Aksi Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh, Sejumlah Orang Ditangkap

2 weeks ago 10

8000 Hoki Online Data Login website Slots Gacor Vietnam Terbaru Pasti Menang Online

hoki kilat Pusat ID website Slots Maxwin Terbaru Gampang Win Non Stop

1000 Hoki Online Daftar situs Slots Maxwin Philippines Terbaru Pasti Lancar Win Online

5000hoki Situs website Slot Maxwin Vietnam Terkini Mudah Scatter Full Setiap Hari

7000 Hoki Online Daftar website Slots Maxwin Terbaik Pasti Lancar Menang Full Non Stop

9000 hoki List Situs website Slot Gacor Singapore Terbaik Mudah Lancar Scatter Banyak

Data Platform situs Slot Maxwin Vietnam Terbaru Gampang Menang Online

Idagent138 Akun Slot Game Online

Luckygaming138 login Slot Terbaik

Adugaming Daftar Id Slot Game Terpercaya

kiss69 login Akun Slot Anti Rungkat Online

Agent188 Daftar Slot Anti Rungkad

Moto128 login Akun Slot Game

Betplay138 Slot Anti Rungkat Terpercaya

Letsbet77 Slot Anti Rungkad Terbaik

Portbet88 login Slot Maxwin Online

Jfgaming login Id Slot Terpercaya

MasterGaming138 Slot Maxwin Terbaik

Adagaming168 login Akun Slot

Kingbet189 login Akun Slot Anti Rungkad Online

Summer138 Daftar Id Slot Game Terbaik

Evorabid77 login Akun Slot Gacor Terbaik

Surabaya, CNN Indonesia --

Puluhan orang berpakaian kaos diduga aparat kepolisian menangkap sejumlah peserta aksi tolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (24/3).

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, penangkapan pertama dilakukan pukul 17.20 WIB. Setidaknya ada lima orang peserta aksi yang ditangkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Silahkan anda meninggalkan lokasi sebelum kami memberikan tindakan tegas. Silahkan meninggalkan area di depan saya," kata Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Teguh Santoso melalui pengeras suara.

Massa aksi tak menggubris. Beberapa orang yang belum terkonfirmasi sebagai demonstran tetap melakukan lemparan. Sementara polisi terus menembakkan air dari water cannon.

"Jangan mencederai demokrasi ini, kami perintahkan agar anda membubarkan diri. Apabila kami melakukan tindakan tegas akan ada banyak korban berjatuhan," tambah dia.

Puluhan orang berpakaian kaos serba hitam mulai merangsek ke kerumunan massa aksi. Mereka lalu menangkap sekitar lima orang. Lima orang tersebut kemudian digelandang masuk ke dalam Gedung Grahadi.

Sebelumnya, aksi tolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, mulai memanas. Sekelompok orang mulai melempar botol, petasan, batu dan molotov, Senin (24/3) pukul 16.22 WIB.

Awalnya massa aksi melakukan orasi bergantian di gerbang sisi timur Grahadi. Namun dari sisi belakang ada seseorang melempar botol plastik ke arah halaman gedung.

Massa aksi lainnya kemudian ikut melakukan lemparan, mulai botol plastik, petasan, batu, hingga beberapa molotov. Api yang sempat membakar pagar dan halaman kemudian langsung dipadampkan dengan water cannon.

Belum ada keterangan dari pihak resmi siapa yang memulai pelemparan tersebut. Selain itu juga belum diketahui apakah sekelompok orang yang melempari molotov, batu dan kembang api itu adalah bagian dari massa aksi atau bukan.

Beberapa orang kemudian menarik kawat berduri yang terpasang di depan Grahadi. Mereka menginjak dan menjebolnya. Massa kemudian merangsek masuk mendekati halaman. Mereka merobek umbul-umbul yang terpasang.

Sementara aparat kepolisian mengerahkan dua unit mobil water cannon. Ratusan aparat bertameng juga mulai berjaga di depan lengkap dengan pentungan.

Berikut 8 poin tuntutan aksi masyarakat sipil di Surabaya dalam aksi 'Tolak UU TNI':

1. Tolak Revisi UU TNI

2. ⁠Tolak perluasan TNI di ranah sipil

3. ⁠Tolak penambahan kewenangan TNI dalam ranah operasi militer selain perang, terutama di ranah siber

4. ⁠Bubarkan komando teritorial

5. ⁠Tarik seluruh militer dari tanah Papua

6. ⁠Kembalikan TNI ke barak

7. ⁠Revisi UU Peradilan Militer untuk menghapus impunitas di tubuh TNI

8. ⁠Copot TNI aktif dari jabatan sipil

(fra/frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |