Ilustrasi orang tua membacakan buku dongeng kepada anak-anak usia dini. - Ist/Hmpaudi DIY
Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bantul memperkuat layanan pendidikan anak usia dini dengan meningkatkan kapasitas pendidik PAUD. Melalui Workshop Inklusi yang diikuti puluhan guru dan pengurus organisasi pendidik, kegiatan ini sekaligus mendukung kebijakan wajib belajar 1 tahun pra sekolah.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dikpora Bantul, Supardi mengatakan, pendidikan inklusif dan pra sekolah menjadi pondasi penting pembangunan sumber daya manusia.
BACA JUGA: Salimah Banguntapan Resmikan Sekolah Lansia di Dusun Kepanjen
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal. Inklusi dan wajib belajar pra sekolah adalah dua langkah strategis untuk memberikan akses pendidikan yang adil dan berkualitas sejak dini,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
Menurut Supardi, program tersebut akan mempersiapkan anak agar lebih siap memasuki jenjang sekolah dasar. “Satu tahun pra sekolah wajib diikuti agar semua anak mendapatkan bekal yang sama, baik dari sisi sosial, emosional, maupun akademik,” katanya.
Dalam workshop itu, para peserta mendapatkan materi tentang asesmen kebutuhan belajar anak berkebutuhan khusus, pentingnya kebijakan wajib belajar pra sekolah, pengelolaan kelas inklusif, hingga strategi membangun budaya PAUD inklusif.
Supardi mengapresiasi antusiasme para peserta dan berharap peningkatan kapasitas ini mampu memperkuat kesiapan PAUD di Bantul.
“Melalui peningkatan kapasitas pendidik, kami berharap PAUD di Bantul siap mengakomodasi keberagaman anak sekaligus melaksanakan wajib belajar pra sekolah demi masa depan pendidikan yang lebih baik,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
