Bank Sampah Giwangan Jogja Sulap Plastik Jadi Kerajinan Cantik, Dijual hingga ke Jabodetabek

12 hours ago 3

Bank Sampah Giwangan Jogja Sulap Plastik Jadi Kerajinan Cantik, Dijual hingga ke Jabodetabek Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo saat menghadiri peluncuran Program Daur Ulang Sampah Plastik di Kelurahan Giwangan, Umbulharjo, Jogja, pada Selasa (15/7/2025). Tampak beberapa karya Jogja Life Cycle yang ditampilkan di belakang. Harian Jogja - Ariq Fajar Hidayat

Harianjogja.com, JOGJA - Jogja Life Cycle yang berkolaborasi bersama Bank Sampah di Kelurahan Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja berhasil menyulap sampah plastik menjadi berbagai kerajinan dan benda sehari-hari seperti meja dan kursi.

Pendiri Jogja Life Cycle, Ilham Zulfa Pradipta, menuturkan upaya mendaur ulang ini telah dimulai sejak 2022 melalui riset dan uji coba. Setahun kemudian, berbagai produk hasil daur ulang mulai diproduksi secara resmi, seperti papan, medali, plakat, tasbih, gelang, serta aneka kerajinan lain.

“Bahan baku kami berasal dari 13 bank sampah di Kelurahan Giwangan. Tapi itu masih belum mencukupi karena kebutuhan produksi per hari sekitar 35–50 kilogram, sedangkan pasokan hanya 65 kilogram per bulan. Maka sebagian bahan baku kami ambil dari luar kota,” ujar Ilham saat peluncuran Program Daur Ulang Sampah Plastik bersama Pemkot Jogja, Selasa (15/7/2025).

Ia mengungkapkan pihaknya kini berupaya menggandeng warga sekitar untuk ikut mencacah botol plastik, agar dampak ekonominya lebih dirasakan masyarakat. Jenis plastik yang digunakan terutama HDPE dan LDPE, seperti tutup botol galon, botol oli, dan kemasan kosmetik. Selain itu, pihaknya sedang mengembangkan penggunaan plastik PP atau kode nomor 5 yang umumnya berasal dari gelas plastik sekali pakai.

BACA JUGA: Daftar Jumlah PHK di Daerah Istimewa Yogyakarta Tiap Kabupaten dan Kota per Juni 2025

Produk hasil daur ulang Jogja Life Cycle dipasarkan ke wilayah DIY hingga Jabodetabek. Permintaan terus meningkat, salah satunya pesanan dari Jakarta yang mencakup ratusan tatakan gelas, medali, dan plakat.

Harga produknya bervariasi, mulai coaster seharga Rp25.000, gelang Rp30.000, tasbih Rp35.000, kursi Rp250.000, hingga papan plastik seharga Rp250.000 per lembar ukuran 1 meter x 40 cm.

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menyampaikan apresiasi atas inovasi ini. Ia menilai langkah tersebut sejalan dengan upaya Pemkot mengatasi persoalan sampah secara produktif.

“Kreativitas seperti ini harus didukung. Ke depannya yang perlu dipikirkan bersama adalah bagaimana bahan baku bisa lebih kontinu dan murah, juga bagaimana pemasarannya agar hasilnya semakin produktif,” tandasnya.

Hasto menambahkan, Pemkot tengah mengintensifkan pemilahan sampah agar pasokan bahan baku anorganik bernilai ekonomi semakin stabil. Ia berharap semakin banyak pihak yang dapat memperoleh manfaat dan penghasilan dari aktivitas daur ulang plastik ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |