Mamay S. Salim berbagi pengalamannya memotret vertikal kepada para anggota EIGERIAN Yogyakarta, Minggu (27/7/2025). Istimewa - EIGER Adventure
JOGJA—Predikat Kota Pelajar membuat Jogja memiliki keberagaman komunitas yang lahir dan terus bertumbuh. Bahkan komunitas itu acap lahir bukan hanya atas inisiatif kampus dan sekolah, tetapi juga atas dasar kesamaan hobi, visi, dan misi.
Hal inilah yang kemudian menjadi alasan EIGER Adventure menjadikan Jogja sebagai kota ke-7 pendirian forum EIGERIAN. Forum ini menjadi wadah bagi keberagaman identitas dan kreativitas komunitas.
Keenam kota lainnya yang sebelumnya sudah lebih dulu memiliki forum ini adalah Malang, Surabaya, Madiun, Semarang, Wonosobo, dan Solo.
“Yogyakarta jadi kota ketujuh dari rangkaian 12 kota yang diresmikan oleh EIGER sepanjang tahun ini,” kata Community & Partnership EIGER Adventure, Azmi Luqman Zulkifli melalui rilis yang diterima, Senin (28/7/2025).
Adapun, peresmian EIGERIAN Yogyakarta, kata Azmi, digelar di Sibu Resto, Sleman, Minggu (27/7/2025) sore. Dalam peresmian itu, ratusan perwakilan komunitas di DIY, mulai dari mahasiswa pencinta alam (mapala), komunitas pencinta lingkungan hidup, komunitas lari, hingga klub motor, tampak hadir.
BACA JUGA: Marak Parkir Liar di Jogja, Wali Kota Hasto Wacanakan Ada Valet Parking
Bahkan, menurut Azmi, EIGERIAN Yogyakarta bisa dibilang sebagai EIGERIAN yang paling meriah. Pasalnya, jumlah anggota EIGERIAN yang terdaftar mencapai lebih dari 200 orang, bahkan sebelum forum EIGERIAN Yogyakarta diresmikan.
“Mayoritasnya berasal dari mahasiswa dan siswa pencinta alam. Sementara komunitas lainnya memiliki latar belakang dari komunitas lari, motor, sepeda, riding, bahkan komunitas arung jeram, surfing hingga pramuka,” kata Azmi.
Peresmian EIGERIAN Yogyakarta ditandai dengan serah terima bibit pohon yang diserahkan oleh tim Community and Partnership EIGER kepada perwakilan berbagai komunitas.
Setelah diresmikan, kata Azmi, agenda berikutnya dari EIGERIAN Yogyakarta adalah kolaborasi antarpihak. Seluruh komunitas yang datang bakal aktif berkomunikasi di grup pesan Whatsapp untuk berbagi ide.
Laura, anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam MADAWIRNA Universitas Negeri Yogyakarta mengaku antusias menjadi bagian dari EIGERIAN Yogyakarta.
“Saya datang karena ingin kenalan dan tahu lebih banyak tentang EIGER. Apalagi sekarang sudah diwadahi, ada kesempatan luas yang sudah dibuka untuk menambah relasi. Bisa ketemu teman-teman baru dengan semangat yang sama, maturnuwun EIGERIAN Yogyakarta,” kata Laura.
Berbagi Pengalaman
Dalam acara tersebut, EIGER Adventure juga menggelar sharing session dengan menghadirkan dua pelaku senior kegiatan alam bebas, yakni vertical photographer sekaligus salah satu pendiri Federasi Panjat Tebing Indonesia, Mamay S. Salim; dan Mountaineering Advisor & EAST Manager, Galih Donikara.
Dalam sharing session, keduanya banyak berkisah tentang pengalaman mereka berkegiatan di alam bebas.
Mamay S Salim misalnya. Dia banyak berkisah tentang perjalanannya memotret aktivitas panjat tebing di sejumlah tebing di dunia. “Dulu, tak segampang sekarang. Tetapi pada prinsipnya, jika ingin mendokumentasikan perjalanan di alam bebas, kita harus punya skenario sebelum turun ke lapangan. Harus ada perencanaan matang,” kata Kang Mamay, sapaan akrabnya. (Advetorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News