8 Tentara Wanita Tangguh Dalam Catatan Sejarah Dunia, Ada Dari Indonesia?

2. TRENDING

Dari Aceh hingga Bizantium, sejarah mencatat deretan prajurit wanita luar biasa yang menantang norma dan membuktikan kemampuan bertempur.

Rabu, 09 Apr 2025 08:17:00

Ilustrasi Perang Yarmuk (Sumber: Laman The Collector) (©© 2025 Liputan6.com)

Sejarah dunia tidak hanya ditulis oleh para pahlawan laki-laki, tetapi juga oleh para wanita tangguh yang menunjukkan keberanian dan kepemimpinan yang luar biasa di medan perang. Mereka melawan norma sosial, memimpin pasukan, dan meninggalkan warisan yang menginspirasi hingga saat ini. Artikel ini akan mengupas kisah beberapa prajurit wanita kuno yang telah mengukir nama mereka dalam lembaran sejarah, dari Indonesia hingga kekaisaran Bizantium.

Kisah-kisah mereka membuktikan bahwa kekuatan dan keberanian bukanlah monopoli gender. Mereka berjuang untuk tanah air, keadilan, dan martabat, meninggalkan jejak keberanian yang tak terlupakan. Dari memimpin armada laut hingga memimpin pemberontakan melawan penjajah, para wanita ini telah menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin dan pejuang yang tangguh.

Perjuangan mereka tidak hanya di medan tempur, tetapi juga melawan norma-norma sosial yang membatasi peran perempuan. Mereka melampaui batasan-batasan tersebut dan membuktikan bahwa kemampuan dan kontribusi perempuan sama berharganya dengan laki-laki dalam membentuk sejarah dunia. Melansir dari berbagai sumber, Rabu (9/4), berikut beberapa kisah inspiratif mereka.

Malahayati dari Aceh

Malahayati, dari Aceh, Indonesia, dikenal sebagai laksamana wanita pertama di dunia. Pada tahun 1599, ia memimpin ratusan janda dalam melawan kapal-kapal Belanda. Keberanian dan strategi perangnya yang cemerlang bahkan sampai ke telinga Ratu Elizabeth I dari Inggris, yang kemudian memilih berdamai dengan Kesultanan Aceh karena takut akan kekuatan Malahayati yang luar biasa. Kepemimpinannya yang inspiratif dan keberaniannya dalam menghadapi penjajah menjadikannya ikon bagi perempuan Indonesia.

Keberhasilan Malahayati dalam memimpin pasukan laut melawan kekuatan kolonial menunjukkan kemampuannya dalam strategi militer dan kepemimpinan. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa perempuan mampu memegang peran penting dalam pertahanan dan kemerdekaan suatu bangsa. Namanya tetap dikenang sebagai simbol perlawanan dan kekuatan perempuan di Indonesia.

Keberanian Malahayati tidak hanya terletak pada kemampuan militernya, tetapi juga pada tekadnya untuk membela tanah air dan melawan penjajahan. Ia menjadi contoh nyata bagaimana seorang perempuan dapat menjadi pemimpin yang tangguh dan inspiratif dalam menghadapi tantangan besar.

Trieu Thi Trinh dari Vietnam

Trieu Thi Trinh, pahlawan wanita Vietnam pada abad ke-3, memimpin pemberontakan melawan penjajahan China pada usia 20 tahun. Dengan keberanian yang luar biasa, ia berhasil mengumpulkan seribu orang untuk melawan pasukan penjajah yang jauh lebih besar jumlahnya. Meskipun akhirnya gugur dalam pertempuran, semangat juangnya tetap abadi dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus di Vietnam.

Keberanian Trieu Thi Trinh dalam memimpin pemberontakan melawan penjajah menunjukkan tekad dan patriotismenya yang tinggi. Ia menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan dan inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan Vietnam. Kisahnya terus diabadikan sebagai bagian penting dari sejarah Vietnam.

Meskipun usianya masih muda, Trieu Thi Trinh menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dan kemampuan untuk memotivasi orang lain untuk bergabung dalam perjuangannya. Ia membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai tujuan dan membuat perubahan besar dalam sejarah.

Khawla binti Al-Azwar dari Jazirah Arab

Khawla binti Al-Azwar, seorang penyair dan pejuang tangguh dari Arab pada abad ke-7 Masehi, dikenal karena keberanian dan keahliannya dalam berperang. Ia memimpin pasukannya sendiri dan bahkan pernah menyamar sebagai laki-laki untuk menyelamatkan saudaranya yang tertawan. Keberanian dan kecerdasannya membuatnya terkenal di zamannya dan menjadi legenda di Jazirah Arab.

Khawla binti Al-Azwar membuktikan bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin militer yang tangguh dan efektif. Keberaniannya dalam menyamar sebagai laki-laki untuk menyelamatkan saudaranya menunjukkan kesetiaan dan keberaniannya yang luar biasa. Kisahnya menjadi inspirasi bagi perempuan Arab dan dunia.

Keahliannya dalam berperang dan kepiawaiannya dalam strategi militer menunjukkan bahwa perempuan juga mampu memainkan peran penting dalam peperangan dan pertahanan. Ia menjadi contoh nyata bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin yang kuat dan efektif.

