Jakarta (ANTARA) - Memelihara lobster kini menjadi hobi yang semakin populer, baik untuk sekadar penghias akuarium maupun peluang usaha yang menjanjikan. Namun, sebelum mulai memeliharanya, penting untuk memahami bahwa lobster tidak hanya hidup di laut, tetapi ada juga yang berasal dari air tawar.
Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari kebutuhan habitat, perawatan, hingga keunikan tampilannya. Lalu, mana yang lebih cocok dijadikan peliharaan di rumah? Simak perbedaan lobster air tawar dan air laut berikut ini agar Anda bisa menentukan pilihan terbaik sesuai kemampuan dan lingkungan yang tersedia, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Perbedaan lobster air tawar dan air laut
1. Perbedaan dari segi penampilan
Sekilas, bentuk lobster air tawar dan lobster laut tampak hampir sama. Keduanya memiliki capit besar di bagian depan, cangkang keras, serta delapan kaki untuk bergerak.
Perbedaannya terletak pada ukuran tubuh. Lobster yang hidup di air tawar umumnya hanya mencapai panjang sekitar dua hingga enam inci. Sementara lobster laut memiliki ukuran lebih besar, rata-rata sekitar delapan inci saat siap dipanen.
Bahkan, beberapa jenis lobster laut diketahui bisa tumbuh hingga lebih dari 20 inci. Ketika ditempatkan berdampingan, perbedaan besar kecilnya tubuh langsung terlihat jelas meski struktur fisik-nya serupa.
2. Habitat atau tempat tinggal
Lobster air tawar umumnya ditemukan di lingkungan perairan seperti sungai, danau, maupun kolam. Berbeda dengan lobster laut yang hidup di kawasan berair asin. Meski demikian, keduanya sama-sama menyukai area dasar perairan yang memiliki tempat bersembunyi, seperti batuan, celah karang, atau lumpur tebal.
3. Kandungan nutrisi yang berbeda
Karena tubuhnya lebih kecil, lobster air tawar memiliki kandungan kalori dan lemak yang lebih sedikit, sehingga harganya pun cenderung lebih ramah di kantong. Di sisi lain, lobster laut memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi. Meski begitu, konsumsi lobster laut bermanfaat bagi kesehatan tulang, karena kaya akan fosfor dan kalsium yang berperan menjaga kepadatan tulang.
4. Cara budidayanya
Mengutip Jagadtani, Mauda Irvan Hakim dari BSD Lobster Farm, Tangerang Selatan, menjelaskan bahwa lobster air tawar dapat dibudidayakan secara intensif di kolam dengan kondisi air tawar biasa. Sebaliknya, lobster laut membutuhkan perairan dengan kadar garam yang tinggi untuk bisa hidup dan berkembang dengan baik.
5. Umur lobster
Lobster air tawar memiliki masa hidup yang relatif lebih singkat, yaitu berkisar antara 3 hingga 8 tahun, tergantung jenisnya. Berbanding jauh dengan lobster laut yang dapat hidup puluhan hingga ratusan tahun.
Bahkan ada catatan lobster laut yang mampu mencapai usia hingga 140 tahun. Kemampuan hidup panjang tersebut dikaitkan dengan enzim telomerase yang bekerja memperbaiki DNA sehingga proses penuaan berlangsung lebih lambat.
Jadi, mana yang lebih cocok untuk dipelihara?
Jika tujuannya untuk hobi atau usaha rumahan, lobster air tawar biasanya menjadi pilihan lebih tepat. Alasannya, perawatannya jauh lebih sederhana dan bisa dibudidayakan di akuarium atau kolam kecil. Selain itu, biaya pemeliharaannya lebih terjangkau serta proses perkembangbiakan-nya relatif cepat.
Sementara itu, lobster air laut cocok bagi mereka yang memiliki fasilitas dan kemampuan lebih dalam mengelola kualitas air, karena habitatnya lebih kompleks. Meski memiliki nilai jual tinggi, pemeliharaannya memerlukan perhatian ekstra serta investasi yang lebih besar.
Kesimpulannya, bagi pemula yang ingin mulai memelihara lobster di rumah, lobster air tawar adalah opsi terbaik karena lebih mudah diadaptasi, ekonomis, dan tetap menguntungkan bila dikembangkan sebagai usaha.
Baca juga: Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
Baca juga: Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
Baca juga: Menteri KP: Perpres Satgas Pemberantasan BBL Ilegal sedang diproses
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































