Wujudkan Wisata Inklusif, Dispar Kulonprogo Menggandeng Penyandang Disabilitas

11 hours ago 3

Wujudkan Wisata Inklusif, Dispar Kulonprogo Menggandeng Penyandang Disabilitas Penyandang disabilitas diajak berwisata ke perbukitan menoreh Kulonprogo sebagai upaya mewujudkan wisata yang inklusif. Istimewa Humas Pemkab Kulonprogo /

Harianjogja.com, KULONPROGO—Untuk mewujudkan wisata inklusif, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kulonprogo tidak hanya meningkatkan pelayanan dan fasilitas di destinasi wisata yang ada tetapi juga menggandeng kelompok penyandang disabilitas.

Kepala Dispar Kulonprogo, Joko Mursito menjelaskan, instansinya rutin menggelar famtrip difabel setiap tahun. Agenda tersebut menyasar penyandang disabilitas di Kulonprogo untuk berwisata ke sejumlah destinasi. "Tahun ini menjadi yang kelima kalinya event tahunan tersebut kami gelar secara konsisten," katanya, Rabu (9/7/2025).

BACA JUGA: RTH di Pusat Kota Wates Masih Favorit Dikunjungi Warga Kulonprogo

Famtrip di 2025 dilangsungkan, Selasa (8/7/2025) yang diikuti 40 peserta dari kelompok disabilitas kalurahan (KDK). Para penyandang disabilitas diajak mengunjungi destinasi wisata di perbukitan Menoreh Kulonprogo.

Selain sebagai upaya mewujudkan inklusivitas dalam pariwisata, famtrip difabel ini sebagai bagian dari program promosi wisata berkelanjutan yang inklusif dan adaptif.

"Kami ingin memberikan apresiasi kepada saudara saudari adik-adik kita yang berkebutuhan agar bisa menikmati, kami fasilitasi untuk menikmati wisata di Kulonprogo," sambung Joko.

Dia mengakui, masih perlu saran dan masukan agar layanan pariwisata bagi disabilitasnya bisa optimal untuk mendukung jargon Laku Wirasa (Layanan Kulonprogo Ramah Disabilitas) yang telah dimiliki. Kulonprogo sendiri sudah memiliki Inclusive Tourism Information Center (ITIC) yang menjadi satu-satunya di Indonesia.

Joko menegaskan, terus berupaya meningkatkan pariwisata yang inklusi sehingga bisa dinikmati berbagai kalangan. "Di 2025 kami merencanakan penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPDA) baru yang didalamnya akan menyisipkan program pembangunan pariwisata yang inklusif," tegasnya.

Sementara itu, Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan menambahkan, hasil pembangunan dan manfaatnya harus bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk saudara-saudara penyandang disabilitas. Wisata inklusif, lanjutnya, menjadi hal yang mutlak, tanpa terkecuali, tanpa perbedaan, tanpa diskriminasi sehingga harus terus diupayakan dapat terwujud.

Menurut Agung, Kulonprogo harus mampu membangun citra positif kepariwisataan yang ramah difabel sehingga dapat membuktikan kesiapannya menyambut wisatawan difabel, baik domestik maupun mancanegara. "Semua destinasi wisata kami buka lebar-lebar untuk sahabat-sahabat difabel," tegasnya.

Namun, Agung menyadari, masih banyak yang harus ditingkatkan. Oleh karena itu, Famtrip difabel 2025 menjadi ruang refleksi dan evaluasi langsung dari para pelaku utamanya yaitu panjenengan semua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |