Bupati Kulonprogo, Dr. R. Agung Setyawan, ST, MSc, MM (kanan) dan Wakil Bupati Ambar Purwoko, AMd (kiri) menyaksikan pelaksanaan Sistem Pendataan Sosial Ekonomi Berbasis Keluarga Desa Cinta Statistik (Sipedet Cantik) di Kulonprogo, Rabu (16/7 - 2025), di rumah Musiyem (60 tahun), Dipan RT 03 RW 14 Wates.
KULONPROGO–Bupati Kulonprogo, Dr. R. Agung Setyawan, ST, MSc, MM dan Wakil Bupati Ambar Purwoko, AMd menyaksikan secara langsung pelaksanaan Sistem Pendataan Sosial Ekonomi Berbasis Keluarga Desa Cinta Statistik Tahun 2025, atau dikenal dengan sebutan Sipedet Cantik di Kulonprogo, Rabu (16/7/2025), di rumah Musiyem (60 tahun), Dipan RT 03 RW 14 Wates.
Acara dihadiri Statisi Ahli Pertama BPS DIY, Andi Ismoro, SE MM, Kepala BPS Kulon Progo Drs. Sumarwiyanto, Kepala Bapperida Ir. Aris Nugroho, MMA, Kadis Kominfo Agung Kurniawan, SIP, MSi, Kasat Pol PP Budi Hartono, S.Si, MSi, Kabag Kesra Drs. Agus Hidayat, MSi, Kabid Sosial Dinsos Etik Dwi Wulandari, SIP, MSi, Panewu Anom Wates, Yuli Indriatna, SIP dan Lurah Wates Bambang Sunartito, SIP.
Petugas Pendataan Lapangan (PPL), Galih Irmawati, didampingi Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) Risa Geisen Oktalia, melakukan wawancara dengan Musiyem, antara lain meliputi kondisi tempat tinggal, pendidikan, penghasilan, riwayat kesehatan, hingga aset dan akses terhadap bantuan sosial. Galih juga melakukan pemotretan terhahap warga responden dan kondisi rumah, serta geo tagging.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan mengaku puas dengan pelaksanaan pendataan. Agung juga berdialog dengan Musiyem, menanyakan kehidupan sehari-hari janda dua anak yang sehari-hari berjualan angkringan tersebut. Agung secara simbolis menempelkan barcode di dinding rumah, sebagai bukti keluarga Musiyem sudah didata oleh petugas.
Andi Ismoro menjelaskan tujuan barcode, untuk updating pemutakhiran data. "Ketika ada kegiatan updating data, bisa scan barcode yang ditempel kemudian akan muncul data dari hasil pendataan sehingga tidak harus mendata mulai dari nol," tambahnya.
Mengingat pentingnya pendataan sosial ekonomi, Agung Setyawan meminta semua pihak membantu suksesnya Sipedet Cantik. Agung menegaskan, "Program ini sangat
penting sebagai dasar kebijakan pembangunan dan reformasi kalurahan," katanya.
Ia berharap, hasil pendataan nantinya bisa akurat, valid dan siap pakai, artinya mampu diterapkan memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan, dan memberikan manfaat bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat.
"Suksesnya pendataan ini, diperlukan dukungan kapanewon dan kalurahan. Seluruh warga diharapkan menerima kunjungan petugas sebaik-baiknya, dan memberikan penjelasan kepada petugas sebenar-benarnya," kata Agung.
Agung Kurniawan menjelaskan, pendataan Sipedet Cantik selama dua bulan, berakhir 31 Agustus 2025, dilaksanakan di 10 kapanewon, meliputi 76 kalurahan
dengan sasaran 126.500 kepala keluarga, melibatkan 739 PPL dan PML. Untuk Kelurahan Wates, menurut Bambang Sunartito, sudah mencapai 37 persen dari total 5.731 Kepala Keluarga (KK) yang didata. Lurah Wates tersebut, menegaskan pihaknya melibatkan RT dan RW untuk membantu percepatan pendataan. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News