Harian Jogja/Khairul Ma'arif - Pedagang Pasar Sentolo, Sujarmi saat sedang merapikan dagangannya, Rabu (8/10 - 2025). Harga caba fluktuatif bikin peminatnya sepi.
Harianjogja.com, KULONPROGO - Harga cabai di sejumlah pasar Kabupaten Kulonprogo mengalami fluktuatif nilai dalam beberapa pekan terakhir. Harganya naik dan turun dalam waktu yang terhitung tidak lama. Utamanya pada jenis cabai merah keriting.
Pedagang Pasar Desa Sentolo, Sujarmi mengatakan harga cabai merah keriting yang dijualnya seharga Rp60 ribu perkilogram. Penyebabnya karena harga belinya di pemasok sudah mencapai Rp55 ribu. "Sebelum sekarang memang sudah Rp60 ribu sekilo, tetapi sempat turun tidak sampai Rp60 ribu sekilo lagi sekarang," katanya, Rabu (8/10/2025).
Turunnya hanya berlangsung tiga sampai lima hari dan kembali menjadi Rp60 ribu. Sujarmi menyampaikan harga turunnya cabai keriting merah itu sempat di angka Rp50an ribu perkilogram. Menurutnya fluktuatif harga cabai ini merata di seluruh pedagang Pasar Sentolo.
"Jenis cabai lain seperti rawit merah juga naik dari Rp30 ribu sekarang Rp40 ribu perkilogram tetapi memang yang paling signifikan naiknya cabar merah keriting," ucapnya. Harga cabai yang fluktuatif seperti ini membuat Sujarmi mengurangi stok dagangannya. Sebab karena fluktuatif harga sekarang ini bikin pembelian masyarakat berkurang.
Dia tidak ingin merugi di tengah fluktuatif harga cabai ditambah kondisinya tidak tahan lama. "Pembeli sekarang hanya beli segram (1 gram) padahal biasanya beli seperempat gram," tuturnya.
Kondisi tidak jauh berbeda juga terjadi di Pasar Bendungan, Kapanewon Wates. Harga cabai merah keritingnya pun sudah mencapai Rp60 ribu perkilogram. Padahal beberapa waktu lalu sempat turun tidak sampai semahal itu harganya.
"Sebelumnya cabai merah keriting seharga Rp40 ribu perkilogram sekarang jadi Rp60 ribu perkilogram sehingga jadi yang termahal," ujar Pedagang Sayur Pasar Bendungan, Jumiati. Dia menilai kenaikan harga ini berdampak kepada pembelian konsumen yang menurun. Terutama untuk konsumen yang memenuh kebutuhan rumah tangganya.
Ditambah pasokan cabai dari produsen sedikit berimbas Jumiati mengurangi stok dagangannya. "Biasanya stok 4 kilogram cabai sekarang paling banyak hanya 3 kilogram saja," jelasnya. Menurutnya minim pasokan karena gagal panen cabai sehingga produksi hasilnya menurun dan memicu kenaikan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News