Venus, bukan Mars, dinobatkan sebagai planet paling mengerikan di tata surya karena suhu permukaannya yang mencapai 465 derajat Celcius.
Rabu, 09 Apr 2025 10:16:00

Siapa sangka, planet paling mengerikan di tata surya bukanlah Mars yang identik dengan permukaannya yang tandus dan dingin, melainkan Venus.
Venus memiliki suhu permukaan rata-rata mencapai 465 derajat Celcius, jauh lebih panas daripada Merkurius yang lebih dekat ke Matahari. Panas ekstrem ini disebabkan oleh efek rumah kaca yang sangat kuat akibat atmosfernya yang tebal dan kaya akan karbon dioksida. Suhu ini cukup untuk melelehkan logam seperti timah dan timbal, menjadikan permukaan Venus seperti neraka yang menyengat.
Tidak hanya panasnya yang mematikan, tekanan atmosfer di permukaan Venus juga mencapai 92 kali tekanan atmosfer Bumi. Ini setara dengan tekanan di kedalaman 900 meter di bawah laut. Tekanan yang luar biasa ini membuat setiap wahana antariksa yang mendarat di permukaan Venus hanya mampu bertahan beberapa menit hingga jam sebelum hancur lebur.
Neraka di Atas Awan Asam Sulfat
Atmosfer Venus tidak hanya panas dan bertekanan tinggi, tetapi juga dipenuhi awan asam sulfat yang pekat. Meskipun hujan asam ini menguap sebelum mencapai permukaan karena suhu yang ekstrem, atmosfer tetap sangat korosif dan berbahaya. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi setiap upaya eksplorasi di planet tersebut.
Selain itu, angin kencang juga menjadi ciri khas atmosfer Venus. Angin ini berputar dengan kecepatan tinggi mengelilingi planet dalam pola superrotasi, menciptakan cuaca yang sangat tak terduga dan mematikan. Rotasi planet yang sangat lambat, bahkan lebih lama dari waktu yang dibutuhkan Venus untuk mengorbit Matahari, menambah keunikan dan misteri planet ini.
Penelitian terbaru menunjukkan adanya aktivitas vulkanik yang masih berlangsung di Venus. Permukaan planet ini dipenuhi oleh gunung api besar dan medan geologis yang aktif, memperkuat kesan bahwa Venus bukan hanya panas dan beracun, tetapi juga secara geologis sangat dinamis dan tidak stabil.
Misteri Superrotasi dan Rotasi Retrogad
Salah satu fenomena paling menarik dan masih menjadi misteri ilmiah adalah superrotasi atmosfer Venus. Angin di atmosfernya berputar jauh lebih cepat daripada rotasi planet itu sendiri. Fenomena ini masih menjadi fokus penelitian untuk memahami dinamika atmosfer planet.
Venus juga berputar berlawanan arah dengan sebagian besar planet lain di tata surya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai rotasi retrograd. Penyebab rotasi retrograd ini masih belum sepenuhnya dipahami, dan menjadi salah satu misteri yang menarik perhatian para ilmuwan.
Meskipun Venus merupakan "dunia neraka", penelitian tentang planet ini sangat penting. Dengan mempelajari kondisi ekstrem di Venus, para ilmuwan berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dinamika iklim, atmosfer, dan potensi perubahan iklim ekstrem di planet lain, termasuk Bumi.
Studi tentang Venus memberikan wawasan berharga tentang bagaimana efek rumah kaca yang tidak terkendali dapat mengubah sebuah planet menjadi tempat yang tidak ramah bagi kehidupan. Memahami proses-proses yang terjadi di Venus dapat membantu kita untuk lebih memahami dan mengantisipasi perubahan iklim di Bumi.
Artikel ini ditulis oleh


Planet yang Letaknya Paling Jauh dari Matahari Berjuluk Dewa Laut Romawi
Tata Surya merupakan sebuah sistem yang memukau dengan keelokan alam semesta yang luar biasa. Terpusat pada Matahari, tata surya terdiri dari 8 planet.


Planet Ini Mirip Venus, Kaya Air tapi Tak Layak Huni
Planet ini punya suhu yang panas mencapai 430 derajat celcius.

Ini Planet yang Disebut Ilmuwan Lebih Panas dari Matahari
Planet begitu mengagumkan ilmuwan lantaran suhunya panas melebihi matahari.

Mengenal Merkurius, Planet yang Terletak Paling Dekat dengan Matahari
Matahari, sebagai pemeran utama yang memancarkan cahaya untuk kehidupan seluruh Tata Surya. Merkurius, sebagai planet paling dekat dengan matahari. Yuk simak!

Penampakan Planet Merkurius Memantulkan Cahaya seperti Berlian, Ini Penyebabnya
Berikut adalah penyebab kenapa Planet Merkurius memantulkan cahaya.
NASA 2 tahun yang lalu

Ditemukan Ada Tanda-tanda Kehidupan di Awan Venus, Ini Kata Ilmuwan
Ini menjadi perdebatan sengit para ilmuwan tentang dugaan adanya tanda kehidupan di awan Venus.