PSS Sleman. - Istimewa
Harianjogja.com, SLEMAN—PSS Sleman melayangkan surat resmi atas kinerja wasit dalam laga Deltras FC dan PSS Sleman pada Sabtu (22/11/2025) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Dalam pertandingan tersebut, sang pengadil lapangan mengeluarkan dua kartu merah dan sejumlah kartu kuning. Selain itu dalam laga tersebut, wasit juga menganulir sejumlah gol. Keputusan wasit dinilai tidak konsisten dan berpengaruh pada jalannya pertandingan pada malam hari itu.
Manajemen PSS melalui Executive Representative PSS Sleman, Vita Subiyakti menyatakan bila surat resmi telah dibuat oleh PSS Sleman.
"Kami menghormati setiap keputusan perangkat pertandingan. Namun, seperti yang disampaikan Head Coach, kami berharap konsistensi dalam pengambilan keputusan wasit di laga-laga berikutnya agar pertandingan bisa berjalan lebih lancar dan adil," kata Vita pada Senin (24/11/2025) malam.
"Surat sampun dibuat," katanya.
Dalam Post Match Press Conference, Pelatih Kepala PSS Sleman, Ansyari Lubis menyoroti kinerja wasit dalam laga Deltras FC kontra PSS Sleman. Dari pandangan Ansyari ada sejumlah keputusan aneh yang diambil oleh wasit dan membuatnya bingung.
"Saya bukan mengkritik ya, tetapi ada keputusan-keputusan wasit yang aneh di pertandingan hari ini. Saya sebelumnya tidak pernah mau mau merespons apa wasit, segala macam, tapi ini terkadang kami bingung gitu loh," tutur Ansyari usai laga pada Sabtu (22/11/2025) malam.
Contohnya, Ansyari merasa bingung akan standar keputusan wasit dalam menentukan lama tambahan waktu. Kadang begitu banyak pelanggaran tapi tambahan waktu yang diberikan berbeda-beda.
"Begitu banyak pelanggaran, begitu banyak foul, tetapi injury time kadang cuma 7 menit, nanti kadang 5 menit. Jadi, kami enggak tahu nih standardisasi dari dari dari wasit apa gitu," ujarnya.
Selain itu Ansyari juga menyoroti sejumlah gol PSS yang dianulir. Tercatat dua gol PSS yang lahir dari kaki Junior Haqi dan Gustavo Tocantins dianulir oleh wasit.
Bahkan gol penyama kedudukan PSS yang dicetak tambahan waktu babak kedua harus melalui proses pengecekan panjang.
"Yang kedua, seperti gol kami tadi, dia sudah mengambil keputusan itu gol sah, tetapi karena diprotes [dicek lagi]. Di [gol] awal, offside dia bilang. Yang kedua handball, yang ketiga bola out," ujarnya
"Jadi, standar-standar ini yang harus Komisi Wasit juga harus belajar, harus introspeksi diri gitu. Supaya apa, pertandingan itu sangat menarik gitu. Jangan terhenti hanya gara-gara feeling," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































