Gastroskopi memberikan kesempatan bagi dokter untuk secara langsung memeriksa keadaan dalam saluran pencernaan pasien menggunakan selang fleksibel.
Selasa, 15 Apr 2025 17:20:00

Gastroskopi adalah prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosis berbagai masalah pada saluran pencernaan. Dokter spesialis penyakit dalam di Siloam Hospitals Group, Ignatius Bima Prasetya, menjelaskan bahwa dengan gastroskopi, dokter dapat langsung memeriksa kondisi saluran cerna pasien menggunakan selang fleksibel yang dilengkapi dengan kamera di ujungnya. Prosedur ini sangat membantu dalam menentukan diagnosis secara tepat dan memilih pengobatan yang sesuai untuk pasien. "Dengan gastroskopi, kita dapat melihat langsung kondisi dalam saluran cerna pasien dan menentukan diagnosis dengan lebih akurat," ungkap Bima dalam keterangan pers, Senin (14/4/2025).
Dengan menggunakan gastroskopi, dokter dapat mengevaluasi keadaan kerongkongan, lambung, dan usus dalam waktu nyata. Prosedur ini sangat penting untuk mendiagnosis berbagai gangguan pencernaan, seperti peradangan, tukak lambung, infeksi, dan bahkan kanker lambung. Salah satu keunggulan utama dari gastroskopi dibandingkan dengan metode lain adalah kemampuannya untuk memberikan gambaran yang jelas, bersifat minimal invasif, dan lebih aman bagi pasien. Melalui metode ini, dokter dapat segera mengambil langkah medis yang diperlukan, termasuk memberikan terapi atau melakukan tindakan lanjut seperti biopsi.
Pasien yang akan menjalani gastroskopi perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan bahwa pemeriksaan ini memang diperlukan. Selain itu, pasien mungkin juga diharuskan untuk menjalani pemeriksaan darah guna menilai kondisi kesehatan secara menyeluruh. Salah satu syarat penting sebelum gastroskopi dilakukan adalah pasien harus berpuasa selama beberapa jam (sesuai dengan kondisi masing-masing pasien) agar lambung dalam keadaan kosong, sehingga hasil pemeriksaan dapat lebih optimal, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada, Selasa(15/4/2025).
Apa saja Langkah-langkah dalam Prosedur Gastroskopi?

Dokter akan melakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien, termasuk menanyakan apakah pasien memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan. Jika pasien sedang menggunakan obat pengencer darah, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menghentikannya sementara waktu, terutama jika tindakan intervensi seperti pengangkatan polip akan dilakukan, dengan tujuan untuk mengurangi risiko perdarahan selama prosedur.
Selama pelaksanaan prosedur, pasien mungkin diberikan anestesi umum untuk meminimalkan ketidaknyamanan yang dirasakan. Gastroskop akan dimasukkan melalui mulut dan diarahkan ke saluran pencernaan guna mendeteksi adanya kelainan. Apabila ditemukan kelainan, dokter akan segera mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium. Setelah prosedur selesai, pasien biasanya perlu beristirahat sejenak sebelum diizinkan untuk pulang.
Pemeriksaan Gastroskopi untuk Mendiagnosis GERD
GERD, atau penyakit refluks gastroesofagus, adalah suatu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di area dada. Jika tidak ditangani dengan baik, GERD dapat mengakibatkan peradangan serta kerusakan pada dinding esofagus.
"Tidak semua pasien GERD perlu menjalani gastroskopi. Diagnosis bisa dilakukan dengan pemeriksaan klinis, uji fisik, kuesioner, dan respons terhadap obat. Namun, pada kasus tertentu, gastroskopi sangat diperlukan untuk menilai tingkat kerusakan dinding kerongkongan," ungkap Bima. Dia juga menjelaskan bahwa terdapat empat tingkat kerusakan dinding esofagus akibat GERD, yang dimulai dari peradangan ringan hingga kondisi yang lebih serius seperti Barrett's Esophagus, yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi kanker esofagus.
Oleh karena itu, bagi pasien yang mengalami gejala GERD yang semakin parah, seperti kesulitan menelan, muntah darah, atau penurunan berat badan yang signifikan, sangat disarankan untuk menjalani gastroskopi. Hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi mereka dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Selain itu, gastroskopi juga berfungsi untuk menilai efektivitas pengobatan GERD yang sedang dijalani. Jika pasien telah menjalani terapi tetapi masih merasakan gejala yang berlanjut, pemeriksaan ini dapat membantu dokter dalam menyesuaikan metode pengobatan yang lebih tepat.
Pahami Tanda-Tanda Bahaya GERD
Bima menjelaskan bahwa terdapat beberapa tanda bahaya atau gejala alarm yang menandakan GERD telah mencapai tingkat serius dan memerlukan tindakan gastroskopi. Gejala-gejala ini meliputi:
- Sulit menelan atau disfagia.
- Rasa nyeri saat menelan yang dikenal sebagai odinofagia.
- Gejala bronkial yang berulang serta pneumonia aspirasi.
- Suara serak yang disebut disfonia.
- Batuk yang sering kambuh atau berulang.
- Perdarahan dalam saluran pencernaan.
- Mual atau muntah yang terjadi secara berulang.
- Nyeri yang terus-menerus.
- Kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan berkelanjutan.
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening atau limfadenopati.
- Benjolan di bagian atas perut, atau epigastrum.
- Gejala yang tidak biasa yang muncul pertama kali pada usia 44-45 tahun.
- Riwayat keluarga yang memiliki kanker esofagus atau lambung.
"Jika pasien mengalami gejala tersebut, sangat penting untuk segera menjalani pemeriksaan lanjutan agar kondisi tidak semakin memburuk. Deteksi dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti penyempitan saluran esofagus atau perubahan sel yang berisiko menjadi kanker," ujar Bima. Dia juga menyarankan agar pasien memilih layanan gastroskopi yang dilengkapi fasilitas modern dan ditangani oleh tim medis yang berpengalaman. Dengan teknologi yang baik, hasil pemeriksaan dapat lebih akurat dan risiko bagi pasien dapat diminimalkan.
Lebih lanjut, rumah sakit yang menyediakan layanan gastroskopi harus memiliki sistem pelayanan yang efisien, sehingga pasien dapat menerima layanan yang cepat dan berkualitas. Dengan dukungan teknologi canggih dan tim medis yang kompeten, pasien dapat menjalani pemeriksaan dengan aman serta mendapatkan hasil diagnosis yang tepat. Dengan beragam keunggulannya, gastroskopi menjadi pilihan ideal bagi pasien yang memerlukan pemeriksaan saluran pencernaan yang akurat dan profesional.
"Pemeriksaan ini tidak hanya membantu dalam menegakkan diagnosis, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik bagi pasien mengenai kondisi kesehatannya sehingga dapat memperoleh pengobatan yang tepat dan efektif," pungkas Bima.
Artikel ini ditulis oleh

A
Reporter
- Ade Nasihudin Al Ansori
- Dyah Puspita Wisnuwardani

Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
Laparoskopi merupakan cara untuk mengatasi GERD yang sudah terlanjur parah.