Tingkatkan Literasi dan SDM, Pemkab Bantul Hadirkan Pojok Baca di Pelosok Dusun

2 months ago 42

8000 Hoki Online Data Demo website Slots Gacor Singapore Terbaik Pasti Menang Full Terus

hokikilat.com Daftar situs Slot Maxwin Philippines Terbaik Sering Lancar Jackpot Full Terus

1000 Hoki Online Daftar website Slot Maxwin Philippines Terkini Pasti Jackpot Full Terus

5000 hoki Daftar situs Slots Gacor Myanmar Terbaik Gampang Lancar Win Full Terus

7000hoki.com Data ID server Slot Maxwin Philippines Terbaru Pasti Scatter Full Terus

9000hoki Data Platform website Slot Gacor Japan Terkini Gampang Win Setiap Hari

List Akun Slots Maxwin server China Terpercaya Sering Win Setiap Hari

Idagent138 login Id Slot Anti Rungkat Online

Luckygaming138 Slot Maxwin Online

Adugaming Akun Slot

kiss69 Daftar Slot Game Terpercaya

Agent188 login Akun Slot Anti Rungkad Online

Moto128 Daftar Slot Anti Rungkat Online

Betplay138 Id Slot Maxwin Terpercaya

Letsbet77 login Id Slot Maxwin Online

Portbet88 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Online

Jfgaming login Akun Slot Gacor Online

MasterGaming138 login Akun Slot Game Terbaik

Adagaming168 login Id Slot Gacor

Kingbet189 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik

Summer138 login Slot Game Online

Evorabid77 Slot Terbaik

bancibet Id Slot Gacor Terpercaya

adagaming168 Daftar Akun Slot Maxwin

Tingkatkan Literasi dan SDM, Pemkab Bantul Hadirkan Pojok Baca di Pelosok Dusun Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih didampingi Anggota DPRD Bantul, Yasmuri dan OPD terkait saat meresmikan gazebo pojok baca di Dusun Kebosungu II, Kalurahan Dlingo, Selasa (15/4 - 2025)

Harianjogja.com, BANTUL–Pemerintah Kabupaten Bantul menghadirkan fasilitas gazebo pojok baca di pelosok dusun untuk meningkatkan literasi masyarakat. Langkah ini diyakini menjadi salah satu upaya efektif dalam membangun fondasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul mulai dari akar rumput.

Dalam peresmian gazebo pojok baca di Dusun Kebosungu II, Kalurahan Dlingo, Selasa (15/4/2025) sore Anggota DPRD Bantul, Yasmuri mengatakan, inisiatif ini lahir dari kegelisahan atas rendahnya minat baca masyarakat. Ia menilai, peningkatan kualitas SDM tidak bisa dilepaskan dari kebiasaan membaca.

BACA JUGA: Wakil Bupati Bantul Sekolah Rakyat untuk SMA dan Sederajat Telah Disiapkan Tempat

“Usulan pojok baca ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas SDM melalui kegiatan membaca. Nantinya akan tersedia buku-buku pengetahuan umum, keagamaan, hingga keterampilan yang relevan dengan kebutuhan warga,” jelas Yasmuri.

Ia menambahkan, pojok baca bukanlah program tunggal. Pemerintah daerah merancangnya sebagai bagian dari strategi berkelanjutan, termasuk pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat. Namun, ia juga menggarisbawahi bahwa kebutuhan pojok baca masih jauh dari terpenuhi.

Anggota DPRD Fraksi PKB ini pun menyarankan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk menyusun program pengajuan anggaran independen langsung ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Hal ini untuk mempercepat pemerataan pojok baca di seluruh pelosok Bantul, tanpa semata-mata bergantung pada aspirasi legislatif.

"Terima kasih kepada Pemkab Bantul yang sudah menghadirkan pojok baca di sini kami berharap bisa bermanfaat bagi warga terutama generasi muda," katanya. 

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyatakan, tingkat literasi yang tinggi merupakan salah syarat untuk menciptakan masyarakat yang berdaya saing di masa depan.

“Indeks literasi dan minat baca kita masih perlu ditingkatkan. Gazebo pojok baca ini adalah salah satu dari banyak ikhtiar, baik melalui jalur formal maupun informal, untuk mendorong budaya membaca, khususnya di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa negara-negara maju umumnya memiliki masyarakat dengan budaya membaca yang tinggi. Maka, investasi literasi meski tidak memberikan hasil instan merupakan strategi jangka panjang menuju kemajuan peradaban.

Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Bantul, Sukrisna Dwi Susanta menyebut, hingga saat ini telah berdiri 44 gazebo pojok baca di seluruh Bantul. Setiap tahunnya, fasilitas ini bertambah sekitar lima hingga enam titik, dengan dana berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 250 juta per tahun dan mayoritas berasal dari aspirasi dewan.

“Kami optimistis dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) menjadi 84 poin tahun ini. Saat ini kami sudah berada di angka 82, jauh di atas rata-rata nasional yang baru menyentuh angka 74,” jelas Sukrisna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |