Perdebatan mengenai hukum menggabungkan niat puasa Idul Adha dengan qadha Ramadhan masih berlangsung.
Rabu, 16 Apr 2025 11:44:59

Puasa sunnah sebelum Idul Adha adalah ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji. Namun, bagi individu yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, timbul pertanyaan penting: apakah diperbolehkan untuk menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah seperti Tarwiyah atau Arafah? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai hal ini dan memberikan panduan tentang niat serta tata cara pelaksanaannya.
Puasa Arafah dan Tarwiyah memiliki keutamaan yang sangat besar, tidak hanya dapat menghapus dosa, tetapi juga memberikan pahala yang berlipat ganda. Namun, bagi mereka yang masih memiliki kewajiban puasa Ramadhan, penting untuk memahami apakah kedua ibadah ini dapat dilakukan secara bersamaan. Dengan mempertimbangkan berbagai pandangan dari ulama, mari kita eksplorasi apakah Anda dapat melaksanakan puasa qadha sambil meraih keutamaan dari puasa sunnah ini. Teruslah membaca untuk mendapatkan panduan lengkapnya.
Dengan memahami niat dan aturan yang berkaitan dengan puasa ini, Anda akan lebih bijak dalam menentukan waktu yang tepat untuk mengqadha puasa Ramadhan sekaligus memperoleh pahala tambahan dari puasa sunnah. Berikut adalah penjelasan mengenai niat puasa Idul Adha dan qadha Ramadhan, serta apakah keduanya dapat digabungkan, dirangkum dari merdeka.com, Rabu (16/4).
Pengertian Puasa Idul Adha (Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah)
Dikutip dari laman Universitas KH.A Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang (Unwaha), puasa yang berkaitan dengan Idul Adha meliputi puasa yang dilakukan pada bulan Dzulhijjah, terutama pada tanggal 8 (Tarwiyah) dan 9 (Arafah). Puasa pada hari-hari tersebut sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang luar biasa. Selain itu, puasa Dzulhijjah juga dilakukan dari tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah, yang merupakan hari-hari awal bulan tersebut. Meskipun puasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, yaitu Tarwiyah dan Arafah, memiliki keutamaan yang lebih tinggi.
Pahala puasa Arafah (9 Dzulhijjah) sangat besar, bahkan dapat menghapus dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Begitu pula dengan puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) yang juga memiliki keutamaan dan sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Selain itu, puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki banyak keberkahan dan sangat dicintai oleh Allah SWT. Melalui puasa ini, umat Islam dapat mempersiapkan diri menyambut Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh ketakwaan.
Setiap amal ibadah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah sangat dihargai, sehingga umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa selama periode ini. Dengan berpuasa, diharapkan setiap individu dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan yang melimpah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Pengertian Puasa Qadha Ramadan
Puasa qadha Ramadan merupakan puasa yang dilakukan untuk menebus kewajiban puasa yang tidak dapat dilaksanakan selama bulan Ramadan. Setiap Muslim yang terpaksa tidak berpuasa pada bulan suci tersebut, baik karena sakit, melakukan perjalanan jauh, haid, atau alasan syar'i lainnya, diwajibkan untuk melaksanakan puasa qadha setelah bulan Ramadan berakhir. Jumlah hari puasa qadha yang harus dilakukan sama dengan jumlah hari yang ditinggalkan, dan meskipun tidak ada batasan waktu tertentu untuk pelaksanaannya, sangat disarankan untuk segera melaksanakannya setelah Ramadan selesai.
Hukum pelaksanaan puasa qadha adalah wajib bagi mereka yang memiliki utang puasa, yang berdasarkan pada perintah Allah dan hadits Nabi Muhammad SAW. Sebelum memulai puasa, seseorang harus melafalkan niat khusus untuk puasa qadha. Walaupun pelaksanaan puasa qadha dianggap lebih mendesak, umat Islam tetap dianjurkan untuk melakukannya dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, serta tidak menunda-nunda. Melakukan puasa qadha sebaiknya dilakukan secepat mungkin agar tidak menjadi beban di masa mendatang.
Niat Puasa Idul Adha dan Qadha Ramadan
Niat adalah elemen penting dalam setiap ibadah, termasuk puasa sunnah. Untuk puasa Arafah, lafaz niat yang diucapkan adalah:
1. Niat:
- "Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'alaa"
2. Artinya:
"Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah."
Demikian pula, untuk puasa Tarwiyah, niat yang diucapkan adalah: Niat:"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta'alaa."
Untuk puasa qadha Ramadhan, niat yang perlu diucapkan adalah:
1. Niat:
- "Nawaitu shauma ghadin 'an qadh'I fardhi syahri Ramadhna lillhi ta'l."
2. Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala."
Bagi yang memiliki kewajiban qadha puasa, disarankan untuk segera menunaikannya sebelum melakukan puasa sunnah. Namun, jika puasa qadha baru ingat menjelang hari Arafah, sebaiknya langsung melaksanakan puasa qadha di hari Arafah, meskipun pada hari tersebut puasa sunnah Arafah tetap dianjurkan.
Apakah Keduanya Boleh Digabung?
Terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah puasa qadha Ramadhan dapat digabung dengan puasa sunnah Arafah atau Tarwiyah. Menurut beberapa ulama, seperti yang dijelaskan dalam kitab I'anatut Thalibin dan Asnal Mathalib, menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah tetap sah. Dalam hal ini, meskipun niat puasa Arafah atau Tarwiyah adalah untuk qadha, seseorang tetap mendapatkan keutamaan dari puasa sunnah tersebut.
Namun, ada pula pandangan yang menyarankan agar utang puasa Ramadhan diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan qadha puasa adalah kewajiban yang harus ditunaikan, sementara puasa sunnah adalah amalan yang dapat dilaksanakan setelah kewajiban tersebut dipenuhi. Jika puasa qadha baru teringat pada hari Arafah, disarankan untuk langsung melaksanakan puasa qadha pada hari tersebut.
Dengan demikian, meskipun penggabungan niat puasa qadha dan sunnah dapat diterima, sangat disarankan untuk menyelesaikan qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu agar tetap mendapatkan pahala yang maksimal dari puasa sunnah Arafah.
Kapan Waktu yang Baik untuk Puasa Idul Adha?
Puasa sunnah sebelum perayaan Idul Adha sebaiknya dilakukan dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Fokus utama puasa ini adalah pada hari Tarwiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah dan hari Arafah pada 9 Dzulhijjah. Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai Arafah, memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa yang dilakukan setahun yang lalu serta dosa yang akan datang. Selain itu, puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Melaksanakan puasa selama sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah, memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, puasa ini juga dapat meningkatkan amal ibadah dan meraih keberkahan pada hari raya Idul Adha. Dengan menjalankan puasa pada waktu yang tepat, Anda dapat menyambut perayaan Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh rasa syukur. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk memanfaatkan momen ini sebaik mungkin.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Puasa Qadha Ramadan
Siapa pun yang belum melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan, baik karena sakit, perjalanan, atau alasan lainnya, harus segera mengerjakan puasa qadha Ramadhan. Waktu paling ideal untuk melakukan qadha puasa adalah segera setelah bulan Ramadhan berakhir, sebelum masuk bulan Dzulhijjah. Hal ini penting karena semakin cepat Anda menyelesaikan qadha puasa, semakin baik, agar tidak menumpuk dengan utang puasa lainnya.
Namun, jika Anda baru teringat untuk mengqadha puasa menjelang bulan Dzulhijjah, sebaiknya tetap melaksanakan puasa tersebut pada hari-hari Arafah (9 Dzulhijjah). Ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan pahala puasa sunnah, meskipun tujuan utama adalah menyelesaikan puasa yang tertinggal. Lebih dari itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak menunda pelaksanaan qadha puasa. Dengan menyelesaikan utang puasa secepatnya, Anda akan merasa lebih lega dan dapat menjalankan puasa sunnah dengan hati yang lebih bersih.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik:
Apa itu puasa Arafah dan keutamaannya?
Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah dan memiliki keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
Bolehkah menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa Arafah?
Menggabungkan puasa qadha dengan puasa sunnah Arafah sah menurut beberapa pendapat ulama, namun disarankan untuk mengqadha puasa terlebih dahulu.
Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan puasa qadha?
Waktu terbaik adalah segera setelah bulan Ramadhan, namun jika terlambat, qadha puasa dapat dilakukan pada hari-hari Arafah.
Apa niat yang tepat untuk puasa qadha Ramadhan?
Niat puasa qadha adalah: "Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ."
Apakah puasa Arafah wajib?
Puasa Arafah adalah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Artikel ini ditulis oleh

