Studi WHO: Tugas Sekolah Bikin Siswa Tertekan

2 days ago 2

  1. DUNIA

Studi WHO mengungkapkan beban tugas sekolah yang berlebihan menyebabkan stres dan tekanan pada anak, berdampak pada kesehatan mental dan fisik mereka.

Kamis, 17 Apr 2025 15:31:15

 Tugas Sekolah Bikin Siswa Tertekan Ilustrasi Gernas Tastaba dan Gernas Tastaka. (Foto: Istimewa) (©@ 2024 merdeka.com)

Beban tugas sekolah yang berlebihan menjadi perhatian serius, terutama setelah studi terbaru dari WHO mengungkap dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik anak. Studi ini menemukan bahwa tugas sekolah yang menumpuk, ditambah tekanan akademik dan ekspektasi tinggi dari orang tua dan guru, memicu kecemasan, kelelahan, dan penurunan motivasi belajar pada anak. Dampaknya meluas hingga gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan masalah pencernaan. Hal ini terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kesejahteraan anak di lingkungan pendidikan.

Anak-anak yang mengalami stres akibat tugas sekolah seringkali menunjukkan perubahan perilaku. Mereka mungkin menjadi lebih pendiam dan menarik diri dari pergaulan sosial, mudah marah, sering menangis, mengalami tantrum, atau kesulitan tidur nyenyak di malam hari. Gejala-gejala ini tidak boleh diabaikan, karena dapat mengindikasikan adanya masalah yang lebih serius yang membutuhkan penanganan segera. WHO menekankan pentingnya intervensi dini untuk mencegah dampak negatif yang lebih parah pada perkembangan anak.

Menurut studi WHO, "Beban tugas sekolah yang berlebihan dapat menjadi faktor risiko utama terhadap kesehatan mental anak. Penting bagi orang tua, guru, dan pembuat kebijakan untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung dan seimbang."

 Tugas Sekolah Bikin Siswa Tertekan Aksi Warga Panjat Dinding Sekolah Beri Contekan Siswa Saat Ujian (Sumber Ilustrasi Ujian Pexels/Pavel Danilyuk) @ 2024 merdeka.com

Dampak Tugas Sekolah Berlebih terhadap Kesehatan Anak

Studi WHO memaparkan berbagai dampak negatif tugas sekolah yang berlebihan terhadap kesehatan anak. Tidak hanya masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik. Kurangnya waktu istirahat dan aktivitas fisik akibat beban tugas sekolah yang berat dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, meningkatkan risiko obesitas, dan mengganggu pertumbuhan fisik anak. Hal ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait.

Selain itu, tekanan akademik yang tinggi juga dapat menyebabkan penurunan prestasi belajar. Ironisnya, beban tugas sekolah yang dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi justru berdampak sebaliknya. Anak-anak yang kelelahan dan stres cenderung kehilangan fokus dan motivasi belajar, sehingga hasil belajar mereka justru menurun. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan antara tuntutan akademik dan kebutuhan istirahat dan pengembangan holistik anak.

WHO merekomendasikan pendekatan holistik dalam mengatasi masalah ini. Tidak hanya fokus pada beban tugas sekolah, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan mental anak, seperti masalah keluarga, perundungan, dan tekanan sosial. Lingkungan belajar yang suportif dan adanya dukungan emosional dari orang tua dan guru sangat penting untuk membantu anak mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

 Tugas Sekolah Bikin Siswa Tertekan

Ilustrasi mengajar, pelajaran biologi. (Photo by Tima Miroshnichenko/Pexels)

@ 2023 merdeka.com

Solusi Mengatasi Stres Akibat Tugas Sekolah

Untuk mengurangi stres akibat tugas sekolah, diperlukan kerjasama antara orang tua, guru, dan sekolah. Orang tua perlu berperan aktif dalam memantau jumlah dan jenis tugas sekolah anak, memastikan tugas tersebut sesuai dengan kemampuan anak, dan memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan kegiatan lain yang menyenangkan. Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru juga sangat penting untuk memahami kondisi anak dan mencari solusi yang tepat.

