- TEK
- IT
Model AI terbaru OpenAI memicu kekhawatiran karena mampu menghasilkan gambar struk dan dokumen palsu yang sangat realistis.
Rabu, 09 Apr 2025 09:32:16

Model AI terbaru dari OpenAI, GPT-4o, memicu kekhawatiran setelah terbukti mampu menghasilkan gambar struk dan dokumen palsu yang sangat realistis.
Temuan ini mencuat setelah seorang analis teknologi, Deedy Das dari Menlo Ventures, membagikan gambar struk makan malam buatan AI yang tampak autentik lengkap dengan detail menu, harga, dan tip.
Dalam unggahan di media sosial, Das menyebut bahwa banyak sistem verifikasi di dunia nyata masih mengandalkan gambar sebagai bukti, dan kemampuan AI membuat gambar palsu membuat pendekatan tersebut tak lagi bisa diandalkan.
Mengutip Futurism, Rabu (9/4), Ia juga menunjukkan bahwa GPT-4o dapat menciptakan dokumen lain seperti resep obat, termasuk untuk obat-obatan yang masuk dalam kategori pengawasan ketat.
"Anda bisa menggunakan GPT-4o untuk membuat struk palsu," tulis Das dalam cuitannya.
"Banyak alur verifikasi di dunia nyata yang masih mengandalkan gambar sebagai bukti. Era itu sudah berakhir," tambah dia.
Kemampuan ini menandai lompatan besar dalam teknologi AI generatif, terutama dalam kemampuannya menyusun teks dalam gambar dengan akurasi tinggi—sesuatu yang dulu menjadi kelemahan model AI.
Kini, bukan hanya struk makan yang bisa dipalsukan, tetapi juga dokumen sensitif seperti akta kelahiran, surat izin, atau cek bank.
Ancaman ini diperparah oleh lemahnya sistem pengaman saat ini. Beberapa platform memang menyematkan watermark digital dan metadata pada gambar buatan AI, namun para pakar menyebut fitur tersebut mudah dihapus atau dimodifikasi.
Sementara itu, survei terdahulu pada 2015 mengungkap bahwa 85% responden mengaku pernah memalsukan laporan pengeluaran dengan gambar bukti palsu.
Dengan kemajuan AI yang mampu menyamarkan kebohongan dalam bentuk visual, para pakar menilai sistem validasi dokumen harus segera diperbarui agar mampu membedakan mana konten asli dan mana hasil kreasi mesin. Jika tidak, ancaman penipuan digital diprediksi akan meningkat tajam dalam waktu dekat.
Artikel ini ditulis oleh

F
Reporter
- Fauzan Jamaludin

AI Bisa Lebih Licik dari Manusia, Ini Daftar Kebohongan yang Pernah Dilakukan
AI bukan hanya memudahkan pekerjaan manusia, namun ia bisa menjadi 'pribadi' yang suka mengadu domba.

HONOR Bakal Rilis Fitur Deteksi DeepFake AI di HP
Sistem ini dirancang untuk membantu pengguna mengidentifikasi gambar dan video palsu.


Khawatir dengan Deep Fake, Menkominfo Susun Pedoman Etika Pemanfaatan AI
Demi selaras dengan UU ITE, Menkominfo mengaku sedang menyusun panduan etika AI.

Teknologi Ini Sedang Diuji Coba Bedakan Foto Asli dan AI, Begini Hasilnya
Sony Electronics bersama The Associated Press (AP) kini sedang menguji teknologi keaslian dalam kamera.
sony 2 tahun yang lalu


Cara Mengakali ChatGPT jika Menolak Beri Jawaban Pertanyaan Sensitif
Penelitian mengungkapkan kelemahan chatbot AI yang mudah "diretas" dengan teknik sederhana, mengancam keamanannya dalam penggunaan luas.

Daftar Teknologi yang Bisa Mencegah dan Mendeteksi Penipuan Online
Teknologi terbaru dalam pencegahan dan deteksi penipuan online terus berkembang, dari AI hingga kolaborasi antar lembaga.

GPT-5 Bakal Dirilis, Ini Keunggulannya
Model AI generatif ini akan menjadi penerus dari GPT-4 yang telah diluncurkan di tahun lalu.

Hati-Hati Buat Surat Lamaran Kerja Gunakan ChatGPT, Kenapa?
Menggunakan kecerdasan buatan dalam surat lamaran memiliki dampak kurang baik bagi pencari kerja.


PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI
Menyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.