobak. Hari ini yang bawa saya, besok kamu gitu sehingga tidak perlu membayar karena dia cukup dengan gantian antar tetangga pakai gerobak, ada juga yang pakai becak itu. Itu kreativitas, menurut saya bagus itu," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |