Ratusan Penderita HIV AIDS Rutin Berobat di Gunungkidul

2 hours ago 3

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mencatat hingga saat ini ada 292 orang hidup dengan HIV-Aids yang rutin berobat setiap bulannya. Adapun pelayanan bisa diakses di seluruh puskesmas di Bumi Handayani.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Zoonosis, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes  Gunungkidul, Yuyun Ika Pratiwi mengatakan, terus melakukan upaya penanggulangan terhadap potensi penyebaran HIV AIDS di Masyarakat. Selain itu, juga ada program untuk memastikan para penderita dapat menerima akses kesehatan yang baik.

Meski tidak menyebut secara rinci, namun ia mencatat ada 292 penderita HIV AIDS yang rutin berobat. “Layanan bisa dilakukan di rumah sakit. Tapi, di setiap puskesmas di Gunungkidul juga telah memberikan pelayanan pengobatan untuk penderita HIV-Aids,” kata Yuyun, Kamis (21/8/2025).

Menurut dia, pengobatan rutin ini sangat dibutuhkan untuk memastikan kondisi kesehatan para pasien tetap baik. Oleh karena itu, pemberian obat dilakukan secara selektif karena dapat diberikan untuk jangka waktu satu bulan sekali.

“Kalau yang sudah patuh berobat bisa sebulan sekali. Tapi, kalau ada yang mangkir berobat, maka obat yang diberikan untuk jangka dua minggu sekali,” katanya.

Yuyun memastikan, obat diberikan secara gratis. Adapun indentitas pasien juga dijamin kerahasiannya. “Sudah ada aturannya dan jadi SOP sehingga para pasien tetap bisa nyaman saat berobat ke puskesmas atau rumah sakit,” katanya.

tren penularan HIV AIDS di Gunungkidul cenderung menurun. Hal ini terlihat dari data yang berhasil dikumupulkan dari beberapa tahun terakhir.

Sebagai contoh, di 2021 terdapat penambahakan HIV sebanyak 38 kasus dan Aids ada 14 kasus. Setahun berikutnya ada peningkatan signifika karena jumlah penderita HIV bertambah 76 kasus dan Aids sebanyak 36 kasus.

Setelah meningkat drastis di 2022, temuan kasus mengalami penurunan di 2023. Saat itu, hanya ditemukan 60 kasus HIV baru dan Aids sebanyak delapan kasus.

BACA JUGA: Polisi Pasang Larang Bakar Sampah Sembarangan

Di 2024, jumlah penderita HIV bertambah sebanyak 44 kasus dan Aids ada sembilan kasus baru. “Untuk semester pertama 2025, sudah ada 45 kasus HIV baru dan Aids sebanyak tiga kasus,” kata Yuyun.

Kepala Dinas kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan, upaya memerangi HIV-Aids tidak hanya dalam upaya penanggulangan penyebaran kasus. Namun, juga ada komitmen dari pemkab untuk memberikan perawatan kepada para pasien yang dinyatakan positif agar dapat hidup dengan normal.

Berbagai upaya yang dilakukan, salah satunya memastikan para pasien rutin mengkonsumsi obat ARV. Di sisi lain, juga memastikan adanya ketersediaan obat sehingga akses pelayanan bagi penderita dapat terjamin dengan baik.

“Pemenuhan obat harus dijaga karena pengobatan ini sangat penting bagi para penderita HIV-Aids agar dapat beraktivitas dengan normal,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |