Trump akan memberikan insentif bagi negara yang membangun pabrik farmasi di Amerika Serikat.
Rabu, 09 Apr 2025 09:36:00

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (8/4), mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan segera mengumumkan tarif “besar” terhadap impor farmasi.
"Kami akan mengenakan tarif pada produk farmasi kami. Kami akan segera mengumumkan tarif besar untuk produk farmasi," kata Donald Trump dalam pertemuan Komite Kongres Nasional Republik.
Dilansir dari Reuters, sektor ini sebelumnya dibebaskan dari tarif besar yang diumumkan pekan lalu, yang mulai berlaku hari ini, tanggal 9 April.
Donald Trump mengatakan tarif akan memberi insentif kepada perusahaan obat untuk memindahkan operasi mereka ke AS.
Artikel ini ditulis oleh


Uni Eropa Memanas, Siap Balas Kebijakan Tarif Impor Trump
Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maros Sefcovic, terus menjalin komunikasi dengan mitra Amerika.
Trump 6 hari yang lalu




11 Negara Respons Kebijakan Tarif Impor Donald Trump, Ada yang Langsung Ambil Tindakan Balasan
Donald Trump juga telah memberlakukan tarif sebesar 20 persen untuk barang-barang yang berasal dari Uni Eropa.

China menuduh AS menggunakan praktik intimidasi sepihak untuk mengatur ulang aturan perdagangan global.
China 6 hari yang lalu

Hadapi Tarif Impor Trump, Indonesia Diminta Perkuat Diplomasi Perdagangan dan Basis Produksi
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno berkomentar soal tarif impor Trump yang dikenakan ke Indonesia.

Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.

Trump Buka Peluang Negosiasi dengan Negara Mitra Dagang Terkait Tarif Impor Baru
Namun, penawaran ini hanya berlaku bagi negara yang memberikan keuntungan tertentu bagi AS sebagai kompensasi atas keringan tarif impor.

Akibat perang dagang, saham jatuh lebih dalam ke zona merah pada hari Kamis karena eskalasi perang dagang.