Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY mendeteksi adanya 1.649 hewan kurban yang terindikasi terkena fasciolosis atau cacing hati dari pemantauan di ribuan titik pemotongan hewan kurban Iduladha 1446 hijriah di DIY.
Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan pada pemotongan hewan kurban kemarin, pihaknya memantau sebanyak 7.530 titik pemotongan hewan kurban. “Kami memeriksa 84.137 ekor ternak yang terdiri dari 23.715 ekor sapi, 26.197 ekor kambing dan 34.225 ekor domba,” ujarnya, Selasa (10/6/2025).
BACA JUGA: Kota Jogja Temukan Satu Orang Positif Covid-19
Pengamatan tersebut melibatkan Perkumpulan Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, dan mahasiswa yang telah diberikan pelatihan untuk pengawasan. Dari pemantauan tersebut, sebanyak 1.649 hewan kurban terindikasi terjangkit cacing hati. “Paling banyak ditemui di Sleman dan Bantul,” ungkapnya.
Adapun untuk hewan kurban yang mengandung banyak cacing hati, tidak diperbolehkan untuk diedarkan. “Kami sudah edukasi, ternak yang banyak cacing hatinya harus dimusnahkan, tidak boleh diedarkan. Sementara yang ringan masih bisa diselamatkan dan dibagikan, asalkan masyarakat memasak dagingnya hingga matang,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, terdapat 17.161 ekor hewan kurban yang dipotong pada Iduladha 2025, dengan rincian 5.640 ekor sapi, 1.868 ekor kambing dan 9.653 ekor dombadomba. Dari jumlah tersebut, 486 ekor terindikasi cacing hati dengan rincian 428 ekor sapi, 7 ekor kambing dan 51 ekor domba.
BACA JUGA: Manajamen PSIM Sowan Sultan Jogja, Minta Wejangan Agar Lebih Lama Bertahan di Liga 1
Kemudian data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul mencatat total sebanyak 23.194 ekor hewan kurban yang dipotong, dengan rincian 6.469 ekor sapi, 5.775 ekor kambing dan 10.950 ekor domba. Dari jumlah tersebut, 545 ekor hewan kurban mengandung cacing hati dengan rincian 404 ekor sapi, 33 ekor kambing dan 108 ekor domba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
