Penelitian terbaru menunjukkan banjir dapat meningkatkan risiko penyakit serius hingga 61 persen, dampaknya meluas pada kesehatan fisik dan mental.
Senin, 14 Apr 2025 12:25:00

Banjir tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Monash mengungkapkan bahwa banjir meningkatkan risiko penyakit serius hingga 61%, dengan dampak yang bertahan hingga tujuh bulan pasca-bencana.
Analisis terhadap lebih dari 300 juta catatan rawat inap di delapan negara menunjukkan banjir memicu lonjakan penyakit seperti diabetes (61%), kanker (34%), dan gangguan mental (11%).
Dampak Kesehatan Jangka Panjang Banjir
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Water menemukan bahwa banjir, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim, meningkatkan angka rawat inap untuk berbagai penyakit, seperti:
- Penyakit kardiovaskular: Meningkat 35%
- Penyakit pernapasan: Meningkat 30%
- Penyakit menular: Meningkat 26%
- Penyakit pencernaan: Meningkat 30%
- Diabetes: Meningkat 61%
- Kanker: Meningkat 34%
- Gangguan sistem saraf: Meningkat 34%
- Penyakit ginjal: Meningkat 40%
Studi ini mengamati 747 komunitas di delapan negara rawan banjir, termasuk Vietnam, Brasil, dan Thailand, selama periode 2010-2019. Indonesia, yang kerap dilanda banjir, juga menghadapi tantangan serupa, terutama di wilayah dengan akses layanan kesehatan terbatas.
Mengapa Banjir Berbahaya Bagi Kesehatan?
Banjir mencemari sumber air bersih, sehingga meningkatkan risiko penyakit pencernaan seperti diare dan penyakit menular. Lingkungan pasca-banjir menjadi sarang jamur, bakteri, dan vektor seperti nyamuk, yang memicu wabah penyakit pernapasan dan infeksi. Pengungsian massal dan kurangnya sanitasi di tempat penampungan sementara turut memperburuk masalah kesehatan.
Banjir juga menyebabkan gangguan layanan kesehatan yang mana sering menghambat akses ke perawatan rutin seperti dialisis, kemoterapi, atau pengobatan untuk penyakit kronis, sehingga memperparah kondisi pasien. Selain itu juga ada dampak stres psikologis, yang mana kehilangan harta benda dan tekanan finansial akibat banjir dapat memicu gangguan mental, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan mengganggu pola tidur.
Perubahan Iklim Memperparah Ancaman
Menurut Profesor Yuming Guo, pemimpin studi, frekuensi dan keparahan banjir akan meningkat akibat kenaikan permukaan laut dan curah hujan ekstrem. Sekitar 23% populasi dunia tinggal di wilayah rawan banjir besar. Tanpa langkah mitigasi, dampak kesehatan akan semakin parah.
Langkah pencegahan untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan akibat banjir yang bisa dilakukan adalah meningkatkan sistem kesehatan, menyediakan air bersih, dan mengedukasi masyarakat dapat mengurangi risiko kesehatan akibat banjir.
Cara Melindungi Diri dari Dampak Kesehatan Banjir
Untuk meminimalkan risiko kesehatan akibat banjir, lakukan langkah berikut:
- Hindari kontak dengan air banjir yang terkontaminasi.
- Gunakan air bersih untuk minum dan kebutuhan sehari-hari.
- Jaga kebersihan lingkungan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
- Segera cari bantuan medis jika muncul gejala penyakit.
Banjir bukan hanya bencana alam, tetapi juga ancaman kesehatan yang nyata. Dengan perubahan iklim yang memperburuk situasi, kesadaran dan tindakan pencegahan menjadi kunci untuk melindungi diri dan keluarga.
Artikel ini ditulis oleh


Ketahui 5 Jenis Penyakit akibat Banjir yang Perlu Diwaspadai, Ini Kata Mantan Direktur WHO
Banjir berpotensi menimbulkan berbagai penyakit menular. Mantan Direktur WHO, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan untuk waspada terhadap lima penyakit ini:

10 Fakta Banjir yang Menarik Diketahui, Disebabkan Banyak Faktor
Banjir adalah salah satu bencana alam yang paling umum dan merusak di seluruh dunia.

5 Fakta tentang Banjir, Lengkap Beserta Penyebab dan Cara Mencegahnya
Memahami fakta-fakta penting tentang banjir adalah langkah awal yang penting dalam upaya pencegahan dan mitigasi.