Guru juga perlu mengevaluasi jumlah dan jenis tugas sekolah yang diberikan, memastikan tugas tersebut relevan dan tidak berlebihan. Mereka juga perlu memberikan bimbingan dan dukungan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas sekolah. Sekolah perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung, di mana anak-anak merasa nyaman dan aman untuk belajar.

Selain itu, penting untuk mendorong anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan, seperti olahraga, seni, atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Aktivitas ini dapat membantu anak-anak untuk melepaskan stres dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Menciptakan keseimbangan antara belajar dan bermain sangat penting untuk perkembangan holistik anak.

WHO juga menekankan pentingnya kesadaran dan pemahaman dari semua pihak terkait akan pentingnya kesejahteraan anak. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung dan seimbang, sehingga anak-anak dapat belajar dan tumbuh dengan sehat dan bahagia.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda. Oleh karena itu, pendekatan yang personal dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan kesejahteraan mereka. Tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua, dan kerjasama yang erat antara orang tua, guru, dan sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi setiap anak.

Artikel ini ditulis oleh

Pandasurya Wijaya

P

Reporter

  • Pandasurya Wijaya
5 Kondisi Penyebab Stres pada Anak, Perlu Diketahui dan Dihindari Orangtua

5 Kondisi Penyebab Stres pada Anak, Perlu Diketahui dan Dihindari Orangtua

Kondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.

Penyebab Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya

Penyebab Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya

Dengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.

10 Alasan Mengapa Anak Zaman Sekarang Lebih Mudah Cemas Dibanding di Masa Lalu

10 Alasan Mengapa Anak Zaman Sekarang Lebih Mudah Cemas Dibanding di Masa Lalu

Anak zaman sekarang cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dibanding di masa lalu karena sejumlah hal.

Penelitian Ungkap PR Matematika Justru Buat Murid dan Orangtua Jadi Frustasi

Penelitian Ungkap PR Matematika Justru Buat Murid dan Orangtua Jadi Frustasi

Riset ini menyimpulkan bahwa pemberian pekerjaan rumah (PR) matematika kepada siswa dianggap kurang tepat.

Tanda-tanda Stres pada Anak yang Jarang Disadari Orang Tua, Jangan Diabaikan

Tanda-tanda Stres pada Anak yang Jarang Disadari Orang Tua, Jangan Diabaikan

Stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.

 Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi dari Pekerjaan Lain

Jokowi: Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi dari Pekerjaan Lain

"Saya kaget juga bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain," kata Jokowi

Tips Orangtua untuk Seimbangkan Kehidupan Anak yang Terlalu Sibuk Les dan Aktivitas Lainnya

Tips Orangtua untuk Seimbangkan Kehidupan Anak yang Terlalu Sibuk Les dan Aktivitas Lainnya

Anak yang terlalu banyak aktivitas bisa memiliki kehidupan yang sibuk dan butuh bantuan orangtua untuk mengatasinya.

Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Anak Kuliah dan Cara Pencegahannya

Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Anak Kuliah dan Cara Pencegahannya

Pada saat seseorang menjadi mahasiswa terjadi sejumlah perubahan yang bisa membuat munculnya masalah kesehatan.

Kesal Anaknya Tak Kunjung Paham saat Belajar Matematika, Ibu Ini Kena Serangan Jantung dan Stroke

Kesal Anaknya Tak Kunjung Paham saat Belajar Matematika, Ibu Ini Kena Serangan Jantung dan Stroke

Seorang ibu di Tiongkok terkena serangan jantung dan stroke saat menemani putranya belajar. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Dampak Bullying di Sekolah yang Perlu Diwaspadai, Pahami Bahaya dan Cara Pencegahannya
Dampingi Anaknya Belajar Sistem Kebut Semalam, Pria Ini Kena Serangan Jantung

Dampingi Anaknya Belajar Sistem Kebut Semalam, Pria Ini Kena Serangan Jantung

Kejadian ini menunjukkan betapa besar tekanan akademik yang dialami oleh siswa dan orang tua di China.

China 1 tahun yang lalu

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |