3 days ago
3
Cerita ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari karena mengangkat isu-isu yang sering terjadi di masyarakat.
Rabu, 16 Apr 2025 10:55:00
Ayushita kembali tampil di bioskop melalui perannya sebagai Murni dalam film COCOTE TONGGO yang disutradarai Bayu Skak. Dalam film ini, ia beradu akting dengan Dennis Adhiswara yang memerankan suaminya, Luki.
Film yang diproduksi Tobali Film dan Skak Studios ini mengisahkan kehidupan sehari-hari pasangan penjual jamu yang belum dikaruniai anak. Tema yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan banyak orang, karena menyentuh isu yang sering terjadi di masyarakat.
"Nah itu dia, film ini memang ingin menangkap fenomena tetangga-tetangga julid. Yang namanya tetangga julid itu bukan hanya di dunia nyata aja kan sebenarnya, tapi juga ada di sosmed mungkin," ungkap Ayushita saat ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (16/4).
Menurutnya, COCOTE TONGGO mengangkat tema yang bersifat universal dan dapat dirasakan oleh semua kalangan. Ia berharap para penonton dapat merasakan pengalaman emosional yang ditawarkan film ini.
"Nah itu lah kenapa tema film ini universal banget, semua bisa merasakan, offline maupun online. Mudah-mudahan sih, gemas-gemasnya dapat ya semua penonton di sini dan bisa merasakan kekesalan dijulidin tetangga itu justru dijadikan kekuatan untuk bisa bangkit lagi," tambahnya.
Dapat Inspirasi dari Sahabat
Dalam proses pengembangan karakternya, Ayushita mengungkapkan ia mengandalkan pengalaman dari teman-teman terdekatnya. Menurutnya, hal-hal kecil yang terlihat sepele dapat memberikan gambaran yang mendalam tentang kondisi sosial yang ada.
"Mungkin karena orang-orang yang sudah lama tinggal di suatu tempat menjadi lebih acuh, atau mungkin mereka terlalu fokus pada kehidupan masing-masing, sehingga sulit untuk memahami situasi di sekitar. Namun, untuk film ini, kadang aku mendapatkan inspirasi dari sahabat yang baru saja menikah dan pindah ke lingkungan baru yang berbeda dari tempat tinggalnya sebelumnya," jelas Ayushita.
Pengalaman tersebut memberikan banyak wawasan bagi Ayushita dalam mendalami karakter Murni. Bahkan, komentar-komentar kecil yang dilontarkan tetangga dapat menjadi beban psikologis tersendiri bagi seseorang.
"Dari situ aku mendapatkan banyak insight. Misalnya, ada kejadian lucu ketika seseorang baru pindah dan tetangganya berkomentar, 'TV baru nih', padahal itu hanya pindahan dari rumah lama. Hal-hal sederhana seperti itu sangat menarik untuk diperhatikan," tuturnya.
Pernah Dialami Dennis
Dalam film tersebut, Ayushita dan Dennis memerankan pasangan suami istri yang menghadapi tekanan sosial terkait isu keturunan. Mereka menyadari tema ini sangat relevan dan mampu menyentuh banyak penonton.
"Cuma kalau COCOTE TONGGO sendiri kita berdua sebagai suami istri kan punya isu seperti yang tadi dikasih lihat di trailer, kan nggak bisa punya anak, itu kan banyak sekali terjadi di kehidupan ini. Maksudnya, nggak harus sama tetangga, bahkan sama keluarga sendiri suka 'kapan? kapan?' gitu, jadi pressure," ungkap Ayushita.
Di sisi lain, Dennis Adhiswara memiliki alasan pribadi yang mendasari keputusan untuk menerima peran sebagai Luki. Ia merasa terbebani karena cerita dalam film ini sangat dekat dengan kehidupan pribadinya.
"Jadi sebenarnya ketika saya ditawarkan peran ini, sekitar H-40 hari sebelum syuting ya waktu itu, tapi beneran 40 hari lho," jelas Dennis.
Saat membaca naskah, ia merasa semakin terhubung dengan cerita yang ada. Kalimat-kalimat dalam naskah seolah mencerminkan pengalaman pribadinya bersama pasangan.
"Jujur pas pertama kali saya dengar itu saya agak shock, karena kok ada kemiripan dengan kehidupan saya pribadi yang memang sedang program anak dan sedang mengusahakan anak. Nah itu sampai saya bertanya-tanya," tambahnya.
Dennis Sempat Ragu
Awalnya, Dennis merasa ragu karena ia menganggap cerita ini terlalu menyentuh emosinya. Namun, justru perasaan tersebut yang memperkuat keyakinannya untuk terlibat dalam film ini.
"Itu sampai saya tanya berkali-kali, emang saya orang yang tepat, emang saya pas ada di sini, padahal saya lagi panic attack dikit, kok terlalu dekat ya, ditambah lagi setelah saya pelajarin naskahnya, kalimat yang keluar dari karakter kami berdua dan karakter julid itu, kok kayak pernah kami dengar juga," ujarnya.
Untuk mengatasi keraguan tersebut, Dennis memutuskan untuk mengubah cara pandangnya agar perannya dapat memberikan semangat bagi penonton yang mengalami situasi serupa. Ia merasa film ini adalah sarana yang baik untuk berbagi pengalaman.
"Di situ saya deg-degan, tapi yang membuat saya yakin adalah, sebentar, jangan-jangan perasaan seperti ini juga dirasakan oleh pasangan lain yang sedang mengusahakan anak, di situlah saya langsung mengubah sudut pandang saya daripada takut mendingan film ini mengikuti sudut pandang saya, untuk menyemangati teman-teman yang sedang mengusahakan anak, jadi lah saya ikut, jadi lah saya ketemu semua teman-teman, jujur itu seperti bercerita bersama menyenangkan sekali," ungkapnya.
Film COCOTE TONGGO direncanakan akan tayang di bioskop mulai 15 Mei 2025. Menariknya, film ini menggunakan 80 persen Bahasa Jawa Mataraman dan sisanya menggunakan Bahasa Indonesia, serta menampilkan deretan aktor ternama seperti Benidictus Siregar, Asri Welas, dan Sundari Soekotjo.
Artikel ini ditulis oleh
F
Reporter
- Fikri Alfi Rosyadi
- Umar Sjadjaah
Berbagi Perjalanan Cinta di Tren 'Aku Bisa Yura', 8 Potret Manis Ayu Dewi dan Suami
Ayu Dewi bikin konten 'Aku Bisa Yura' dengan kisah perjalanan cintanya dengan sang suami.
Potret Keharmonisan Rumah Tangga Dewi Yull dan Srikaton yang Tetap Romantis Setelah 16 Tahun
Ingin tahu bagaimana keharmonisan rumah tangga Dewi Yull dan Srikaton selama 16 tahun? Simak ulasannya di sini!
