Harianjogja.com, JOGJA—Jurnalis investigatif Malaysia, Haresh Deol, diserang dua pria tak dikenal di Kuala Lumpur setelah aktif memberitakan dugaan dokumen palsu FAM dalam kasus naturalisasi pemain.
Pendiri media Twentytwo13 tersebut mengonfirmasi bahwa serangan itu dilakukan oleh dua orang di wilayah Bangsar, Kuala Lumpur, pada sore hari Selasa (25/11) waktu setempat.
"Saya baru saja diserang oleh dua orang, dan ada orang lain yang merekam video saya yang sedang diserang," tulis Deol dalam unggahan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter).
I've just been attacked by two individuals, with another taking a video of myself being attacked.
I have just lodged a police report.
"Saya baru saja mengajukan laporan ke polisi."
Menurut laporan dari Twentytwo13, Haresh diserang saat ia hendak menuju mobilnya setelah menyelesaikan sebuah rapat. Awalnya, ia melihat dua orang bertubuh kekar berada di sekitar kendaraannya. Merasa ada gelagat yang mencurigakan, Haresh berusaha menghindar dengan berlari, namun ia kemudian ditabrak oleh orang ketiga.
Ketika terjatuh, pria yang menabraknya tersebut malah merekam Haresh menggunakan ponselnya. Setelah melancarkan aksinya, para penyerang tersebut melarikan diri tanpa mengambil barang-barang milik korban. Akibat insiden ini, Haresh Deol mengalami luka berdarah pada siku dan memar pada hidungnya.
Kejadian nahas yang menimpa Haresh Deol ini dengan cepat memicu keprihatinan serius dalam dunia jurnalistik di Malaysia. Insiden penyerangan tersebut langsung mendapat sorotan tajam dari berbagai media massa setempat. Free Malaysia Today (FMToday) menjadi salah satu media yang menyuarakan solidaritas dan empati atas perlakuan yang dialami Haresh.
"Pukulan terhadap satu jurnalis adalah pukulan terhadap semua jurnalis," tulis FMToday.
Pemberitaan yang dilakukan Haresh Deol berfokus pada kasus dugaan penggunaan dokumen palsu oleh FAM, yang saat ini sedang dalam proses banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). FAM mengajukan banding ke CAS setelah upaya banding mereka sebelumnya ditolak oleh FIFA.
Akibat dugaan pelanggaran serius terkait penggunaan dokumen palsu untuk menaturalisasi tujuh pemain, FAM dijatuhi hukuman oleh FIFA berupa denda sebesar 350.000 franc Swiss atau setara dengan kurang lebih Rp7,3 miliar. Sementara itu, tujuh pemain yang terbukti terlibat dalam kasus ini turut dikenakan hukuman denda 2.000 franc Swiss dan larangan bermain di kompetisi sepak bola selama 12 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

















































