Sebelumnya Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan stadion yang ada di DIY tidak hanya berlaku untuk masing-masing kabupaten. Sultan juga menambahkan agar penggunaan stadion tidak hanya dipakai untuk tim-tim tertentu. Karena Stadion Mandala Krida masih terkendala untuk digunakan, maka PSIM bisa menggunakan Stadion Maguwoharjo yang sudah berstandar FIFA.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya menghormati apa yang menjadi harapan dari Gubernur DIY. "Ngarso Dalem sudah seperti itu tentu kami rakyatnya suyud [hormat] sama beliau," kata Harda pada Rabu (11/6/2026).
Hanya saja ketika Stadion Maguwoharjo jadi digunakan sebagai markas beberapa tim, pembicaraan lebih lanjut mengenai penggunaannya harus dibahas. Misalnya dalam aspek keamanan maupun aspek-aspek lainnya.
"Kalau beliau sudah sabda, ya kami selaku rakyatnya pasti hormat. Hanya tinggal nanti pembicaraan-pembicaraan lebih lanjut. Bagaimana pembicaraan nanti dari sisi keamanan, dari sisi apapun," ujarnya.
"Tapi Ngarso Dalem sudah sabda seperti itu ya, PSS, PSIM, betul-betul harus menghormati beliau," imbuhnya.
Diakui Harda, jika dirinya memang telah dikontak oleh Manajemen PSIM. Namun belum ada permohonan resmi atau pembicaraan lebih lanjut nemenin penggunaan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang. Kontak yang dijalin baru sebatas via telepon. "Kalau dikontak sudah, pembicaraan belum ," ungkapnya.
Pada prinsipnya, Harda ingin kegiatan yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo harus aman. "Ya pasti kalau nanti ada permohonan langsung, kami bahas bagaimana yang terbaik. Tapi, komitmen saya harus aman," ujarnya.
"Kalau tidak ada jaminan aman, saya nuwun sewu, saya mesti matur Ngarso Dalem," lanjut Harda.
Akan tetapi dari pandangan Harda momen ini juga sangat baik untuk seluruh suporter. Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono X diharapkan Harda bisa makin membuat para pecinta bola rukun.
"Karena dengan statement beliau Ngarso Dalem, mudah-mudahan mempengaruhi masyarakat pecinta bola, untuk bisa kolaborasi, bisa rukun di antara kita," tandasnya.