Cara Bantu Atasi Kecemasan Anak saat Kembali Masuk Sekolah

2. SEHAT

Tinggalkan liburan panjang? Atasi kecemasan anak kembali sekolah dengan tips jitu dari psikolog, siapkan strategi T.E.R.A.T.U.R dan ciptakan suasana positif!

Rabu, 09 Apr 2025 02:00:00

Ilustrasi Anak Bersekolah (©Pexels)

Ah, liburan panjang telah usai. Senyum lebar dan tawa lepas anak-anak selama liburan kini berganti dengan wajah cemas menatap hari pertama sekolah. Bagi orang tua, momen ini seringkali menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana caranya agar si kecil kembali bersemangat belajar tanpa beban kecemasan yang berlebihan? Banyak orang tua yang merasakan dilema ini, peralihan suasana santai liburan ke rutinitas sekolah memang seringkali memicu kecemasan pada anak, terutama bagi mereka yang memiliki kepribadian sensitif.

Kecemasan anak saat kembali masuk sekolah, atau yang sering disebut post holiday blues, bukanlah hal yang aneh. Psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Teresa Indira Andani, M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa perubahan suasana mendadak ini dapat memicu rasa cemas pada anak. "Selain rasa malas, beberapa anak juga bisa merasa cemas, misalnya takut menghadapi tugas sekolah yang menumpuk atau kesulitan beradaptasi kembali dengan teman-teman," ungkap Teresa dilansir dari ANTARA. Ia menambahkan bahwa anak usia 6-12 tahun cenderung lebih rentan mengalami post holiday blues karena pada usia ini mereka sedang belajar mandiri dan ingin merasa mampu, namun perubahan rutinitas yang drastis dapat membuat mereka merasa enggan kembali ke sekolah.

Menurut Teresa, hal ini juga dipengaruhi oleh cara berpikir anak usia tersebut yang masih konkret. Mereka sulit memahami mengapa harus meninggalkan kesenangan liburan dan kembali menjalani rutinitas sekolah yang terkadang terasa membosankan. "Setiap anak memiliki tingkat adaptasi yang berbeda," tambah Teresa. "Beberapa bisa kembali semangat dengan cepat, sementara yang lain, terutama yang lebih sensitif atau memiliki tantangan sosial, mungkin membutuhkan dukungan lebih besar untuk merasa nyaman kembali di lingkungan sekolah."

Strategi T.E.R.A.T.U.R untuk Mengatasi Kecemasan Anak

Untuk membantu anak-anak mengatasi kecemasan dan kembali bersemangat belajar, Teresa menyarankan strategi T.E.R.A.T.U.R. Strategi ini merupakan pendekatan yang komprehensif dan praktis untuk membantu anak beradaptasi dengan perubahan rutinitas. Berikut penjelasan detailnya:

Terapkan jadwal serupa sekolah: Sebelum masuk sekolah, coba terapkan jadwal tidur, makan, dan aktivitas anak yang mirip dengan jadwal sekolah. Hal ini membantu anak beradaptasi secara bertahap dengan perubahan rutinitas.

Evaluasi dan ulangi kebiasaan belajar: Ajak anak mengingat kembali pelajaran yang pernah dipelajari. Hal ini membantu mereka mengingat materi dan mengurangi rasa cemas akan materi baru.

Rangsang interaksi: Dorong anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Ajak mereka bermain bersama atau melakukan aktivitas sosial lainnya untuk mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kepercayaan diri.

Aktifkan minat sekolah: Bangkitkan minat anak terhadap kegiatan sekolah. Libatkan anak dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler atau membahas hal-hal menarik yang akan dipelajari di sekolah.

Tumbuhkan perasaan positif: Berikan pujian dan dukungan positif. Apresiasi usaha dan kemajuan anak, sekecil apapun itu, untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Ulangi rutinitas pagi: Lakukan rutinitas pagi yang konsisten. Rutinitas yang teratur dan menyenangkan dapat membantu anak merasa lebih tenang dan siap menghadapi hari sekolah.

Ringankan kecemasan: Gunakan teknik relaksasi dan manajemen stres. Ajarkan anak teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk membantu mereka mengelola kecemasan.

Tips Tambahan Mengatasi Kecemasan Anak Kembali Sekolah

Selain strategi T.E.R.A.T.U.R, ada beberapa tips tambahan yang bisa diterapkan orang tua untuk membantu anak mengatasi kecemasan:

1. Berbicara dan Mendengarkan: Ciptakan ruang aman bagi anak untuk bercerita tentang kekhawatirannya. Dengarkan dengan penuh perhatian dan empati.
2. Persiapan yang Matang: Libatkan anak dalam mempersiapkan perlengkapan sekolah. Ini akan membuatnya merasa lebih terlibat dan mengurangi rasa cemas.
3. Kunjungan Sebelum Hari Pertama: Jika memungkinkan, ajak anak mengunjungi sekolah sebelum hari pertama masuk sekolah. Biarkan anak menjelajahi lingkungan sekolah dan berkenalan dengan guru.
4. Fokus pada Hal Positif: Bantu anak memfokuskan pikiran pada hal-hal positif tentang sekolah, seperti bertemu teman atau kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan.
5. Rutinitas Pagi yang Menyenangkan: Ciptakan rutinitas pagi yang menyenangkan, seperti sarapan bersama atau mendengarkan musik favorit.
6. Teknik Relaksasi: Ajarkan anak teknik relaksasi sederhana, seperti pernapasan dalam atau meditasi.
7. Dukungan dari Guru dan Konselor: Jangan ragu untuk meminta bantuan guru atau konselor sekolah jika kecemasan anak sangat mengganggu.

Peran Penting Guru dan Lingkungan Sekolah

Teresa juga menekankan peran penting guru dalam menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan. Guru dapat mengadakan kegiatan ringan atau memberi kesempatan anak untuk berbagi cerita tentang liburannya. Dengan pendekatan yang hangat dan bertahap, diharapkan anak akan lebih mudah beradaptasi kembali ke rutinitas sekolah.

Kecemasan anak kembali sekolah adalah hal yang wajar. Dengan dukungan orang tua, guru, dan lingkungan sekolah yang suportif, anak-anak dapat mengatasi kecemasan ini dan memulai tahun ajaran baru dengan penuh semangat dan percaya diri. Ingat, kesabaran dan pemahaman adalah kunci utama dalam membantu anak melewati masa transisi ini. Jika kecemasan berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.