Zuckerberg menjalani sidang antimonopoli atas akuisisi Whatsapp dan Instagram.
Rabu, 16 Apr 2025 10:00:08

CEO Meta, Mark Zuckerberg, pernah mengusulkan ide radikal untuk meningkatkan relevansi Facebook, yaitu menghapus seluruh jaringan pertemanan pengguna. Usulan ini terungkap dalam persidangan antimonopoli yang diajukan Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) terhadap Meta terkait akuisisi Instagram dan WhatsApp.
Dilaporkan oleh Fortune, email internal dari tahun 2022 menunjukkan bahwa Zuckerberg mengajukan beberapa strategi untuk memulihkan daya tarik Facebook di tengah menurunnya minat pengguna.
Salah satu ide ekstrem yang dia sebut “mungkin gila” adalah menghapus semua koneksi pertemanan yang ada dan meminta pengguna memulai jaringan sosial mereka dari awal.
“Pilihan 1. Gandakan pertemanan,” tulis Zuckerberg dalam email tersebut. “Salah satu ide yang mungkin gila adalah mempertimbangkan untuk menghapus semua grafik (pertemanan) dan meminta mereka memulai lagi.”
Namun, usulan ini ditanggapi dengan skeptisisme oleh eksekutif senior Meta. Tom Alison, pimpinan Facebook saat itu, memperingatkan bahwa fitur pertemanan merupakan fungsi penting, tidak hanya di Facebook, tetapi juga di Instagram. Ia meragukan kelayakan ide tersebut karena dikhawatirkan akan merusak ekosistem platform.
Zuckerberg juga mempertimbangkan kemungkinan beralih dari model berbasis teman menjadi model berbasis pengikut. Meski akhirnya usulan itu tidak dilaksanakan, email tersebut menjadi bukti kekhawatiran internal Meta akan menurunnya keterlibatan pengguna dan meningkatnya persaingan di industri media sosial.
Sidang Antimonopoli: Fokus pada Akuisisi Instagram dan WhatsApp
Sidang antimonopoli yang dimulai pekan ini menandai puncak dari upaya bertahun-tahun FTC untuk membatalkan akuisisi Meta atas Instagram (2012) dan WhatsApp (2014).
FTC menuduh Meta membeli platform pesaing demi menghilangkan persaingan dan membangun monopoli ilegal di pasar media sosial.
Sebagai bagian dari bukti, FTC juga mengajukan email Zuckerberg dari tahun 2008 yang menyatakan: “Lebih baik membeli daripada bersaing.”
Jika kalah dalam kasus ini, Meta dapat dipaksa untuk melepaskan kepemilikannya atas Instagram dan WhatsApp, yang menjadi dua pilar utama bisnis iklannya. Analis memperkirakan bahwa pemisahan tersebut bisa memangkas hingga 50% pendapatan iklan Meta.
Lanskap Kompetisi Sudah Berubah
Meta membantah tuduhan monopoli dan menyebut bahwa pasar digital telah berkembang pesat dengan banyak pemain baru seperti TikTok, YouTube, X (Twitter), dan bahkan iMessage dari Apple. Perusahaan juga menyatakan bahwa tindakan FTC melemahkan kepercayaan terhadap regulasi jangka panjang dan bisa menghambat inovasi perusahaan Amerika.
“Bukti di pengadilan akan menunjukkan bahwa Instagram, Facebook, dan WhatsApp bersaing dengan banyak platform besar lainnya. Lebih dari 10 tahun setelah FTC menyetujui akuisisi kami, tindakan Komisi dalam kasus ini mengirimkan pesan bahwa tidak ada kesepakatan yang benar-benar final,” kata Meta dalam pernyataan resminya.
Meta juga menekankan bahwa FTC harus membuktikan adanya kekuatan monopoli saat ini, bukan berdasarkan kondisi pasar di masa lalu. Para analis mengatakan ini akan menjadi tantangan besar bagi FTC, karena industri media sosial telah berubah drastis sejak akuisisi tersebut, terutama dengan munculnya TikTok sebagai pesaing utama.
Artikel ini ditulis oleh


Elon Musk Gugat Meta Gara-gara Threads Jiplak Twitter
Elon Musk mengancam akan menuntut Meta atas platform Threads barunya.

Elon Musk Ngamuk Ajak Perang, Penyebabnya Bukan Masalah Sepele
Ini persoalan X yang dijauhi para pengiklan sehingga memperburuk keuangan mereka.

Apple Sempat Ditawari Beli Tiktok?
Di antara sejumlah perusahaan dan miliarder di AS yang dilaporkan berminat untuk mengakuisisi TikTok, Apple ternyata tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Mark Zuckerberg Ancang-ancang Rilis Threads, Momentum Libas Twitter?
Di saat Elon Musk mengumumkan pembatasan akses Twitter, Mark Zuckberg bersiap rilis pesaingnya.

Kemendag: Media Sosial Dilarang Jualan Online
Artinya, TikTok tidak bisa menjalankan fungsi secara bersamaan sebagai media sosial dan e-commerce.

Dua dari 100 Negara Bisa Nikmati Aplikasi Threads Milik Zuckerberg, Indonesia?
Mark Zuckerberg luncurkan aplikasi baru bernama Threads. Sosial media baru saingan Twitter.

CEO TikTok Shou Zi Chew, Dulu Magang di Facebook Kini Jadi Ancaman Bagi Zuckerberg
Tidak ada yang pernah menyangka dari seorang karyawan, justru menjadi kompetitor terbesar mantan bos.

Hari ini jadi Hari Spesial Bagi Mark Zuckerberg, Perjalanan Awal saat Mau Jadi Orang Tajir Dunia
Dimulai dari sebuah jaringan di kampus, Facebook kemudian tumbuh menjadi platform media sosial besar dengan pengguna yang mencapai miliaran di seluruh dunia.

Threads Uji Coba Cari Cuan, Ogah Lama-lama tak Dapat Duit
Threads akan dipenuhi dengan iklan, mirip seperti yang terjadi di Instagram dan Facebook.
META 3 bulan yang lalu

Meta Dikabarkan Bakal PHK Karyawan Divisi Reality Labs
Divisi ini berorientasi pada metaverseyang berfokus pada pembuatan silikon khusus.

Begini Cara Meta Menghasilkan Uang
Meta, induk dari Facebook dan Instagram, memiliki berbagai cara untuk menghasilkan uang, terutama melalui periklanan dan layanan bisnis.