Warga Palestina berkumpul di sekitar puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dengan kelompok Hamas di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Kamis (19/10/2023). Antara/Reuters - Ibraheem Abu Mustafa
Harianjogja.com, JOGJA—Hamas dan Israel dikabarkan telah mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera Israel dan pembebasan tahanan Palestina.
Namun, hingga Kamis (9/10/2025), jadwal pelaksanaan gencatan senjata kedua belah pihak belum dikonfirmasi secara resmi, memicu kehati-hatian di Gaza. Kantor media pemerintah Gaza yang dikendalikan Hamas mendesak warga untuk tidak terburu-buru dalam bergerak.
Mengutip Reuters, mereka secara spesifik meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menghindari pergerakan massal hingga pengumuman resmi dari otoritas Palestina yang mengonfirmasi bahwa gencatan senjata telah berlaku. Peringatan tersebut juga mencakup kekhawatiran akan potensi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Israel.
Pemerintah Israel dilaporkan telah mengurangi aksi militernya di Gaza berdasarkan perintah dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meskipun intensitas serangan menurun, militer Israel belum menghentikan operasi mereka sepenuhnya.
Dalam operasi terbaru, militer Israel mengklaim pasukannya berhasil menewaskan beberapa militan di Kota Gaza, yang disebut sedang dalam perjalanan untuk menyerang tentara Israel.
Adapun penurunan aktivitas militer ini tercermin dalam laporan angka korban tewas. Otoritas medis Gaza melaporkan delapan orang tewas dalam serangan Israel selama 24 jam hingga Rabu malam.
Angka ini merupakan jumlah korban terendah dalam beberapa minggu, mengingat selama sebulan terakhir—ketika pasukan Israel bergerak maju ke Kota Gaza—jumlah korban tewas harian rata-rata sepuluh kali lebih tinggi.
Meskipun kesepakatan sudah tercapai, pengumuman resmi mengenai kapan gencatan senjata efektif berlaku dan kapan proses pembebasan sandera dan tahanan akan dimulai tetap menjadi titik fokus perhatian dunia saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News