Apa Penyebab Kekalahan Besar Timnas Indonesia U-17 Lawan Korea Utara U-17?

2. BOLA
3. INDONESIA

Timnas Indonesia U-17 harus mengakhiri perjuangannya di Piala Asia U-17 2025 setelah kalah telak 0-6 dari Korea Utara pada perempat final.

Selasa, 15 Apr 2025 15:52:00

Mengapa Timnas Indonesia U-17 Bisa Kalah Telak dari Korea Utara? (©© 2025 Bola.net)

Timnas Indonesia U-17 harus mengakhiri langkahnya di Piala Asia U-17 2025 setelah mengalami kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara pada babak perempat final yang berlangsung pada Senin (14/4/2025) malam WIB. Pelatih Nova Arianto menurunkan formasi terbaiknya di awal laga, dengan Dafa Al Gasemi, Muhamad Al Gazani, I Putu Panji Apriawan, Mathew Baker, Fabio Azkairawan, Evandra Florasta, Nazriel Alfaro, Daniel Alfrido, Fadly Alberto, Mierza Firjatullah, dan Zahaby Gholy tampil sejak menit awal.

Namun, Korea Utara menunjukkan performa yang jauh lebih baik dengan mencetak enam gol ke gawang Dafa Al Gasemi. Gol-gol tersebut dicetak oleh Choe Song-hun pada menit ke-7, Kim Yu-jin di menit ke-19, Ri Kyong-bong pada menit ke-48, Kim Tae-guk di menit ke-60, Ri Kang-rim di menit ke-61, dan Pak Ju-won pada menit ke-77.

Dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-17 harus pulang setelah hanya mampu bertahan di delapan besar. Meskipun demikian, mereka masih berhak untuk berpartisipasi di Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Qatar pada bulan November mendatang.

Sebelumnya, Timnas Indonesia U-17 berhasil meraih kemenangan melawan Korea Selatan (1-0), Yaman (4-1), dan Afganistan (2-0). Pelatih Nova Arianto dan timnya kini harus mempersiapkan diri selama sekitar tujuh bulan ke depan. Sementara itu, Korea Utara U-17 berhak merayakan keberhasilan mereka melaju ke semifinal Piala Asia U-17 2025, di mana mereka akan menghadapi Uzbekistan pada hari Kamis (17/4/2025).

Kinerja mengalami penurunan

Mengapa Timnas Indonesia U-17 Bisa Kalah Telak dari Korea Utara? © 2025 Bola.net

Pengamat sepak bola tanah air, Aris Budi Sulistyo, menyatakan bahwa penyebab utama kekalahan telak yang dialami oleh Zahaby Gholy dan rekan-rekannya dari Korea Utara adalah permainan yang terlalu santai dan tempo yang lambat. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh tim Korea Utara yang bermain secara efektif, mendominasi peluang, dan berhasil mencetak banyak gol.

"Permainan Indonesia U-17 malam ini tidak seperti saat menghadapi Yaman dan Afganistan di fase grup. Saya lihat mainnya terlalu santai. Mungkin sudah puas dengan target lolos ke Piala Dunia U-17," terangnya.

Gagal dalam pelajaran

Mengapa Timnas Indonesia U-17 Bisa Kalah Telak dari Korea Utara? © 2025 Bola.net

Mantan pelatih Persik Kediri dan Persis Solo telah memperkirakan sebelumnya bahwa Korea Utara memiliki karakter yang sangat kuat, sehingga sulit untuk dikalahkan. Karakter yang dimaksud adalah semangat juang yang selalu terjaga selama pertandingan.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, Korea Utara adalah tim yang sangat disiplin, dengan daya juang yang tinggi dan kekuatan individu pemain yang luar biasa," ungkapnya. "Hal ini terbukti ketika mereka bermain dengan tekanan tinggi, di mana pemain Indonesia kalah dalam hal kecepatan dan penguasaan bola yang sangat dominan."

Ia juga menambahkan, "Bahkan saya lihat Indonesia U-17 hampir tidak memiliki peluang sama sekali selama hampir 90 menit," tegasnya.

Hasil pertandingan pada babak perempat final

Minggu, 13 April 2025 pukul 21:00 WIB, pertandingan antara Jepang dan Arab Saudi berakhir imbang 2-2, dan dilanjutkan dengan adu penalti yang dimenangkan oleh Arab Saudi dengan skor 3-2. Pada Senin, 14 April 2025, pertandingan pertama dimulai pada pukul 00:15 WIB, di mana Uzbekistan berhasil mengalahkan Uni Emirat Arab dengan skor 3-1. Pada waktu yang sama, Indonesia mengalami kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara.

Selanjutnya, pada Selasa, 15 April 2025, pertandingan antara Tajikistan dan Korea Selatan juga berakhir dengan skor imbang 2-2, namun Korea Selatan berhasil menang dalam adu penalti dengan skor 5-3. Pertandingan ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan dalam turnamen kali ini, dengan banyak hasil yang tidak terduga.

Disadur dari: Bola.com (Vincentius Atmaja, Hendry Wibowo) 15 April 2025