Jet tempur F/16V buatan Amerika Serikat (AS). / Istimewarnrn
Harianjogja.com, JOGJA—Kuba mengeluarkan pernyataan keras dengan menuduh Amerika Serikat tengah menyiapkan langkah untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolás Maduro, menyusul laporan aktivitas militer AS di kawasan tersebut.
Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez, mengecam kehadiran militer AS sebagai ancaman yang "dibesar-besarkan dan agresif." Rodriguez secara eksplisit menuduh Washington tengah mendorong skenario kekerasan untuk destabilisasi di Venezuela.
Ia menegaskan bahwa setiap upaya yang ditujukan untuk menjatuhkan pemerintahan Maduro tidak hanya berbahaya dan tidak bertanggung jawab, tetapi juga merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
"Upaya Amerika Serikat menggulingkan pemerintah Presiden Nicolás Maduro akan sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab, dan itu merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional serta Piagam PBB," ujar Rodriguez, dilansir Reuters, Rabu (26/11/2025).
Komentar tajam dari Kuba tersebut muncul setelah adanya laporan dari Reuters pada hari Sabtu sebelumnya. Laporan itu menyebutkan bahwa AS sedang bersiap memasuki fase baru operasi terkait Venezuela dalam beberapa hari mendatang.
Laporan Reuters mengutip empat pejabat AS yang mengonfirmasi bahwa Washington tengah mempertimbangkan berbagai opsi, di mana dua pejabat di antaranya membenarkan bahwa upaya penggulingan Maduro menjadi salah satu skenario yang sedang dibahas secara serius.
Meskipun demikian, Presiden AS, Donald Trump, berulang kali membantah tuduhan bahwa pemerintahannya sedang mengejar kebijakan pergantian rezim di Caracas.
Presiden Nicolás Maduro, yang telah berkuasa sejak 2013, sendiri telah lama menuduh Presiden Trump secara konsisten berusaha menyingkirkannya dari tampuk kekuasaan. Maduro menegaskan bahwa rakyat Venezuela, bersama dengan militer mereka, akan menolak dengan tegas setiap bentuk intervensi asing yang bertujuan menggulingkan pemerintahannya yang sah.
Di tengah meningkatnya tensi regional ini, Menteri Luar Negeri Rodriguez menyampaikan seruan langsung kepada publik Amerika Serikat. Ia meminta warga AS untuk menolak langkah pemerintah mereka yang dinilai dapat memicu kekerasan dan menciptakan ketidakstabilan besar-besaran di kawasan tersebut.
"Kami menyerukan kepada rakyat Amerika Serikat untuk menghentikan kegilaan ini," katanya. "Pemerintah AS dapat menyebabkan jumlah korban yang tak terhitung dan menciptakan skenario kekerasan serta ketidakstabilan di seluruh belahan bumi yang sulit dibayangkan."
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kelompok atau pemerintah lain yang mengeluarkan tanggapan resmi terkait tuduhan yang dilontarkan Kuba. Namun, peringatan dari Havana ini menjadi sinyal terbaru bahwa setiap langkah yang diambil Washington di Venezuela berpotensi memicu konsekuensi geopolitik yang jauh lebih luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

















































