Waspadalah! Menggunakan kembali kantong plastik berulang kali menyimpan risiko kesehatan dan lingkungan yang serius.
Selasa, 15 Apr 2025 02:00:00

Di Indonesia, kebiasaan menyimpan dan menggunakan kembali kantong plastik atau kresek sudah lazim. Praktis dan hemat, memang. Tapi, pernahkah terpikir, seberapa aman sebenarnya kebiasaan ini? Apakah kita menyadari potensi bahaya kesehatan dan lingkungan yang mengintai di balik penggunaan plastik kresek berulang kali? Jawabannya mungkin lebih rumit daripada yang kita bayangkan.
Setiap hari, kita berinteraksi dengan plastik, mulai dari kemasan makanan hingga kantong belanja. Kemudahan dan murahnya membuat plastik menjadi pilihan utama, namun di balik itu semua, terdapat bahaya laten yang perlu kita waspadai. Penggunaan plastik sekali pakai yang tidak bertanggung jawab berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan, dan penggunaan kembali plastik, meskipun tampak sebagai solusi hemat, justru dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Dilansir dari Real Simple, secara rinci bahaya kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan penggunaan kantong plastik berulang kali. Kita akan membahas kontaminasi bakteri, pelepasan bahan kimia berbahaya, serta dampak mikroplastik terhadap tubuh. Selain itu, kita juga akan membahas solusi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Bahaya Kesehatan dari Plastik Kresek Bekas
Menggunakan kembali botol plastik sekali pakai, meskipun tampak hemat dan efisien, menyimpan berbagai risiko bagi kesehatan. Salah satu bahaya terbesar adalah kontaminasi bakteri. Botol plastik yang digunakan berulang kali, terutama jika tidak dibersihkan secara menyeluruh, menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya seperti E. coli. Bakteri ini dapat menyebabkan diare, keracunan makanan, dan infeksi saluran pencernaan lainnya. Sisa air atau kelembaban di dalam botol menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Goresan dan retakan pada botol juga memperparah masalah ini karena bakteri dapat bersarang di dalamnya.
Selain itu, botol plastik, terutama yang terbuat dari PET (Polyethylene Terephthalate) atau PVC (Polyvinyl Chloride), mengandung bahan kimia seperti Bisphenol A (BPA), ftalat, antimony, dan DEHP. Penggunaan berulang, terutama jika terpapar panas atau sinar matahari, dapat menyebabkan bahan kimia ini larut ke dalam cairan yang disimpan di dalam botol. BPA dikaitkan dengan gangguan hormonal, masalah kesuburan, dan penyakit kronis lainnya. Antimony adalah logam berat yang dapat menyebabkan masalah paru-paru dan jantung, serta meningkatkan risiko kanker. Ftalat juga dikaitkan dengan masalah reproduksi dan pertumbuhan. DEHP dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah jika terakumulasi dalam aliran darah.
Bahaya lainnya adalah pelepasan mikroplastik. Penggunaan berulang botol plastik dapat melepaskan mikroplastik ke dalam air minum. Partikel mikroplastik yang sangat kecil ini dapat menembus jaringan tubuh manusia, termasuk organ vital seperti hati, ginjal, dan otak, dan menyebabkan inflamasi serta gangguan pada sistem endokrin. Dampak jangka panjang paparan mikroplastik belum sepenuhnya dipahami, tetapi berpotensi menimbulkan berbagai penyakit kronis. Perubahan rasa, bau, dan warna air juga menjadi indikator kontaminasi kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Paparan suhu tinggi pada botol plastik mempercepat pelepasan bahan kimia ke dalam air.

Bahaya Lingkungan Akibat Penggunaan Plastik Kresek Berulang
Meskipun mengurangi jumlah sampah yang langsung dibuang, penggunaan botol plastik berulang kali tetap berkontribusi pada masalah polusi plastik global. Tidak semua botol plastik didaur ulang, dan yang tidak didaur ulang akan mencemari lingkungan selama ratusan tahun. Bayangkan saja, berapa banyak kantong plastik yang menumpuk di rumah kita, dan berapa banyak yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah atau bahkan mencemari lingkungan?
Botol plastik yang dibuang sembarangan mencemari tanah dan air, merusak ekosistem dan mengancam kehidupan satwa liar. Ini adalah masalah serius yang dampaknya terasa secara global. Plastik tidak terurai secara alami, sehingga akan terus mencemari lingkungan untuk waktu yang sangat lama.
Menurut Sandra Eskin, CEO Stop Foodborne Illness, "Jika kantong plastik digunakan untuk menyimpan makanan kering dan tidak berminyak seperti roti atau kerupuk, mungkin bisa digunakan kembali. Tetapi jika digunakan untuk menyimpan daging mentah, ikan, unggas, telur, atau susu, bakteri dapat tetap ada, bahkan setelah dicuci." Pakar lain juga menekankan pentingnya mencuci dan mengeringkan kantong plastik secara menyeluruh sebelum digunakan kembali, meskipun tetap ada risiko kontaminasi.
Alternatif yang Lebih Aman dan Ramah Lingkungan
Menggunakan kembali kantong plastik memang terlihat praktis dan hemat, tetapi konsekuensi kesehatan dan lingkungannya sangat serius. Lebih baik beralih ke alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan, seperti:
- Botol kaca: Botol kaca aman digunakan berulang kali, mudah dibersihkan, dan tidak melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam minuman.
- Botol stainless steel: Opsi yang tahan lama, mudah dibersihkan, dan ramah lingkungan.
- Kantong belanja kain: Gunakan kantong belanja kain yang bisa dicuci dan digunakan berulang kali untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Selalu prioritaskan kesehatan dan kelestarian lingkungan. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralihlah ke alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Langkah kecil ini akan memberikan dampak besar bagi kesehatan kita dan lingkungan di masa depan. Sadar lingkungan, mulai dari hal kecil!
Meskipun terlihat praktis, menggunakan kembali kantong plastik berulang kali menyimpan risiko kesehatan dan lingkungan yang serius. Penting untuk menyadari bahaya kontaminasi bakteri, pelepasan bahan kimia berbahaya, dan mikroplastik. Mari kita ubah kebiasaan kita dan beralih ke alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan demi kesehatan diri sendiri dan kelestarian lingkungan.
Artikel ini ditulis oleh

R
Reporter
- Rizky Wahyu Permana

7 Alasan Kesehatan Mengapa Perlu Menghindari Minum dari Sedotan
Minum menggunakan sedotan bisa menimbulkan dampak kesehatan dan juga lingkungan.

Dampak Membakar Sampah Plastik bagi Lingkungan, Bisa Tingkatkan Pencemaran Udara
Membakar sampah plastik menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai
Membuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.

Bahaya Botol Plastik Air Kemasan Terungkap, Dampaknya Bagi Kesehatan Mengerikan
Botol air mineral kemasan plastik ternyata berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi terus menerus tanpa memperhatikan hal penting ini.

Awas Bahaya Plastik Bagi Kesehatan, Ternyata Miliki Dampak Serius Bagi Tubuh
Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun nyatanya ada bahaya mengintai di baliknya.

Pakar Kesehatan Ajak Masyarakat Lebih Kritis Soal Informasi yang Mengesampingkan Bahaya BPA
Opini yang mengesampingkan bahaya BPA banyak beredar, masyarakat diharapkan kritis dalam memilah informasi yang ada.

Bukan Solusi Baik, Ini Penjelasan Pakar UGM Terkait Bahaya Membakar Sampah
Zat hasil pembakaran sampah dapat berisiko meningkatkan potensi kanker pada manusia.
NEWS 2 tahun yang lalu

Usia Pakai Galon Guna Ulang Seharusnya Tidak Lebih dari Setahun, Bagaimana Faktanya di Lapangan?
Berdasarkan hasil survey dan investigasi yang dilakukan KKI di 5 kota besar, hampir 40% galon guna ulang yang beredar berusia di atas 2 tahun.