Ilustrasi wanita tangguh AI

Lakshmibai dari India

Lakshmibai, atau Rani of Jhansi, adalah pemimpin pemberontakan India melawan pemerintahan Inggris pada tahun 1857-1858. Ia memimpin pasukan secara langsung di garis depan dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Inggris. Keberaniannya dalam berjuang hingga akhir hayatnya, bahkan dengan anaknya di punggung, menjadikannya legenda yang abadi.

Lakshmibai menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam memimpin pasukannya melawan kekuatan penjajah yang jauh lebih besar. Ia menjadi simbol perlawanan dan inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan India. Kisahnya terus dikenang sebagai bagian penting dari sejarah India.

Keberanian dan pengorbanannya menjadikannya ikon bagi perjuangan kemerdekaan India. Ia membuktikan bahwa perempuan mampu memainkan peran penting dalam perjuangan politik dan kemerdekaan suatu bangsa. Kisahnya menginspirasi banyak orang hingga saat ini.

Prajurit Sarmatian

Meskipun tidak ada catatan sejarah spesifik tentang seorang wanita Sarmatian tertentu, legenda dan tradisi lisan menggambarkan mereka sebagai prajurit yang sangat tangguh dan terampil dalam berkuda. Tradisi menyebutkan bahwa wanita Sarmatian tidak akan menikah sebelum membunuh tiga musuh. Hal ini menunjukkan peran penting perempuan dalam masyarakat Sarmatian dan kemampuan tempur mereka yang luar biasa.

Tradisi dan legenda tentang wanita Sarmatian menunjukkan peran penting perempuan dalam masyarakat dan kemampuan tempur mereka yang luar biasa. Mereka menjadi simbol kekuatan dan keberanian perempuan di Steppes Eurasia.

Meskipun bukti sejarah tertulis terbatas, legenda dan tradisi lisan tetap memberikan gambaran tentang peran penting perempuan Sarmatian sebagai prajurit yang tangguh dan terampil.

Amina dari Masa Lampau

Amina, seorang prajurit, komandan militer, dan penguasa Kerajaan Hausa Zazzau (sekarang Zaria, Nigeria) pada abad ke-16, memperkuat pasukan militer untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Ia dikenal karena ketegasannya dalam memimpin dan kemampuannya dalam strategi militer. Kepemimpinannya yang kuat dan kemampuannya dalam memimpin pasukan menunjukkan peran penting perempuan dalam pemerintahan dan militer di Afrika.

Amina menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin yang efektif dan kuat dalam pemerintahan dan militer. Kepemimpinannya yang tegas dan kemampuannya dalam memperluas wilayah kekuasaannya membuktikan kemampuan perempuan dalam memimpin dan mengatur suatu kerajaan.

Keberhasilan Amina dalam memperluas wilayah kekuasaannya dan memimpin pasukan militer menunjukkan kemampuannya dalam strategi militer dan kepemimpinan. Ia menjadi contoh nyata bagaimana seorang perempuan dapat menjadi pemimpin yang tangguh dan efektif.

Tomyris, Ratu Massagetae

Ilustrasi Perang Yarmuk (Sumber: Laman The Collector) © 2025 Liputan6.com

Tomyris, ratu suku Massagetae, menolak lamaran Raja Persia, Cyrus the Great, dan memimpin perlawanan melawannya. Kisahnya menjadi legenda tentang keberanian dan ketegasan seorang pemimpin wanita. Keberaniannya dalam menolak lamaran raja yang kuat dan memimpin perlawanan menunjukkan kekuatan dan ketegasannya sebagai pemimpin.

Tomyris menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin yang berani dan tegas dalam menghadapi ancaman eksternal. Keberaniannya dalam memimpin perlawanan melawan kerajaan Persia menunjukkan kekuatan dan ketegasannya sebagai pemimpin.

Kisah Tomyris menjadi inspirasi bagi perempuan di seluruh dunia untuk berani menantang norma dan melawan ketidakadilan. Ia menjadi simbol kekuatan dan ketegasan perempuan dalam kepemimpinan.

Zoe Porphyrogenita dari Bizantium

Zoe Porphyrogenita, penguasa wanita yang berpengaruh di Kekaisaran Bizantium, berkuasa bersama adiknya, Theodora, dan kemudian menikah dengan Constantine IX. Pengaruhnya dalam pemerintahan menunjukkan peran penting perempuan dalam politik dan pemerintahan di Kekaisaran Bizantium.

Zoe Porphyrogenita menunjukkan bahwa perempuan mampu memainkan peran penting dalam politik dan pemerintahan. Pengaruhnya dalam pemerintahan Bizantium menunjukkan kemampuan perempuan dalam memimpin dan mengambil keputusan politik.

Kisahnya menunjukkan bahwa perempuan mampu memegang posisi kekuasaan dan berpengaruh dalam pemerintahan. Ia menjadi contoh nyata bagaimana perempuan dapat memainkan peran penting dalam sejarah.

Para prajurit wanita ini, dari berbagai latar belakang dan budaya, membuktikan bahwa keberanian, kepemimpinan, dan kemampuan tempur bukanlah monopoli laki-laki. Kisah-kisah mereka menginspirasi dan mengingatkan kita akan pentingnya menghargai kontribusi perempuan dalam sejarah dunia.