Jakarta (ANTARA) - Dalam pelaksanaan shalat Subuh, membaca doa qunut merupakan salah satu amalan sunnah yang sering dilakukan oleh sebagian besar umat Islam, khususnya di Indonesia.
Namun, tanpa disadari, masih banyak kesalahan yang kerap terjadi dalam praktik qunut Subuh mulai dari kesalahan bacaan, waktu pelafalan, hingga posisi tangan saat berdoa. Meski tampak sepele, hal-hal tersebut dapat mengurangi kesempurnaan shalat dan nilai kekhusyukan di dalamnya.
Agar ibadah menjadi lebih benar dan bermakna, penting bagi setiap Muslim untuk memahami seperti apa kesalahan umum yang sering dilakukan saat membaca qunut Subuh serta bagaimana cara memperbaikinya sesuai dengan tuntunan para ulama.
Berikut beberapa kesalahan umum saat membaca doa qunut dan bagaimana cara atau solusi untuk memperbaikinya, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Qunut Subuh tak dibaca imam, begini hukumnya menurut ulama
Kesalahan umum saat membaca doa qunut Subuh dan solusi-nya
Melansir dari laman ifa.id, ada sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan umat Islam ketika membaca doa qunut Subuh. Kesalahan-kesalahan ini umumnya terjadi karena kurangnya pemahaman tentang tata cara dan waktu yang tepat dalam pelaksanaannya. Berikut beberapa di antaranya:
1. Membaca qunut di waktu yang tidak tepat
Kesalahan yang paling sering dijumpai adalah membaca doa qunut pada rakaat pertama atau bahkan setelah salam. Padahal, posisi yang benar untuk membaca qunut Subuh adalah di rakaat kedua, setelah i’tidal (bangkit dari ruku’) dan sebelum sujud.
Solusi: Ingat urutannya dengan baik setelah membaca Al-Fatihah dan surah pendek, lakukan ruku’, lalu i’tidal, baru kemudian membaca doa qunut sebelum sujud pertama.
2. Membaca tanpa tartil dan penghayatan
Sebagian jamaah sering kali membaca doa qunut dengan tergesa-gesa, seolah mengejar waktu. Padahal, kata qunut sendiri berasal dari kata qanata yang berarti tunduk, khusyuk, dan taat. Ketika dibaca terburu-buru, makna penghayatan dalam doa ini menjadi hilang.
Solusi: Luangkan waktu sekitar 15–20 detik untuk melafalkan setiap kalimat dengan tartil dan jelas, terutama bagi imam yang memimpin shalat berjamaah.
Baca juga: Doa Qunut saat shalat sendiri dan berjamaah
3. Salah bacaan atau lupa lanjutan doa
Kesalahan lainnya adalah kekeliruan dalam urutan bacaan atau lupa melanjutkan doa setelah bagian tertentu, misalnya setelah kalimat “wa la yadhillu man ‘adayta”. Hal ini sering terjadi pada makmum yang membaca tanpa melihat teks atau panduan.
Solusi: Gunakan teks doa qunut Subuh standar berikut agar bacaan lebih tepat:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، إِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.
Allahumma ihdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait, wa qinii syarra maa qadhait, fa innaka taqdhi wa laa yuqdhaa ‘alaik, innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya'izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait, falakal hamdu ‘ala maa qadhait, astaghfiruka wa atuubu ilaik
4. Tidak mengangkat tangan saat membaca qunut
Sebagian jamaah hanya menunduk ketika membaca doa qunut tanpa mengangkat tangan. Padahal, dalam sejumlah riwayat disebutkan bahwa Nabi SAW mengangkat kedua tangannya saat berdoa qunut sebagaimana beliau berdoa dalam keadaan lainnya.
Solusi: Angkat kedua tangan sejajar dengan dada atau bahu, dengan telapak tangan menghadap ke atas sebagai tanda ketundukan dan harapan kepada Allah SWT.
5. Makmum tidak serentak mengikuti imam
Kesalahan teknis lainnya adalah makmum membaca qunut sendiri saat imam masih melafalkan doa, sehingga tidak sinkron dan mengganggu kekhusyukan berjamaah.
Solusi: Makmum sebaiknya diam dan mengaminkan bacaan imam, kemudian dapat membaca doa dalam hati atau dengan suara lirih mengikuti imam. Dengan begitu, kekhusyukan dan kebersamaan dalam shalat berjamaah tetap terjaga.
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan umum dalam pelaksanaan doa qunut Subuh beserta solusi-nya, umat Muslim dapat memperbaiki tata cara ibadah agar lebih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Selain menjaga kekhusyukan dalam shalat, pemahaman yang benar juga membantu meningkatkan kualitas doa, sehingga makna ketundukan dan pengharapan kepada Allah SWT dapat benar-benar dirasakan dalam setiap lafaz yang dibaca.
Baca juga: Bacaan doa Qunut arab, latin, dan penggunaannya
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































