Kondisi rumah yang tertimpa longsoran tanah di Dusun Selo Barat, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap. - Dok/Harian Jogja/.
Harianjogja.com, KULONPROGO—Musim penghujan diprediksi akan datang lebih cepat tahun ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mengimbau warga mulai waspada terhadap segala ancaman bencana khususnya tanah longsor yang mungkin saja terjadi. Terutama seperti tanah longsor di perbukitan Menoreh yang melingkupi Kapanewon Girimulyo, Kalibawang, Samigaluh, dan Nanggulan.
Kepala BPBD Kulonprogo, Setiawan Tri Widada mengatakan instansinya akan mengeluarkan surat edaran dalam waktu dekat sebagai himbauan dan langkah pencegahan bagi masyarakat. SE sedang disusun dan dalam waktu dekat akan disampaikan ke masyarakat luar. SE tersebut disesuaikan dengan kondisi wilayah Kulonprogo terutama bagian utara yang rawan longsor.
BACA JUGA: DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
"Sebab karena curah hujan wilayah utara lumayan tinggi di pertengahan September hingga awal Oktober nanti," katanya saat dihubungi, Senin (15/9/2025).
Atas kondisi tersebut harus menjadi perhatian warga dan pemangku wilayah seperti lurah dan panewu. Setiawan menyampaikan, lurah bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) akan mulai memitigasi wilayah rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang. Menurutnya dua kejadian tersebut sangat rentan di Kulonprogo saat musim penghujan.
"Pak Lurah dan FPRB mengajak warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana di sekitarnya," ungkapnya.
Tidak hanya itu, para lurah dan warga dimohon untuk melakukan kerja bakti. Perawatan lingkungan tempat tinggal seperti memperhatikan saluran air atauphn tanah-tanah yang retak di perbukitan.
"Melakukan manajemen air untuk mengupayakan air tidak mengalir di permukaan lereng yang akan mengikis tanah. Termasuk menutup retakan-retakan yang mungkin ada di wilayah perbukitan," ucap Setiawan.
Upaya itu menjadi langkah konkret khususnya dalam penanganan antisipasi tanah longsor. Air yang masuk ke dalam rongga-rongga retakan tanah sangat rentan mengalami longsor.
Sedangkan untuk penanganan pohon tumbang juga akan dilakukan penebasan terhadap ranting yang sudah meninggi dan menjuntai. Harapannya tidak terjadi pohon yang roboh sampai menutup jalan ataupun memakan korban. Dia berharap semoga Kulonprogo tetap aman terkendali tanpa ada dampak bencana hidrometerologi.
BACA JUGA: Pegawai Hotel Kafe Peroleh Insentif PPh, Ini Respons PHRI dan GIPI DIY
"Melakukan pengurangan ranting-ranting pohon yang rimbun atau memotong pohon yang sudah rawan roboh," ujar Setiawan.
Wakil Bupati Kulonprogo, Ambar Purwoko menambahkan agar warganya tetap berhati-hati dan waspada. Tetapi jangan sampai takut yang berlebihan. Warga dapat mengakses imbauan BPBD dalam menghadapi musim penghujan melalui kanal media sosial. "Kalau terjadi kejadian yang tidak diinginkan bisa langsung melapor ke Pusdalops," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News