Mengupas Hubungan Ejakulasi Dini dan Kesuburan Pria Secara Medis

2 hours ago 1

  1. SEHAT
  2. SEKS

Ejakulasi dini bukan hanya soal kepuasan, tapi bisa memengaruhi kesuburan pria dan kualitas hubungan dengan pasangan.

Senin, 21 Apr 2025 13:00:00

Mengupas Hubungan Ejakulasi Dini dan Kesuburan Pria Secara Medis ilustrasi ejakulasi dini pada pria (©pexels/Deon Black)

Ejakulasi dini masih menjadi topik yang sarat stigma di masyarakat, kerap dianggap sepele, bahkan tabu untuk dibicarakan. Padahal, kondisi ini bukan hanya soal kepuasan seksual semata, melainkan juga berpotensi berpengaruh terhadap kualitas hubungan pasangan dan, yang lebih serius, terhadap kesuburan pria. Dalam banyak kasus, ejakulasi dini dapat menghambat keberhasilan pasangan untuk memperoleh keturunan.

Data medis menunjukkan bahwa 10% hingga 20% pria di dunia mengalami ejakulasi dini atau premature ejaculation (PE). Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan pria untuk mengendalikan refleks ejakulasi sehingga orgasme terjadi lebih cepat dari yang diinginkan, bahkan sebelum atau sesaat setelah penetrasi. Tak jarang, hal ini memunculkan tekanan psikologis, rasa tidak percaya diri, dan gangguan dalam relasi pasangan.

Meskipun bukan satu-satunya penyebab infertilitas, ejakulasi dini memiliki peran penting dalam menghambat proses pembuahan. Seperti yang dijelaskan oleh Barcelona IVF, “Jika ejakulasi gagal memasukkan sperma ke dalam vagina, maka peluang untuk terjadinya kehamilan akan sangat berkurang.” Maka dari itu, penting untuk memahami hubungan antara ejakulasi dini dan infertilitas pria secara medis dan menyeluruh.

Memahami Ejakulasi Dini: Antara Faktor Fisik dan Psikologis

Ejakulasi dini adalah disfungsi seksual yang terjadi ketika seorang pria tidak mampu mengontrol ejakulasi saat terangsang secara seksual. Dalam kasus tertentu, ejakulasi bahkan bisa terjadi sebelum penetrasi terjadi, sesaat setelah penetrasi, atau hanya dalam beberapa kali dorongan. Hal ini tentu berdampak langsung terhadap kemampuan pria dalam menjalani hubungan seksual yang efektif untuk pembuahan.

Secara medis, penyebab ejakulasi dini dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu penyebab organik dan penyebab psikogenik. Penyebab organik meliputi gangguan neurologis atau vaskular, kelainan degeneratif, infeksi pada sistem reproduksi pria, hingga efek samping konsumsi obat-obatan tertentu. Di sisi lain, penyebab psikogenik dapat berasal dari kecemasan, masalah hubungan, depresi, hingga pengalaman pribadi negatif terkait hubungan seksual atau pendidikan seksual yang kurang tepat.

Kondisi ini tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga emosional. Banyak pria yang merasa malu, frustrasi, dan kehilangan harga diri, yang pada akhirnya memperparah kondisi tersebut. Pasangan mereka pun dapat merasakan hal yang sama, sehingga hubungan menjadi tegang dan jauh dari kata harmonis. Tak jarang, penderita ejakulasi dini menghindari hubungan seksual secara keseluruhan demi menghindari kekecewaan.

Ejakulasi Dini dan Infertilitas: Apa Hubungannya?

Mengupas Hubungan Ejakulasi Dini dan Kesuburan Pria Secara Medis ilustrasi ejakulasi dini pada pria pexels/FounderTips .

Salah satu pertanyaan besar dalam dunia medis adalah: apakah ejakulasi dini menyebabkan kemandulan? Jawabannya adalah: bisa, dalam situasi tertentu. Meskipun ejakulasi dini tidak secara langsung mengubah kualitas sperma, kegagalan dalam menyampaikan sperma ke dalam vagina merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses pembuahan.

Barcelona IVF menjelaskan, “Jika seorang pria tidak pernah berhasil memasukkan air mani ke dalam vagina akibat ejakulasi dini, maka kemungkinan terjadinya kehamilan akan sangat kecil.” Artinya, letak dan waktu ejakulasi menjadi krusial. Bila sperma tidak mencapai saluran reproduksi wanita pada waktu yang tepat, maka peluang terjadinya pembuahan akan menurun drastis.

Pada pasangan yang sedang menjalani program kehamilan, kondisi ini dapat menjadi sumber frustasi. Mereka mungkin telah memastikan jadwal ovulasi, menjaga pola hidup sehat, hingga mengatur frekuensi hubungan intim, tetapi tetap gagal karena sperma tidak sampai ke tujuan. Dalam beberapa kasus, ejakulasi dini menjadi alasan pasangan menjalani program bayi tabung atau inseminasi buatan sebagai solusi reproduksi alternatif.

Menangani Ejakulasi Dini: Pendekatan Medis dan Psikologis

Mengupas Hubungan Ejakulasi Dini dan Kesuburan Pria Secara Medis ilustrasi konsultasi dengan psikolog pexels/cottonbro studio

Kabar baiknya, ejakulasi dini adalah kondisi yang bisa ditangani. Penanganannya membutuhkan pendekatan menyeluruh, baik secara medis maupun psikologis. Banyak pria merasa enggan mencari bantuan karena malu, padahal intervensi dini bisa meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan secara alami.

