- UANG
- RIIL
Zainal bercerita bahwa ide bisnis usaha mebel yang dirintisnya bermula saat dia menjadi TKI di Brunei Darussalam pada tahun 2008 silam.
Selasa, 22 Apr 2025 09:14:00

Kesuksesan tidak hanya berlaku bagi mereka yang mengenyam pendidikan tinggi. Sebab, mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pun bisa sukses. Kisah inspiratif ini dibagikan warga Tulungagung, Jawa Timur bernama Zainal Fattah.
Zainal bercerita bahwa ide bisnis usaha mebel yang dirintisnya bermula saat dia menjadi TKI di Brunei Darussalam pada tahun 2008 silam. Saat itu, dia mengaku tidak betah bekerja di Brunei lantaran selalu teringat anak semata wayangnya bernama Zaky yang masih berusia empat tahun.
"Mungkin saya jarang keluar juga. Kangen sama anak. akhire gak kerasan (akhirnya tidak betah), akhirnya pulang," ucap Zainal dikutip Channel YouTube Pecah Telur, Selasa (22/4).
Untuk memenuhi kebutuhan dapur, Zainal harus putar otak sesampainya di kampung halaman. Dia pun memilih usaha mebel dengan menggunakan nama anaknya. Ide bisnis ini dipilih lantaran pernah dia tekuni saat bekerja menjadi di TKI di Brunei Darussalam.
"Karena kan di sana belajar juga finishing, melistur, ngecat juga," tuturnya.
Dengan tekad untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Zainal menggunakan sebagian tabungannya senilai Rp5 juta untuk modal awal usaha mebel yang dirintisnya.
Berkat ketekunannya, usaha mebel Zaky perlahan terus berkembang pesat di wilayah Tulungagung dan sekitarnya. Saat ini, usahanya mampu memproduksi kitchen set, lemari, partisi hingga keperluan dekorasi rumah tangga lainnya. Tak heran, dia dapat mengantongi omzet hingga Rp50 juta per bulan.
"Ya Alhamdulillah keluarga. Mertua dekat. Orang tua dekat. Alhamdulillah pokoknya saya gaji sekian gak pernah komplain. Tapi yang saya utamakan pekerja. Saya usahakan setiap Sabtu saya kasih (gajian). Yang penting pekerja saya dapat upah," bebernya.
Kunci Sukses
Dia mengaku kunci sukses usahanya bukan terletak pada ketrampilan maupun skill tinggi. Baginya, keahlian bisa dipelajari. Menurutnya, karakter seperti sabar, telaten, dan tidak mudah emosi adalah kunci utama sukses di dunia usaha mebel. Karakter sabar ini tergambar dari hasil akhir produk mebel yang lebih rapih dibandingkan pesaingnya.
"Jadi, kunci yang penting pengerjaan telaten nggak gampang bosan emosi. Keahlian nomor sekian, yang penting telaten, terjun dulu. Kalau nggak telaten, hasilnya pasti kurang bagus. Kalau grasak-grusuk itu pasti nggak bagus," tuturnya.
Kini Zainal memilih fokus untuk mempertahankan kualitas produk mebel yang dihasilkannya ketimbang meningkatkan kapasitas usaha. Baginya kepuasan konsumen lebih utama dibandingkan egonya untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis mebel yang dijalankannya.
"Sekarang yang penting hari-hari kerja, nggak nganggur . Umur udah tua, nggak muluk-muluk nanti bebannya berat mas," tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh




Kisah Gusti tentu layak dijadikan contoh sebagai sosok yang inspiratif karena berani mengambil risiko dan tidak terlena bekerja di perusahaan mapan.


Kelola Warung Sambal sambil Kuliah, Pemuda Asal Tulungagung Raup Omzet Rp9 Juta per Hari
Memulai usaha tak harus menunggu lulus kuliah. Pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur ini bertekad memiliki penghasilan sendiri sedini mungkin.



Cuma Lulusan SMA, Baihaki Sukses Berbisnis Lakban dengan Omzet Miliaran Rupiah
Sejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.

Awalnya Guru Honorer dan Tak Digaji, Kini Mela Sukses Jadi Pengusaha Furniture
Karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan, satu waktu, sang ibu menghubungi Mela dan memintanya untuk kembali ke kampung halaman, Pangandaran.


Terlilit Utang Ratusan Juta, Sosok Pria Ini Bangkit dan Sukses Bangun Usaha Plafon PVC
Sebelum memutuskan untuk merintis usaha palfon, Ali memiliki pengalaman pahit dalam hidupnya. Dia pernah terlilit utang di bank hingga ratusan juta.

Berlatar belakang dari keluarga yang pedagang, Alvin selalu menanamkan tekad dan semangat berwirausaha dalam dirinya.