5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya

1 day ago 3

Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda berpikir bahwa makanan renyah dan beraroma sedap seperti kentang goreng atau roti panggang bisa mengandung zat kimia yang berpotensi berbahaya bagi tubuh?

Zat tersebut dikenal dengan nama akrilamida, yang terbentuk secara alami ketika bahan makanan diproses pada suhu tinggi, terutama yang kaya karbohidrat. Walau tidak bisa dilihat maupun dicium, akrilamida bisa menumpuk jika kita sering mengonsumsi makanan tertentu.

Mengetahui jenis-jenis makanan yang paling berisiko mengandung akrilamida bisa membantu kita lebih bijak dalam memilih menu dan cara memasak yang lebih aman.

Berikut lima jenis olahan makanan yang perlu Anda waspadai agar tetap bisa menikmati hidangan favorit tanpa mengorbankan kesehatan, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

5 jenis makanan yang mengandung zat akrilamida

1. Gorengan

Makanan seperti kentang goreng, keripik kentang, dan camilan renyah lainnya menjadi sumber utama terbentuknya akrilamida. Zat ini muncul saat gula alami dalam kentang bereaksi dengan asam amino ketika digoreng pada suhu tinggi. Semakin lama proses memasak dan semakin gelap warna hasil gorengan, maka kadar akrilamida yang terbentuk pun makin tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan akrilamida dalam keripik kentang bisa mencapai 300 hingga lebih dari 2.000 µg/kg, sementara kentang goreng berkisar antara 200 hingga 700 µg/kg. Karena itu, sebaiknya hindari menggoreng terlalu lama agar makanan tetap renyah namun lebih aman dikonsumsi.

2. Biskuit dan kue kering kemasan

Camilan seperti biskuit, cookies, dan kue kering dalam kemasan biasanya dipanggang pada suhu tinggi untuk mendapatkan tekstur renyah. Proses inilah yang dapat memicu terbentuknya akrilamida. Selain itu, produk semacam ini umumnya juga mengandung bahan tambahan seperti pengawet dan gula rafinasi yang tidak baik jika dikonsumsi berlebihan.

Penelitian menunjukkan kadar akrilamida dalam biskuit dapat bervariasi antara 160 hingga 1.000 µg/kg, tergantung pada bahan dan suhu pemanggangan. Jika ingin pilihan yang lebih sehat, Anda bisa membuat kue sendiri di rumah dengan tepung gandum utuh dan memanggang pada suhu sedang agar tidak terlalu cokelat.

3. Roti panggang yang terlalu gosong

Roti yang dipanggang hingga berwarna terlalu gelap menandakan bahwa roti tersebut mengalami pemanasan tinggi kondisi yang mendorong terbentuknya akrilamida. Semakin gelap warna roti, semakin tinggi pula risikonya.

Kadar akrilamida pada roti panggang dapat berkisar antara 50 hingga 500 µg/kg. Untuk mengurangi risikonya, sebaiknya roti dipanggang sebentar saja hingga berwarna keemasan, bukan gosong. Pilihan roti dari gandum utuh atau multigrain juga bisa menjadi alternatif yang lebih baik.

Baca juga: Jakbar tindak lanjut temuan zat berbahaya pada makanan di Kota Tua

4. Kopi

Tahapan pemanggangan biji kopi (roasting) juga berpotensi menghasilkan akrilamida, terutama pada fase awal proses sangrai. Menariknya, kopi dengan tingkat sangrai ringan hingga sedang cenderung mengandung akrilamida lebih sedikit dibandingkan kopi sangrai gelap.

Data menunjukkan bahwa kopi seduh mengandung sekitar 5–20 µg/L akrilamida, sedangkan kopi instan bubuk bisa mencapai 100–400 µg/kg. Jadi, memilih jenis kopi dan cara penyeduhan yang tepat bisa membantu menekan paparan zat ini tanpa mengurangi kenikmatan secangkir kopi.

5. Sereal sarapan kemasan

Sereal sarapan yang dijual di pasaran sering kali dipanggang atau disangrai pada suhu tinggi, terutama yang memiliki rasa manis atau warna kecokelatan. Proses tersebut memicu terbentuknya akrilamida dalam kadar tertentu.

Penelitian menunjukkan bahwa kadar akrilamida dalam sereal kemasan bisa berada di kisaran 150 hingga 1.200 µg/kg, tergantung pada merek dan cara pengolahannya. Sebagai alternatif yang lebih aman, Anda bisa memilih biji-bijian utuh yang dimasak dengan cara tradisional seperti oat yang minim pemanasan ekstrem namun tetap bergizi tinggi.

Baca juga: BPOM temukan makanan mengandung zat berbahaya di pasar Baturaja

Baca juga: BBPOM temukan zat berbahaya dalam sidak makanan di Kota Tua

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |