Hasil Bank Sampah di Klitren Jogja Digunakan untuk Simpan Pinjam dan Piknik Gratis

5 hours ago 3

Hasil Bank Sampah di Klitren Jogja Digunakan untuk Simpan Pinjam dan Piknik Gratis Aktivitas pengumpulan sampah anorganik di Bank Sampah Anugerah 1 Klitren, beberapa waktu lalu. - Istimewa - Dokumen Bank Sampah Anugerah 1 Klitren

Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja terus menggencarkan pengelolaan sampah mandiri di setiap wilayah, termasuk dengan kelompok bank sampah.

Di Kelurahan Klitren, Kemantren Gondokusuman, Bank Sampah Anugerah 1 sudah berjalan sejak 2019 hingga saat ini dan menghasilkan keuntungan ekonomis bagi anggotanya.

Ketua Bank Sampah Anugerah 1 Klitren, Winarti, menjelaskan bank sampah tersebut sudah terbentuk pada 2019 silam, namun baru terdata secara resmi pada 2022. “Saat ini anggotanya sudah sekitar 50 orang,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).

Bank Sampah Anugerah 1 secara khusus mengelola sampah anorganik, sedangkan untuk sampah organik dikelola warga secara mandiri. “Sampah organik dikelola warga sendiri dengan bantuan biopori dari Dinas Lingkungan Hidup [DLH] Kota Jogja,” katanya.

Untuk mendukung upaya tersebut, pengelola bank sampah juga turut mendukung dengan mengedukasi warga agar mengelola sampahnya secara mandiri. “Kami informasikan kepada warga untuk memilah sampah dari rumah dengan kampanye, Sampahmu Tanggung Jawabmu,” katanya.

Untuk sampah anorganik, anggota bank sampah mengumpulkan sampah sebulan sekali dan akan disalurkan ke pelapak. Hasil dari kegiatan ini cukup banyak yang digunakan untuk kepentingan anggota seperti simpan pinjam hingga piknik bersama. “Alhamdulillah hasilnya untuk simpan pinjam ke semua anggota, pernah piknik gratis dan dapat uang saku hasil bongkar tabungan dan membuat kaus. Insyaallah pada September 2025 kami akan piknik lagi setelah membuka tabungan, dan anggota dapat kaus gratis juga,” katanya.

BACA JUGA: Bukan 11, PSSI Minta I League Hanya Izinkan 7 Pemain Asing di Super League

Bank Sampah Anugerah 1 Klitren beberapa kali juga membuat daur ulang dari sampah anorganik meski saat ini belum berlanjut lagi. “beberapa waktu lalu ada pembuatan kerajinan wayang dari botol bekas air mineral. Ada juga pot tanaman dari galon air mineral,” katanya.

Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan bank sampah di wilayah karena memiliki peran besar dalam pengelolaan sampah. “Semakin kesini tugas semakin banyak. Bukan hanya mengurusi bank sampah, tapi juga ikut mendata tentang transporter sampah di wilayah dan keluhan-keluhan tentang sampah di masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |