Pemain Timnas Indonesia, Sandy Walsh, menjelaskan perbedaan antara sepak bola di Belgia dan Jepang. Apa saja yang ia sampaikan?
Rabu, 23 Apr 2025 07:50:15

Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh, telah berkarier di Jepang selama lebih dari dua bulan. Pemain berusia 30 tahun ini memperkuat klub J1 League, Yokohama F. Marinos, setelah sebelumnya menghabiskan waktu di Belgia. Dia bermain untuk beberapa klub di sana, seperti KV Mechelen dari tahun 2020 hingga 2025, Zulte Waregem selama periode 2017 hingga 2020, dan KRC Genk dari 2012 hingga 2017. Sandy Walsh resmi bergabung dengan Yokohama F. Marinos pada 9 Februari lalu. Dengan pengalaman bermain di Eropa dan Asia, Sandy memiliki pandangan unik tentang perbedaan atmosfer kompetisi antara Jepang dan Belgia.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Indosat Ooredoo Hutchison, Sandy menyampaikan pendapatnya mengenai kualitas sepak bola di kedua negara. "Kualitas sepak bola di Jepang sangat tinggi, sementara di Belgia permainan fisiknya sedikit lebih tinggi. Jadi, menurut saya, gaya bermain liga ini lebih dari sepak bola ketimbang liga Belgia, yang lebih seperti pertarungan, lari, umpan-umpan panjang dan sebagainya," ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan betapa mengesankannya dukungan dari para penggemar di stadion. "Itu sangat mengesankan. Dukungan di stadion juga luar biasa, kebanyakan tiket terjual habis. Mereka mencintai sepak bola dan mereka adalah penggemar yang sangat positif," tambahnya.
Sandy juga menceritakan pengalaman unik saat istrinya menonton pertandingan di Hiroshima. "Lucu juga karena istri saya datang ke pertandingan Hiroshima dan semua penggemar berbaur, ada penggemar dari Yokohama dan Hiroshima. Mereka duduk bersebelahan, tidak ada kesulitan. Itu sangat istimewa dan merupakan petualangan yang indah," lanjut Sandy Walsh.
Pengalaman ini menunjukkan betapa harmonisnya atmosfer sepak bola di Jepang, di mana para penggemar dapat bersatu meskipun mendukung tim yang berbeda.
Tekanan yang Berbeda

Sandy Walsh juga mengungkapkan mengenai tekanan yang ia rasakan saat bermain di Liga Belgia. Ia menyatakan bahwa para penggemar di sana cenderung lebih kritis dan tidak ragu untuk memberikan kritik tajam jika pemain tidak menunjukkan performa yang baik. "Bagian yang berbeda, tapi juga sangat kritis. Jika Anda tidak memainkan beberapa umpan yang bagus, mereka mulai berteriak kepada Anda dan sebagainya. Saya rasa di Jepang itu lebih memotivasi dan sedikit lebih kritis, saya pikir itu perbedaan yang besar," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini ia bermain untuk salah satu tim terbesar di J League, yang tentunya membawa beban tekanan tersendiri. "Saya bermain untuk salah satu tim terbesar di J League sekarang, jadi tentu saja ada tekanan. Kami ingin bersaing, jadi setiap pertandingan itu penting. Setiap tim ingin mengalahkan Yokohama Marinos. Jadi, ada tekanan," tuturnya.
Seperti Suporter Timnas Indonesia
Walaupun demikian, Sandy Walsh tidak terlalu menganggap serius tekanan yang ada. Menurutnya, hal tersebut adalah hal yang wajar karena para suporter pasti menginginkan tim yang mereka dukung untuk selalu meraih hasil yang baik. Selain itu, bek yang lahir di Brussels, Belgia ini menyatakan bahwa penggemar Yokohama F. Marinos hampir mirip dengan suporter Timnas Indonesia dalam memberikan dukungan. Bagaimana bisa?
"Kepositifan dari para penggemar sangat membantu Anda dalam menghadapi tekanan tersebut. Anda mungkin melakukan kesalahan, tetapi mereka akan tetap mendukung dan terus hadir, sama seperti penggemar Garuda. Oleh karena itu, saya merasa ada kesamaan di antara kami. Itulah sebabnya saya merasa sangat bahagia," ungkapnya.
"Di setiap pertandingan, ada banyak orang Indonesia yang hadir. Mereka selalu membawa bendera dan jersey Garuda serta melambaikan tangan kepada saya. Mereka juga sering menandai saya di Instagram," tambah Sandy Walsh.
Hal ini menunjukkan betapa besar dukungan yang diterimanya dari para penggemar, yang tidak hanya memberikan semangat, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pemain dan suporter. Keberadaan mereka di stadion menjadi motivasi tersendiri bagi Sandy untuk tampil lebih baik lagi di lapangan.
Penampilan Sandy Walsh

Di sisi lain, hingga saat ini, Sandy Henny Walsh baru bermain dalam lima pertandingan bersama Yokohama F. Marinos. Bek yang lahir pada 14 Maret 1995 ini telah menghabiskan total 324 menit di atas lapangan. Selain itu, pemain yang memiliki 19 caps bersama Timnas Indonesia ini masih berstatus sebagai pemain pengganti dalam lima pertandingan terakhir Yokohama F. Marinos di J1 League 2025.
Artikel ini ditulis oleh

A
Reporter
- Ana Dewi
- Aning Jati

Bek sayap Timnas Indonesia, Sandy Walsh, menceritakan kembali proses kepindahannya yang cepat dari klub Belgia, Mechelen, ke klub Jepang, Yokohama F. Marinos.

Segera Debut Bersama Timnas Indonesia, Ini Fakta Menarik Sandy Walsh
Penantian panjang Sandy untuk bisa jalani debut bersama timnas Indonesia segera berakhir.
Tren 2 tahun yang lalu


Jadi Teman Sekamar di Timnas Indonesia, Sandy Walsh Bocorkan Kebiasaan Unik Maarten Paes
Sandy Walsh dan Maarten Paes sering kali berbagi kamar saat mereka dipanggil untuk membela Timnas Indonesia.

Sandy Walsh Ingat Momen Gol Tunggal Timnas Indonesia ke Jepang di Piala Asia 2023, Menit 90+1
Sandy Walsh mengenang gol pertamanya di Piala Asia 2023 melawan Jepang, yang tercipta berkat kontribusi Pratama Arhan dan Elkan Baggott.

Sandy Walsh Pernah Mencetak Gol ke Gawang Timnas Jepang di Piala Asia 2023
Timnas Indonesia mengalami kekalahan 1-3 melawan Timnas Jepang dalam pertandingan fase grup Piala Asia 2023.

Pemain keturunan Sandy Walsh pun tak mau ketinggalan untuk menggunakan hak pilihnya setelah resmi jadi WNI pada Desember 2022 lalu.

Begini Cara Sandy Walsh agar Fasih Berbahasa Indonesia, Belajar Nyanyi Lagu Balonku
Sebuah video memperlihatkan Sandy Walsh yang belajar bahasa Indonesia dengan cara nyanyi lagu Balonku.