Jakarta (ANTARA) - Kematian adalah salah satu fase kehidupan yang pasti dialami setiap makhluk hidup. Dalam ajaran Islam, setiap proses setelah seseorang meninggal memiliki adab dan tata cara tersendiri yang harus dijaga dengan penuh penghormatan.
Salah satu hal yang sering diperbincangkan adalah anjuran agar jenazah tidak ditinggalkan sendirian sebelum dimakamkan. Bukan tanpa alasan, Islam memiliki penjelasan mendalam terkait hal ini, baik dari sisi adab, spiritual, maupun kemanusiaan.
Lalu, benarkah demikian ada larangan meninggalkan jenazah sendirian menurut ajaran Islam? Simak penjelasannya berikut ini berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Benarkah jenazah tidak boleh ditinggal sendirian sebelum dikubur?
Di sebagian kalangan umat Islam, ada kepercayaan bahwa jenazah yang belum dimakamkan sebaiknya tidak dibiarkan sendirian. Jenazah dianjurkan untuk dijaga atau ditemani oleh keluarga, baik oleh satu orang maupun lebih.
Menurut sejumlah ulama, meninggalkan jenazah sendirian di dalam kamar, mushalla, atau tempat lainnya sebelum dikuburkan termasuk perbuatan yang makruh. Karena itu, sebaiknya keluarga menunggui jenazah hingga proses pemakaman dilakukan.
Pandangan ini di antaranya disebutkan oleh Imam Al-Mardawi dalam kitab Al-Inshaf, beliau mengutip pendapat Imam Al-Ajuri:
فوائد الأولى قال الآجري فيمن مات عشية يكره تركه في بيت وحده بل يبيت معه أهله
Faidah pertama, Imam Al-Ajuri berkata mengenai seseorang yang meninggal di waktu sore hari: dimakruhkan meninggalkan jenazah tersebut sendirian di kamar, melainkan sebaiknya keluarganya bermalam bersamanya.
Hal senada juga disampaikan dalam kitab Kasy-syaf Al-Qina’ karya Imam Al-Bahuti, yang menukil pendapat Imam Al-Ajuri dan Al-Nakha’i:
قال الإمام الآجري فيمن مات عشية: يكره تركه في بيت وحده، بل يبيت معه أهله. وقال النخعي: كانوا لا يتركونه في بيت وحده، يقولون: يتلاعب به الشيطان
Imam Al-Ajuri berkata: “Dimakruhkan meninggalkan jenazah yang meninggal di sore hari sendirian di kamar, sebaiknya keluarganya bermalam bersamanya.” Imam Al-Nakha’i juga berkata: “Mereka tidak meninggalkan jenazah sendirian karena berkeyakinan bahwa setan akan mempermainkannya.”
Pandangan tersebut diperkuat oleh sebuah riwayat dalam kitab Al-Kafi, yang bersumber dari Abu Abdillah:
ليس من ميت يموت ويترك وحده إلا لعب الشيطان في جوفه
"Tidak ada seseorang yang meninggal dunia lalu ditinggalkan sendirian, melainkan setan akan bermain-main di dalam perutnya."
Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian ulama memakruhkan meninggalkan jenazah tanpa penjagaan. Sebab, diyakini bahwa dalam keadaan tersebut, setan bisa mengganggu atau mempermainkan jasad mayit.
Tiga alasan mengapa jenazah tidak boleh ditinggalkan sendirian
1. Agar tidak diganggu oleh setan
Setan adalah musuh manusia sejak di dunia hingga setelah ajal menjemput. Gangguan mereka tak berhenti hanya karena seseorang telah meninggal. Karena itu, Islam menganjurkan agar jenazah dijaga dan ditemani sebelum dimakamkan, terutama jika wafat di waktu sore hari.
Sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat, setan dapat “bermain” di dalam tubuh jenazah yang dibiarkan sendirian. Maka, menjaga jenazah menjadi bentuk penghormatan sekaligus perlindungan dari gangguan makhluk gaib tersebut.
2. Karena hukumnya makruh
Dalam ajaran Islam, perbuatan makruh adalah sesuatu yang sebaiknya dihindari meski tidak sampai berdosa jika dilakukan. Salah satu hal yang termasuk makruh adalah meninggalkan jenazah tanpa penjagaan sebelum dimakamkan.
Alasan utamanya kembali pada kekhawatiran akan adanya gangguan dari setan, seperti yang disebutkan dalam beberapa riwayat ulama. Oleh sebab itu, Islam menganjurkan agar jenazah selalu ditemani oleh keluarga atau kerabatnya, minimal oleh satu orang, hingga jenazah dikebumikan dengan layak.
3. Agar tidak dilompati oleh kucing
Kepercayaan lain yang berkembang di masyarakat adalah larangan meninggalkan jenazah sendirian agar tidak dilompati kucing. Meski belum terbukti secara ilmiah, mitos ini banyak diyakini di berbagai daerah.
Konon, jika kucing melompati jenazah, arwahnya bisa “bangkit” atau dikuasai oleh roh jahat yang ada pada hewan tersebut. Walaupun kebenarannya sulit dibuktikan, kepercayaan ini telah mengakar kuat di banyak tempat di Indonesia, dan menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat enggan meninggalkan jenazah sendirian.
Baca juga: SAR evakuasi jenazah pria tanpa identitas di perairan Pelabuhan Merak
Baca juga: Kementerian Gaza terima 30 jenazah, beberapa korban penyiksaan
Baca juga: TPU Kebagusan tumpang tiga jenazah imbas pemakaman penuh
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































