Kisah inspiratif Iko Uwais, dari atlet pencak silat dan pekerja biasa hingga menjadi bintang laga internasional ternama.
Senin, 14 Apr 2025 15:39:00

Iko Uwais, aktor laga kenamaan Indonesia, lahir di Jakarta pada 12 Februari 1983. Perjalanan kariernya yang gemilang dimulai jauh sebelum ia dikenal dunia sebagai bintang laga internasional. Dari seorang atlet pencak silat dan pekerja biasa, Iko Uwais berhasil mencapai puncak kesuksesan berkat kerja keras, dedikasi, dan bakat luar biasanya dalam seni bela diri.
Sebelum menjadi aktor terkenal, Iko Uwais telah berlatih pencak silat sejak usia 10 tahun. Ketekunannya membuahkan hasil; ia meraih juara III Kejuaraan Daerah Antar Perguruan DKI Jakarta tahun 2003 dan Penampilan Terbaik Kategori Dewasa Tunggal pada Festival Pencak Silat Cibubur 2005.
Prestasi ini membawanya berpartisipasi dalam berbagai turnamen internasional di Inggris, Rusia, Laos, Kamboja, dan Perancis. Untuk menghidupi dirinya, Iko Uwais menjalani berbagai pekerjaan, termasuk sebagai tukang parkir dan operator di perusahaan telekomunikasi.
Pertemuan tak terduga dengan sutradara Gareth Evans menjadi titik balik dalam karier Iko Uwais. Saat membuat film dokumenter tentang pencak silat, Evans menemukan Iko di tempat latihannya dan langsung terkesan dengan kemampuan dan karisma Iko di depan kamera. Momen ini menandai awal perjalanan Iko Uwais menuju panggung dunia perfilman internasional.
Dari Merantau hingga Hollywood

Gareth Evans memberikan Iko Uwais peran utama dalam film pertamanya, Merantau (2009). Film ini sukses di berbagai festival film internasional dan memenangkan penghargaan Film Terbaik di ActionFest 2010. Untuk perannya tersebut, Iko Uwais mempelajari gaya silat harimau Minangkabau dari Mahaguru Edwel Datuk Rajo Gampo Alam. Kesuksesan Merantau membuka jalan bagi Iko Uwais untuk mencapai ketenaran internasional.
Nama Iko Uwais semakin melambung tinggi setelah membintangi The Raid: Redemption (2011) dan sekuelnya, The Raid 2: Berandal (2014), keduanya disutradarai oleh Gareth Evans. Dalam film-film tersebut, Iko Uwais juga berperan sebagai koreografer laga bersama Yayan Ruhian. Kemampuannya dalam mengolah adegan laga yang memukau dan realistis membuat namanya semakin dikenal di kancah perfilman internasional.
Setelah kesuksesan The Raid, Iko Uwais membintangi berbagai film laga, baik di Indonesia maupun Hollywood. Beberapa film yang ia bintangi antara lain Headshot (2016), Mile 22 (2018) bersama Mark Wahlberg, dan The Night Comes for Us (2018). Peran-peran tersebut semakin mengukuhkan posisinya sebagai bintang laga internasional yang diperhitungkan.
Uwais Pictures: Sebuah Langkah Baru

Tidak hanya sebagai aktor, Iko Uwais juga terus mengembangkan kariernya di dunia perfilman. Ia aktif sebagai koreografer laga dan kini juga telah mendirikan rumah produksi sendiri, Uwais Pictures.
Hal ini menandai babak baru dalam perjalanan kariernya, di mana ia dapat lebih leluasa dalam berkarya dan mengembangkan ide-ide kreatifnya. Dengan Uwais Pictures, Iko Uwais memastikan karier aktingnya tetap berjalan dan penuh dengan ide-ide baru, membuka peluang bagi kolaborasi dan proyek-proyek film yang lebih besar lagi.
Berbagai proyek film yang melibatkan Iko Uwais setelah tahun 2018 membutuhkan sumber tambahan untuk informasi yang lebih detail. Namun, yang jelas, Iko Uwais terus aktif dan konsisten dalam berkarya di dunia perfilman, baik sebagai aktor maupun sebagai produser.
Artikel ini ditulis oleh



Lagi Podcast Sama Armand Maulana, Iwan Fals Tiba-tiba Diingatkan HP Latihan Karate
Di tengah perbincangan, alarm HP milik Iwan Fals berbunyi. Rupanya alarm hp tersebut merupakan pengingat Iwan Fals untuk latihan karate.

Kisah inspiratif ini tak hanya menunjukkan ketekunan dan kerja keras, tetapi juga menghargai setiap usaha dalam mencapai tujuan hidup.


Selain Musisi Legend Iwan Fals juga Jago Karate, Lihat Tumpukan Bata ini Hancur Sekali Pukul
Penyanyi legendaris Iwan Fals diketahui memiliki hobi dan jago dalam olahraga bela diri karate.

Mengenal Sosok Iswadi Idris, Mantan Kapten Timnas Indonesia Asal Aceh yang Melegenda
Memiliki postur pendek, Iswadi memiliki kelebihan dalam menggiring bola dan mampu jadi pemain yang produktif dalam mencetak gol.


Bersabuk Hitam, Kapolri Listyo Sangar Keluarkan Jurus Maut Banting Lawan Tanding Judo
Berikut potret Kapolri Listyo Sigit keluarkan jurus maut banting lawan saat tanding Judo.

Kisah Eks Kasir Minimarket yang Berhasil Punya Indomaret Pribadi dan Pabrik
Kisah inspiratif eks kasir Indomaret yang kini sukses punya pabrik dan minimarket sendiri.
