Hidrasi yang tepat saat olahraga penting untuk performa dan kesehatan. Ketahui waktu, jenis minuman, dan cara minum yang benar agar terhindar dari dehidrasi.
Jumat, 11 Apr 2025 09:00:00

Industri kebugaran yang semakin berkembang membuat kesadaran akan pentingnya hidrasi saat berolahraga kian meningkat. Tak hanya soal minum air, menghidrasi tubuh dengan cara yang benar dapat menentukan efektivitas latihan serta menjaga performa dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dalam proses berolahraga, tubuh kehilangan cairan dan elektrolit yang sangat penting melalui keringat. Jika tidak segera digantikan, risiko dehidrasi bisa meningkat dan berdampak buruk bagi tubuh.
Lebih dari 60% tubuh manusia terdiri dari air. Air berperan penting dalam menjaga fungsi sendi, jaringan, mengatur suhu tubuh, serta mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi cairan yang tepat dalam jumlah yang cukup saat berolahraga bukan sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan mutlak yang tak boleh diabaikan. Tak sedikit orang yang masih keliru dalam memilih minuman dan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya selama latihan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara menghidrasi diri yang benar saat berolahraga, termasuk pilihan minuman terbaik, waktu konsumsi yang tepat, serta risiko yang bisa timbul jika asupan cairan tidak terpenuhi. Dengan memahami dan menerapkan tips ini, Anda dapat menjaga stamina, meningkatkan daya tahan, serta mencegah gangguan kesehatan akibat dehidrasi.

Pentingnya Hidrasi Selama dan Setelah Olahraga
Saat berolahraga, tubuh kehilangan cairan dalam jumlah signifikan, terutama melalui keringat. Kehilangan ini tidak hanya melibatkan air, tetapi juga elektrolit penting seperti natrium dan kalium. Jika tidak digantikan, tubuh akan mengalami dehidrasi yang dapat menurunkan performa hingga menimbulkan masalah kesehatan serius. Gejala dehidrasi antara lain kelelahan, pusing, detak jantung meningkat, hingga pingsan.
Menurut Nancy Clark, seorang ahli gizi olahraga, solusi terbaik dan paling sederhana adalah minum air. “Jika Anda orang biasa, maka air setelah berolahraga sudah cukup,” ujarnya. Namun, untuk sesi latihan yang lebih intens dan berlangsung lebih dari tiga jam, minuman seperti susu cokelat bisa menjadi pilihan yang lebih baik karena mengandung karbohidrat, protein, natrium, dan kalsium—semua zat yang hilang saat tubuh berkeringat.
Selain air, minuman olahraga dan air kelapa juga dapat digunakan untuk menggantikan elektrolit yang hilang. Bagi yang tidak menyukai minuman cair, beberapa jenis makanan seperti pisang, alpukat, tahu, dan jus jeruk juga dapat membantu mengisi kembali elektrolit secara alami. Penting untuk menyesuaikan asupan cairan dengan intensitas dan durasi olahraga yang dilakukan.

Kapan dan Berapa Banyak Harus Minum?
Waktu konsumsi cairan sangat memengaruhi efektivitas hidrasi. Banyak orang menunggu hingga merasa sangat haus untuk mulai minum, padahal ini adalah tanda bahwa tubuh sudah mulai mengalami dehidrasi. Clark menyarankan untuk mulai minum cairan 1,5 hingga 2 jam sebelum aktivitas fisik berat seperti maraton. Dengan begitu, tubuh sudah berada dalam kondisi cukup terhidrasi saat memulai latihan.
Selama olahraga, Anda disarankan untuk minum air setiap 15–20 menit, terutama jika Anda berkeringat banyak. Aturan praktisnya adalah mengonsumsi sekitar 4–8 ons (sekitar 120–240 ml) air tiap 15 menit. Namun, jika Anda kehilangan sekitar satu liter keringat dalam satu jam, maka diperlukan setidaknya 8 ons air dalam interval yang sama. Anda juga bisa menghitung tingkat keringat dengan menimbang berat badan sebelum dan sesudah olahraga.
Meski terdengar tidak biasa, meminum terlalu banyak cairan juga bisa berbahaya. Terutama saat mengikuti maraton atau triatlon, konsumsi cairan yang berlebihan tanpa cukup natrium dapat menyebabkan kondisi langka namun serius bernama hyponatremia. Gejalanya meliputi kelelahan, kebingungan, mual, kejang, bahkan koma. Oleh karena itu, keseimbangan antara cairan dan elektrolit sangat penting untuk diperhatikan.

Pilihan Minuman Terbaik untuk Hidrasi Optimal
Air putih tetap menjadi pilihan utama yang paling aman dan mudah diakses untuk hidrasi. Namun, jika Anda melakukan latihan berat dan berkepanjangan, susu cokelat bisa menjadi pilihan cerdas setelah olahraga. Kandungan karbohidrat dan proteinnya dapat membantu pemulihan otot dan pengisian ulang energi. “Anda membutuhkan sekitar tiga kali lebih banyak karbohidrat daripada protein setelah latihan,” jelas Clark.
Bagi yang kurang cocok dengan susu, minuman olahraga bisa menjadi alternatif yang baik karena mengandung elektrolit dan karbohidrat dalam proporsi yang sesuai. Demikian pula dengan air kelapa, yang secara alami kaya akan kalium dan natrium. Meski demikian, penting untuk memperhatikan kandungan gula tambahan dalam minuman-minuman ini agar tidak berlebihan dan justru merugikan kesehatan.
Menghindari minuman berkafein atau beralkohol sebelum dan selama olahraga juga penting, karena keduanya dapat mempercepat dehidrasi. Jika Anda mencari variasi rasa, pertimbangkan untuk menambahkan irisan lemon atau buah segar ke dalam air putih sebagai alternatif sehat dan menyegarkan. Hidrasi yang cerdas berarti tidak hanya memperhatikan kuantitas, tetapi juga kualitas minuman yang dikonsumsi.

Dampak Buruk Dehidrasi dan Pentingnya Rehidrasi Setelah Latihan
Dehidrasi dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius yang tidak boleh dianggap remeh. Saat tubuh kekurangan cairan, darah menjadi lebih kental dan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan kelelahan lebih cepat muncul, bahkan bisa mengganggu fungsi otak dan organ vital lainnya. Beberapa gejala dehidrasi yang umum termasuk kelelahan ekstrem, detak jantung meningkat, sakit kepala, dan pingsan.
Rehidrasi setelah olahraga tidak kalah pentingnya dengan hidrasi saat berolahraga. Setelah tubuh kehilangan cairan dan elektrolit, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengisi kembali cadangan tersebut dengan cairan yang sesuai. Minuman dengan kandungan protein seperti susu berperisa bisa membantu mempercepat pemulihan jaringan dan otot yang rusak akibat latihan. Makanan kaya elektrolit juga sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari proses pemulihan.
Mengabaikan proses rehidrasi bisa menghambat pemulihan tubuh, membuat Anda lebih rentan terhadap cedera, dan mengurangi kemampuan tubuh untuk kembali berolahraga dalam waktu dekat. Oleh karena itu, menjadikan hidrasi sebagai bagian dari rutinitas olahraga adalah investasi penting dalam menjaga kesehatan dan performa jangka panjang.
Olahraga memberikan banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari meningkatkan kebugaran hingga memperkuat sistem imun. Namun, semua manfaat itu bisa hilang bila hidrasi tidak diperhatikan dengan serius. Tubuh membutuhkan cairan yang cukup untuk berfungsi secara optimal, apalagi saat sedang beraktivitas fisik berat. Memilih jenis minuman yang tepat dan mengatur waktu konsumsinya dapat membantu Anda berolahraga dengan lebih efektif dan aman.
Jadi, jangan tunggu sampai haus untuk minum. Mulailah menghidrasi tubuh sebelum, selama, dan setelah olahraga. Dengarkan sinyal tubuh Anda dan pelajari apa yang paling cocok untuk kebutuhan pribadi. Dengan perencanaan yang baik dan pemahaman yang benar tentang pentingnya hidrasi, Anda bisa menjaga kebugaran, menghindari cedera, dan meraih hasil maksimal dari setiap sesi latihan.
Artikel ini ditulis oleh


Minuman Penambah Energi sebelum Berolahraga, Salah Satunya Kopi
Minuman penambah energi akan membantu Anda memaksimalkan performa latihan dan mencegah terjadinya dehidrasi selama berolahraga.

8 Waktu Terbaik untuk Minum Air Putih, Mulai Bangun Hingga Tidur Malam
Minum air putih merupakan hal penting bagi kesehatan kita. Terdapat sejumlah waktu ketika minum air bisa sangat bermanfaat.


Waktu dan Jenis Makanan yang Ideal untuk Meningkatkan Performa Olahraga
Pemilihan waktu makan serta jenis makanan yang tepat sangat krusial terhadap performa olahraga.

8 Persiapan Sebelum Olahraga untuk Hasil yang Optimal
Melakukan sejumlah persiapan yang tepat bisa sangat membantu untuk memperoleh hasil olahraga yang optimal.