N
Reporter
- Nisa Mutia Sari
- Nurul Diva

Niat Puasa Arafah sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah Digabung?
Puasa Arafah yang hukumnya sunnah, tidak bisa digabungkan niatnya dengan qadha puasa. Jadi, cukup berniat dengan qadha puasa sambil berharap pahala yang sunah.

Bolehkah Puasa Syawal Digabung Qadha? Begini Penjelasannya
Tak mengherankan jika banyak orang masih bingung dengan hal ini, karena qadha puasa adalah kewajiban dan puasa Syawal adalah sunnah yang di bulan tertentu.

Niat Puasa Qadha di Hari Senin, Ketahui Juga Hukum dan Aturannya
Lengkapi diri Anda dengan pengetahuan yang tepat sebelum melaksanakannya.
puasa 2 tahun yang lalu

Hukum Qadha Puasa Ramadan di Bulan Rajab, Perlu Diketahui
Penting untuk memahami hukum qadha puasa Ramadan di bulan Rajab.

Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Dzulhijjah, Pahami Hukumnya
Puasa qadha Ramadhan perlu dipenuhi dengan baik sebab ibadah wajib.


Niat Qadha Puasa Ramadhan Lengkap, Ketahui Pula Tata Caranya
Pastikan untuk mengganti puasa Ramadhan yang terlewat dengan cara qadha.

Doa Niat Puasa Idul Adha beserta Artinya, Anjuran Menjelang Kurban
Menjelang Idul Adha, ada amalan berupa puasa Dzulhijjah yang bisa kita kerjakan, terlebih karena ada keutamaan luar biasa yang tersimpan di dalamnya.
puasa 2 tahun yang lalu