Jakarta (ANTARA) - Dalam kehidupan sehari-hari, perasaan gelisah dan cemas kerap menghampiri. Kondisi ini bisa datang tanpa diduga dan mempengaruhi kenyamanan serta ketenangan batin seseorang. Islam menyadari hal ini sebagai bagian dari ujian hidup, dan mengajarkan umatnya untuk menghadapinya dengan sabar dan penuh tawakal.
Salah satu cara yang diajarkan Islam untuk meredakan kegelisahan adalah dengan berdoa, memohon ketenangan hati kepada Allah SWT. Doa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepadanya dan mencari ketenangan batin. Berikut empat doa penenang hati yang bersumber dari Al Quran dan hadis:
4 doa penenang hati
1. Doa memohon perlindungan dari kesedihan dan kecemasan
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wal ‘ajzi wal kasal, wal bukhli wal jubn, wa dhala’id daini wa ghalabatir rijal.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kecemasan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, serta dari lilitan utang dan penindasan orang lain."
Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan tercatat dalam hadis riwayat Bukhari.
2. Doa Nabi Musa AS untuk kelapangan dada
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي، وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي، يَفْقَهُوا قَوْلِي
Rabbi ishrahli sadri, wa yassirli amri, wahlul ‘uqdatam millisani, yafqahu qawli.
Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lancarkanlah lidahku agar mereka memahami perkataanku."
Doa ini terdapat dalam Surah Thaha ayat 25-28, yang dipanjatkan Nabi Musa AS saat menghadapi tantangan besar.
3. Doa memohon jiwa yang tenang
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma’innah tu’minu biliqa’ika wa tardha biqadha’ika wa taqna’u bi’atha’ika.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepadamu jiwa yang tenang, yang percaya akan pertemuan denganmu, ridha terhadap ketetapan-Mu, dan merasa cukup dengan pemberianmu."
Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan diriwayatkan oleh Imam Thabrani.
4. Doa memohon cahaya dalam hati
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ شِمَالِي نُورًا، وَفَوْقِي نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا، وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا
Allahumma aj’al fi qalbi nuran, wa fi basari nuran, wa fi sam’i nuran, wa ‘an yamini nuran, wa ‘an shimali nuran, wa fawqi nuran, wa tahti nuran, wa amami nuran, wa khalfi nuran, wa aj’al li nuran.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, penglihatanku, pendengaranku, di sebelah kananku, kiriku, di atasku, di bawahku, di depanku, di belakangku, dan jadikanlah untukku cahaya."
Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan tercatat dalam hadis riwayat Muslim.
Dengan mengamalkan doa-doa tersebut, diharapkan hati menjadi lebih tenang dan pikiran lebih jernih dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Doa bukan hanya bentuk permohonan, tetapi juga cara untuk menenangkan jiwa dan memperkuat keimanan.
Ketika hati diliputi ketenangan, seseorang akan lebih mampu berpikir jernih, mengambil keputusan dengan bijak, serta menghadapi setiap ujian hidup dengan lapang dada. Dengan demikian, kekuatan spiritual melalui doa menjadi bekal penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Kumpulan doa penenang hati menurut Islam
Baca juga: Doa Nabi Sulaiman untuk mengusir hewan, ini bacaannya
Baca juga: Bolehkah Shalat Tahajud tanpa tidur dulu? Begini penjelasannya
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025