Denny JA Tawarkan Konsep Spiritualitas Universal ke Kampus untuk Redam Isu Polarisasi

1 month ago 13

  1. PERISTIWA

Denny JA menyampaikan gagasannya tentang pentingnya spiritual universal masuk ke lembaga pendidikan tinggi.

Senin, 14 Apr 2025 19:01:00

Denny JA Tawarkan Konsep Spiritualitas Universal ke Kampus untuk Redam Isu Polarisasi Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali (Istimewa) (©@ 2024 merdeka.com)

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyampaikan gagasannya tentang pentingnya spiritual universal masuk ke lembaga pendidikan tinggi. Denny menuangkan pemikirannya alam beberapa buku yang menawarkan pendekatan segar dalam memahami agama dan spiritualitas.

Buku yang menjadi bahan ajar adalah 10 Prinsip Spiritual yang Universal: Dari Agama Sebagai Warisan Kultural Milik Kita Bersama oleh Denny JA; Sosiologi Agama di Era Artificial Intelligence: 7 Prinsip oleh Denny JA; dan Agama sebagai Warisan Kultural Milik Bersama oleh Ahmad Gaus AF & Budhy Munawar-Rachman.

Buku-buku tersebut menjadi materi yang diajarkan di enam perguruan tinggi agama dan lintas iman, mencakup Islam, Buddha, Kristen, Katolik, dan Hindu.

Inisiatif ini dimulai dengan workshop intensif pada bulan April 2025, dihadiri oleh 25 dosen bergelar doktor dan profesor di bidang agama dan humaniora.

"Kami ingin mengajak kampus tidak hanya menjadi ruang intelektual, tapi juga ruang batin yang menyejukkan," kata Denny JA, penulis utama dalam keterangannya, Senin (14/4).

Alasan Pemikiran Denny JA Penting Diterapkan di Kampus

Menurut Denny JA, ada tiga alasan utama pesan spiritual universal ini penting masuk kampus. Pertama, untuk memberikan arah di tengah limpahan informasi yang tanpa makna.

Kedua, untuk membangun kompas batin yang mampu mengarahkan manusia modern berjalan bijak di tengah beragam tafsir agama. Ketiga, untuk menyatukan dunia yang retak oleh perbedaan identitas melalui spiritualitas universal yang menjunjung tinggi kemanusiaan.

Dalam buku “10 Prinsip Spiritual yang Universal,” Denny JA menyajikan pesan-pesan yang melampaui dogma agama, mengajak pembaca menyelami spiritualitas sebagai kebutuhan biologis, mental, dan sosial.

"Buku “Sosiologi Agama di Era AI” mengeksplorasi dampak teknologi terhadap agama dan menawarkan perspektif baru yang humanistik dalam era digital," papar Denny.

Sementara, kata Denny, “Agama Sebagai Warisan Kultural” yang ditulis oleh Ahmad Gaus dan Budhy Munawar Rahman mendorong pemahaman agama sebagai warisan budaya bersama yang harus dihormati tanpa fanatisme.

"Kami percaya bahwa dengan memperkenalkan spiritualitas universal ke dalam kurikulum kampus, kita dapat menumbuhkan generasi yang bukan hanya pintar secara akademik, tetapi juga bijaksana secara emosional dan spiritual," ungkap Denny.

Artikel ini ditulis oleh

Raynaldo Ghiffari Lubabah
Teori Denny JA tentang Agama di Era AI Mulai Diajarkan di Kampus

Teori Denny JA tentang Agama di Era AI Mulai Diajarkan di Kampus

AI memungkinkan individu untuk mengakses sejarah agama, tafsir alternatif, dan kritik terhadap doktrin tanpa bergantung pada otoritas keagamaan.

Denny JA Perkenalkan Panduan Hidup Spiritual di Tengah Kemajuan Teknologi AI

Denny JA Perkenalkan Panduan Hidup Spiritual di Tengah Kemajuan Teknologi AI

Menurut Denny, spiritualitas di era AI harus menjadi keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |