Mengapa Islam melarang membunuh semut? Ini penjelasan hukumnya

2 weeks ago 11

Jakarta (ANTARA) - Meski berukuran kecil dan kerap dianggap sepele, semut ternyata memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Semut termasuk hewan yang mudah ditemukan di berbagai tempat. Kehadirannya sering dikaitkan dengan benda-benda yang memiliki rasa manis. Umumnya, aktivitas semut tidak membahayakan manusia, hanya sekadar berkeliaran untuk mencari makanan.

Namun, ada pula jenis semut tertentu yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan menyengat atau menggigit. Karena alasan inilah, sebagian orang memilih untuk membunuhnya agar tidak menimbulkan gangguan lebih lanjut.

Larangan membunuh semut sembarangan bukan sekadar aturan tanpa dasar, melainkan berlandaskan pada hadis dan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dalam Islam, setiap makhluk ciptaan Allah memiliki peran dan hak untuk hidup, termasuk semut yang sering kali luput dari perhatian. Lantas, bagaimana sebenarnya hukum membunuh semut dalam Islam dan apa alasan di balik larangannya? Berikut penjelasan lengkapnya, melansir NU online dan berbagai sumber lainnya.

Baca juga: Ragam jenis semut di sekitar kita dan ciri-cirinya

Hukum membunuh semut dalam Islam

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ الصُّرَدِ، وَالضِّفْدَعِ، وَالنَّمْلَةِ، وَالْهُدْهُدِ

Artinya: "Rasulullah SAW melarang membunuh burung shurad, katak, semut, dan burung hud-hud." (HR. Ibnu Majah)

Jika melihat sepintas, hadits ini menunjukkan bahwa membunuh semut adalah tindakan yang dilarang oleh Nabi SAW dan sebaiknya dihindari. Namun, para ulama menjelaskan bahwa larangan tersebut tidak berlaku secara umum terhadap semua jenis semut.

Yang dimaksud dalam hadits adalah semut-semut tertentu, yakni semut berukuran besar dan panjang, sebagaimana yang disebut dalam kisah Nabi Sulaiman AS.

Oleh karena itu, membunuh semut dari jenis lain yang dapat mengganggu atau bahkan membahayakan manusia, diperbolehkan menurut para ulama. Bahkan, jika semut jenis yang termasuk dalam kategori yang dilarang pun mulai menyakiti atau membahayakan, maka larangan tersebut menjadi gugur. Dalam kondisi seperti ini, membunuhnya tidak lagi dianggap haram.

Meski begitu, Islam tetap mengajarkan untuk tidak menyiksa hewan saat membunuhnya. Maka dari itu, membunuh semut sebaiknya tidak dilakukan dengan cara dibakar.

Cara seperti ini dapat menyebabkan hewan tersebut mengalami penderitaan yang luar biasa. Cara yang diperbolehkan misalnya dengan memukul atau menginjak-nya secara langsung.

Karena dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk bersikap ihsan, termasuk saat menghilangkan nyawa makhluk hidup, yaitu dengan cara yang paling tidak menyakitkan.

Baca juga: Fakta mencengangkan mengenai semut

Alasan semut dilarang untuk dibunuh

Dalam pandangan Islam, setiap makhluk hidup betapapun kecil ukurannya memiliki hak untuk diperlakukan dengan penuh penghormatan. Salah satu contohnya adalah semut, yang seringkali dianggap sepele dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, makhluk kecil ini memiliki peran penting dalam keseimbangan alam.

Islam menanamkan nilai untuk tidak membunuh semut sembarangan, kecuali jika terdapat alasan yang dibenarkan. Untuk lebih memahami hal ini, mari kita telaah lebih jauh ajaran Islam dan pandangan para ulama mengenai larangan membunuh semut.

1. Setiap makhluk hidup diciptakan dengan tujuan tertentu

Islam memandang bahwa semua ciptaan Allah di bumi memiliki fungsinya masing-masing. Firman Allah dalam Al-Quran menegaskan: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya dengan sia-sia.” (Surah Sad, 38:27).

Semut, meski kecil dan kerap tak dianggap, memiliki tugas penting dalam ekosistem, seperti membantu proses penguraian bahan organik dan penyebaran benih tanaman. Oleh sebab itu, Islam mengajarkan umatnya untuk menghargai semua makhluk, tak terkecuali semut.

Baca juga: Kumpulan fakta menarik tentang semut, hewan sosial yang menakjubkan

2. Hadits Nabi Muhammad SAW tentang penghormatan terhadap makhluk kecil

Rasulullah SAW banyak mengajarkan nilai kasih sayang terhadap semua ciptaan Allah. Salah satu hadits yang menggambarkan hal ini adalah:

"Seorang wanita disiksa di dalam neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga mati. Wanita itu tidak memberinya makan ketika kucing itu kelaparan, dan tidak memberi minum ketika kucing itu haus." (HR. Bukhari).

Meskipun hadits tersebut membahas tentang kucing, pesan utamanya jelas: semua makhluk hidup berhak diperlakukan dengan baik. Maka dari itu, membunuh semut tanpa alasan yang jelas bertentangan dengan nilai kasih sayang dalam ajaran Islam.

3. Kasih sayang kepada semua makhluk

Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya berbelas kasih terhadap semua ciptaan Allah. Beliau bersabda: "Barang siapa yang tidak menunjukkan kasih sayang, maka dia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kasih sayang yang dimaksud tidak hanya untuk sesama manusia, tapi juga bagi seluruh makhluk hidup, termasuk hewan-hewan kecil seperti semut. Hal ini menegaskan bahwa Islam mendorong umatnya untuk hidup penuh empati dan menjaga hubungan harmonis dengan alam.

4. Menjaga keseimbangan alam

Salah satu ajaran Islam yang mendasar adalah larangan untuk merusak bumi. Semut memiliki peran besar dalam sistem alam, mulai dari membantu penguraian sisa organik hingga berperan dalam menyebarkan biji tanaman.

Kehadiran mereka berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Maka, membunuh semut tanpa alasan yang sah berarti mengganggu sistem yang telah Allah ciptakan dengan keseimbangan yang sempurna.

Baca juga: Mengenal kehidupan semut yang terstruktur dan penuh keajaiban

Baca juga: Kumpulan fakta menarik tentang semut, hewan sosial yang menakjubkan

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |