Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong

3 days ago 7

Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong Ilustrasi suasana aktivitas di pelabuhan yang menjadi salah satu pelabuhan kelolaan PT Pelindo Regional 4 di kawasan Timur. Antara - HO/Pelindo Regional 4\\r\\n

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat total nilai ekspor DIY sepanjang Januari–Mei 2025 tumbuh 10,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Utamanya didorong sektor industri pengolahan, yang memberi kontribusi dominan sebesar 99,36% dari total ekspor.

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan secara tahunan nilai ekspor sektor industri pengolahan pada Mei 2025 juga naik 7,93%. Memperkuat dominasi sektor ini dengan andil mencapai 99,55%  terhadap total ekspor bulanan DIY.

Menurutnya komoditas utama yang mendongkrak ekspor masih berasal dari kelompok pakaian dan aksesorisnya. Kemudian dari sisi negara tujuan, Amerika Serikat masih menjadi mitra dagang utama DIY dengan pangsa ekspor mencapai 41,74%, disusul oleh Jerman 12,85% dan Jepang 8,47%.

"Ketiga negara tersebut secara konsisten menyerap ekspor dari sektor pakaian jadi dan tekstil khas Yogyakarta," ucapnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati menyampaikan ekspor DIY mengalami peningkatan setiap bulannya dibandingkan 2024 dan 2023. Nilai ekspor tertinggi ada di bulan Februari.

BACA JUGA: BI DIY Sebut Inflasi pada Juni 2025 Masih Terkendali

Ia mengatakan kemungkinan ada beberapa faktor pendorong terjadinya peningkatan ekspor. Pertama, eksportir dan importir mengambil kesempatan penundaan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump selama 90 hari untuk barang dari Indonesia.

Sehingga pengiriman barang dilakukan lebih banyak, sebagai langkah antisipasi jika setelah 90 hari tarif resiprokal berlaku. Kedua, peningkatan terbesar pada triwulan I ini juga didukung oleh meningkatnya ekspor industri pengolahan.

Ketiga, kata Yuna, untuk negara tujuan Eropa eksportir dan importir sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi pengiriman barang yang agak terganggu karena tidak bisa melewati Terusan Suez, dibandingkan dengan kondisi saat dimulainya perang Israel Hamas.

"Disperindag DIY saat ini terus mendukung dan mendorong untuk komoditas yang sudah eksisting ekspor agar ekspornya tetap lancar dan mendapatkan pasar yang lebih luas," ungkapnya, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya komoditas yang didorong untuk ekspor seperti garmen, sarung tangan, furniture dan kerajinan, minyak atsiri, dan lainnya. Selain itu, Disperindag DIY juga mendorong untuk produk yang mulai memiliki peluang ekspor seperti produk makanan minuman, produk fashion dan turunannya.

Lebih lanjut dia mengatakan, secara umum ada beberapa kendala yang dihadapi IKM/UKM dalam melakukan ekspor. Seperti mendapatkan buyer, memenuhi persyaratan dari negara mitra misal sertifikasi. Kemudian masih kebingungan terkait dengan prosedur ekspor, kendala modal atau akses pembiayaan ekspor, kendala menentukan harga yang tepat, dan lainnya.

Dia menjelaskan dari permasalahan yang ada, Disperindag DIY sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kendala tersebut. "Seperti melakukan pelatihan, pendampingan, konsultasi (coaching clinic), fasilitasi pameran, dan lainnya agar calon eksportir lebih mudah untuk mengatasi berbagai kendala," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |