Pertahankan Predikat UNESCO, Jaringan Pengelolaan Geopark Gunungsewu Terus Diperkuat

5 hours ago 3

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menggelar Forum Pengelola Gunungsewu UNESCO Global Geopark (UGG) di Hotel Santika Gunungkidul, Rabu (16/7/2025). Program ini diharapkan menjadi langkah konkret memperkuat koordinasi antar pengelola serta sebagai upaya menjaga kawasan karst ini sebagai geopark berkelas internasional.

Geopark Gunungsewu membentang dari Kabupaten Gunungkidul; Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dan Pacitan, Jawa Timur. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Mohammad Arif Aldian mengatakan, Karst Gunungsewu sudah dilakukan revalidasi ulang di 2023 lalu.

Sesuai dengan jadwal dari UNESCO, jadwal validasi ulang terkait dengan kepesertaan Geopark Gunungsewu di UGG akan dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Hal ini berarti penilaian ulang berlangsung di 2027 mendatang. “Green card di 2023 harus bisa dipertahankan saat revalidasi di 2027,” katanya, Rabu (16/7/2025).

BACA JUGA: Kisah Husein Sastranegara Perintis TNI AU Meninggal Kecelakaan Pesawat di Jogja, Akan Diabadikan Monumen

Meski demikian, ia tidak menampik ada beberapa catatan untuk mengoptimalkan keberadaan Geopark Gunungsewu. Rekomendasi ini meliputi usulan penggabungan kawasan maritim ke dalam wilayah geopark, peningkatan visibilitas dan penyediaan fasilitas informasi berbahasa asing, pelatihan pemandu geowisata yang berkualitas, serta penyusunan program pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan agenda global.

Selain itu, diperlukan kemitraan dengan standar kualitas yang jelas serta peningkatan keterlibatan dalam jaringan regional Asia Pasifik dan global. “Untuk bisa mempertahankan status UGG [UNESCO Global Geopark], maka butuh kerja sama dari semua pihak,” katanya.

Menurut dia, Badan Pengelola Gunung Sewu UGG telah menjalankan sejumlah inisiatif strategis dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Terdiri atas partisipasi aktif dalam konferensi geopark regional dan global, edukasi ke sekolah melalui program Geopark Goes to School, pelatihan pemandu wisata berbasis masyarakat, serta penyelenggaraan sejumlah event lintas daerah.

Di sisi lain, ada peningkatan infrastruktur melalui pembangunan dan perbaikan papan informasi dan fasilitas edukatif di geosite. Promosi Gunung Sewu dilakukan dengan mengikuti berbagai pameran Nasional dan Internasional, termasuk Indonesia Geopark Fair dan Asia Pacific Geopark Network Conference.

“Ke depan adan beberapa fokus program meliputi pembangunan pusat informasi Gunung Sewu, mendorong masuknya materi geopark dalam kurikulum pendidikan, sertifikasi geoguide dan UMKM geoproduk,” katanya.

BACA JUGA: Pencuri Kerangka Besi Baliho Ditangkap Saat Beraksi dengan Pikap Berpelat Merah Palsu

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, status UGG yang diraih di 2015 harus dipertahankan. Sebagai Geopark yang telah diakui UNESCO sejak 2015 dan berhasil lolos revalidasi pada 2019 dan 2023, kawasan ini memiliki nilai strategis dari sisi geologi, ekologi, budaya, dan ekonomi masyarakat. “Geopark adalah ruang hidup, ruang edukasi, ruang konservasi, dan juga ruang ekonomi masyarakat,” kata Mbak Endah.

Menurut dia, perlunya peningkatan koordinasi lintas wilayah dan komitmen bersama dari tiga provinsi yang menaungi kawasan Gunungsewu. Hal ini penting agar pengelolaan kawasan benar-benar berdampak pada masyarakat. “Koordinasi harus ditingkatkan, salah satunya dengan penyelenggaraan Forum Pengelola Geopark Gunungsewu,” katanya.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |