Kerokan, meskipun populer, menyimpan risiko bahaya yang perlu diwaspadai saat mengalami gejala masuk angin.
Rabu, 09 Apr 2025 10:00:00

Kerokan adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang telah lama dikenal di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Praktik ini sering dilakukan untuk meredakan gejala masuk angin, seperti badan pegal, demam ringan, dan flu. Namun, di balik popularitasnya, terdapat sejumlah risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan kerokan.
Banyak orang percaya bahwa kerokan dapat memberikan efek positif untuk mengatasi masuk angin. Namun, penting untuk diingat bahwa kerokan bukanlah solusi tanpa risiko.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai bahaya yang mungkin muncul akibat praktik kerokan yang tidak tepat, terutama saat mengalami gejala masuk angin. Berikut adalah sejumlah bahaya yang perlu Anda ketahui mengenai kerokan saat masuk angin. Mari kita simak lebih lanjut.
1. Risiko Infeksi yang Meningkat
Salah satu bahaya utama dari kerokan adalah risiko infeksi. Ketika kerokan dilakukan, pori-pori kulit terbuka dan memungkinkan masuknya bakteri serta virus ke dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi, terutama jika alat yang digunakan untuk kerokan tidak bersih. Semakin sering kerokan dilakukan, semakin besar pula risiko infeksi.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa alat yang digunakan dalam kerokan steril dan menjaga kebersihan kulit sebelum dan sesudah proses kerokan dilakukan. Jika Anda mengalami gejala infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau nanah pada area yang dikerok, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
2. Perdarahan dan Memar
Kerokan yang dilakukan dengan tekanan berlebihan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil di bawah kulit. Ini mengakibatkan memar dan perdarahan yang tidak diinginkan. Memar ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko infeksi jika tidak dirawat dengan baik.
Penting untuk memperhatikan teknik kerokan yang digunakan. Kerokan seharusnya tidak dilakukan dengan tekanan yang berlebihan, apalagi pada area yang sensitif. Jika Anda mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti atau memar yang semakin meluas, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
3. Kerusakan Kulit yang Berpotensi Terjadi
Kerokan yang dilakukan secara kasar atau terlalu sering dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Proses ini dapat mengakibatkan penipisan kulit, peradangan, bahkan luka yang lebih serius. Kulit yang terluka berisiko tinggi terhadap infeksi dan dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak melakukan kerokan secara berlebihan. Jika Anda merasakan ketidaknyamanan atau ada tanda-tanda kerusakan kulit setelah kerokan, segera hentikan praktik tersebut dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Kontraindikasi pada Kondisi Tertentu
Kerokan tidak dianjurkan untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Wanita hamil, misalnya, sebaiknya menghindari kerokan karena dapat memicu kontraksi dini dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Selain itu, orang yang baru menjalani operasi dalam enam minggu terakhir, mengonsumsi pengencer darah, atau memiliki gangguan pembekuan darah juga harus menghindari kerokan.
Melakukan kerokan dalam kondisi tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasari, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memutuskan untuk melakukan kerokan. Mereka dapat memberikan saran yang lebih aman dan efektif untuk mengatasi gejala yang Anda alami.
Kurangnya Bukti Ilmiah yang Mendukung
Meskipun banyak orang percaya bahwa kerokan dapat meredakan gejala masuk angin, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih sangat terbatas. Efektivitas kerokan dalam mengatasi masuk angin belum terbukti secara medis. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pengobatan konvensional yang direkomendasikan oleh dokter jauh lebih aman dan efektif.
Jika Anda mengalami gejala masuk angin, sangat disarankan untuk tidak hanya mengandalkan kerokan sebagai satu-satunya pengobatan. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman. Penggunaan obat-obatan yang diresepkan dokter dapat membantu meredakan gejala dengan lebih efektif dan tanpa risiko yang terkait dengan kerokan.
Kerokan memang dapat memberikan efek samping yang merugikan jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan tepat. Meskipun beberapa orang merasa lega setelah dikerok, penting untuk mempertimbangkan risiko yang ada. Jika Anda mengalami gejala masuk angin, lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan efektif. Mengandalkan kerokan sebagai satu-satunya solusi dapat berpotensi membahayakan kesehatan Anda.
Artikel ini ditulis oleh

R
Reporter
- Rizky Wahyu Permana

Cara Menghilangkan Masuk Angin yang Efektif dan Aman
Berikut cara menghilangkan masuk angin yang efektif dan aman.
CNC 3 bulan yang lalu

Khasiat Kerok Masuk Angin, Berikut Cara Kerjanya yang Menarik Diketahui
Kerokan dipercaya mampu meredakan gejala masuk angin dengan cara melancarkan peredaran darah dan mengeluarkan angin yang terperangkap di dalam tubuh.
Kerok 1 tahun yang lalu

Apakah Kerokan di Dada Aman Dilakukan, Ketahui Pandangan Medisnya
Kerokan perlu dilakukan dengan tepat dan hati-hati untuk meminimalisir efek samping.

Masuk Angin, Kenapa Cuma Dikenal Orang Indonesia?
Kira-kira kenapa ya masuk angin cuma dikenal orang Indonesia?

Apakah Boleh Tidur Setelah Kerokan? Ini Penjelasannya
Penting untuk mengetahui penjelasan ilmiah tentang pertanyaan apakah boleh tidur setelah kerokan.

Cara Mengatasi Masuk Angin: Panduan Lengkap dan Efektif
Mengatasi masuk angin dengan beberapa cara yang bisa diikuti dan terapkan.
CNC 2 bulan yang lalu

Viral Bayi Dikerokin Sampai Merah, Meski Pakai Bawang, Berbahayakah? Ini Kata Pakar
Anak kecil terlebih bayi disarankan untuk tidak dikerok dengan benda yang kasar karena akan membuat si kecil kesakitan.


Istilah "Masuk Angin" Sering Digunakan Namun Mengapa Tak Tergolong Kondisi Medis?
Istilah "masuk angin" sering dipakai untuk menyebut kondisi tubuh yang kurang sehat. Namun, dalam dunia medis, istilah ini tidak dianggap sebagai penyakit.

7 Bahaya Angin Malam untuk Kesehatan, Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Saluran Pernapasan
Angin malam sering kali dianggap sepele, namun ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan.

Tips Redakan Masuk Angin dengan Cepat saat Malam Hari
Cuaca tak menentu menyebabkan kita renan mengalami masuk angin terutama di malam hari.

Musim Pancaroba Datang, Ini Tips Menghadapi Ancaman Masuk Angin
Masuk angin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan suhu, infeksi virus, atau paparan angin dingin.