Terdapat beberapa metode pengobatan untuk ejakulasi dini. Secara farmakologis, dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu yang memperlambat refleks ejakulasi. Dalam beberapa kasus, penggunaan antidepresan dalam dosis rendah terbukti efektif karena efek sampingnya dapat menunda orgasme. Selain itu, terdapat krim anestesi lokal yang mengurangi sensitivitas penis dan membantu memperpanjang waktu ejakulasi.

Namun, perawatan yang paling efektif umumnya adalah kombinasi antara terapi medis dan terapi perilaku-kognitif (CBT). Terapi ini bertujuan untuk melatih pengendalian terhadap rangsangan seksual, mengelola stres, serta memperbaiki komunikasi dalam hubungan. Di institusi seperti Barcelona IVF, tim Andrologi dan Psikologi bekerja sama dalam mendampingi pasien melalui proses ini, sehingga pendekatannya menjadi lebih holistik dan personal.

Menghilangkan Stigma dan Mengembalikan Harapan

Salah satu tantangan terbesar dalam menangani ejakulasi dini adalah menghilangkan stigma yang mengelilingi isu ini. Masyarakat cenderung menganggap topik disfungsi seksual sebagai aib atau kelemahan maskulinitas. Padahal, ejakulasi dini adalah kondisi medis yang umum dan dapat ditangani secara profesional, sama seperti gangguan kesehatan lainnya.

Untuk itu, penting bagi pria maupun pasangan untuk membuka komunikasi dan mencari informasi yang valid dari tenaga kesehatan. Menunda penanganan hanya akan memperburuk keadaan, baik dari sisi emosional maupun peluang untuk mendapatkan keturunan. Semakin cepat masalah ini dikenali dan ditangani, semakin besar kemungkinan untuk meraih kehamilan secara alami.

Kesuburan bukan hanya urusan wanita. Pria pun memiliki kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan pembuahan. Oleh karena itu, perawatan terhadap ejakulasi dini harus dilihat sebagai bagian penting dari kesehatan reproduksi pria — bukan sekadar masalah seksual.

Kesuburan Pria Dimulai dari Pemahaman yang Tepat

Ejakulasi dini memang bukan penyebab langsung infertilitas pria, tetapi dapat menjadi penghalang nyata dalam proses pembuahan jika ejakulasi tidak terjadi secara efektif. Memahami kondisi ini secara medis, mengenali gejala dan penyebabnya, serta mencari pertolongan yang tepat adalah langkah awal yang penting bagi pria yang ingin menjadi ayah.

Dengan dukungan pasangan dan tenaga medis, ejakulasi dini bukanlah akhir dari harapan untuk memiliki keturunan. Sebaliknya, kondisi ini bisa menjadi titik balik untuk memulai hidup yang lebih sehat secara fisik, mental, dan emosional. Karena pada akhirnya, kesuburan adalah tentang kerja sama, keterbukaan, dan tindakan yang tepat — bukan sekadar soal waktu atau keberuntungan.

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana
 Panduan Lengkap

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini pada Pria: Panduan Lengkap

Panduan cara mengatasi ejakulasi dini pada pria yang penting diketahui.

CNC 3 bulan yang lalu

12 Cara Buat Pria Jadi Lebih Perkasa di Atas Ranjang

12 Cara Buat Pria Jadi Lebih Perkasa di Atas Ranjang

Sejumlah cara bisa dilakukan oleh pria untuk memperkuat dan membuat mereka tangguh saat di atas ranjang.

Mengapa Pria Juga Harus Diperiksa Jika Ingin Memiliki Momongan? Pemeriksaan Apa Saja yang Mungkin Dilakukan

Mengapa Pria Juga Harus Diperiksa Jika Ingin Memiliki Momongan? Pemeriksaan Apa Saja yang Mungkin Dilakukan

Memiliki momongan adalah dambaan bagi banyak pasangan. Pria juga berperan penting dalam proses reproduksi sehingga perlu jalani juga sejumlah pemeriksaan.

Dampak Gaya Hidup Kurang Gerak bagi Kehidupan Ranjang Pria dan Wanita

Dampak Gaya Hidup Kurang Gerak bagi Kehidupan Ranjang Pria dan Wanita

Kebiasaan duduk terlalu lama atau gaya hidup sedentari juga dapat memiliki dampak negatif pada hubungan seksual baik pada pria maupun wanita.

Seks 2 tahun yang lalu

17 Cara Bisa Lebih Tangguh dan Bertahan Lama saat di Ranjang

17 Cara Bisa Lebih Tangguh dan Bertahan Lama saat di Ranjang

Ejakulasi dini terutama yang dialami pria bisa membuat mereka tak bertahan lama di ranjang. Bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Menurunnya Kesuburan Pria, Bisa karena Polusi hingga Obesitas

Penyebab Menurunnya Kesuburan Pria, Bisa karena Polusi hingga Obesitas

Kenali penyebabnya agar kita bisa segera mengambil tindakan untuk mencegahnya.

Pria dan Wanita Masturbasi karena Alasan yang Berbeda, Apa Sebenarnya?

Pria dan Wanita Masturbasi karena Alasan yang Berbeda, Apa Sebenarnya?

Pria dan wanita ternyata melakukan masturbasi karena alasan yang berbeda. Apa saja?

 Panduan Lengkap untuk Gairah Seksual yang Optimal

Cara Meningkatkan Nafsu Pria: Panduan Lengkap untuk Gairah Seksual yang Optimal

Panduan meningkatkan gairah seksual pada pria yang penting diketahui para suami.

CNC 2 bulan yang lalu

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |